INDEKS BERITA
18:09
Dalam persidangan tersebut, juga dihadirkan dua bukti cek asli mengenai penarikan uang dari Bank Sumut Cabang Simalungun seperti permintaan Penasehat Hukum (PH) terdakwa pada persidangan sebelumnya.
Sidang Korupsi APBD Simalungun, Zulkarnain Setujui Pencairan Cek
Written By GKPS JAMBI on Tuesday, 31 July 2012 | 18:09
MEDAN- Sidang
lanjutan dugaan korupsi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) tahun 2005-2006 Pemkab Simalungun, senilai Rp529.654.638, dengan
terdakwa mantan Bupati Zulkarnain Damanik, kembali digelar di ruang
Utama Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (30/7).
Dalam sidang dengan majelis hakim yang
diketuai Jonner Manik itu, tiga orang saksi kembai dihadirkan
masing-masing Jhon Walter Purba mantan Kepala Seksi Operasional Bank
Sumut Cabang Pembantu (KSO-Capem) Pemkab Simalungun, Bachtiar Gultom
mantan Pimpinan Bank Sumut Cabang Pembantu Pemkab Simalungun tahun
2002-2008 dan Siti Aisyah selaku mantan Teller Bank Sumut Pemkab
Simalungun.
Berdasarkan fakta di persidangan,
Bachtiar Gultom mengaku mantan Bupati Simalungun, Zulkarnain Damanik
telah menandatangi dan menyetujui dua pencairan cek. Di antaranya cek
nomor 724329 tanggal 20 Februari 2006 senilai Rp130.355.729 ditujukan ke
Swiss F Damanik dan cek nomor 788417 tanggal 15 Februari 2006 senilai
Rp100.408.750 ditujukan CV Cahya Utama.
“Seingat saya kedua cek tersebut dibawa
oleh Helga Hutazulu dan Rosdiana. Kedua cek itu ditandatangani oleh
Bendahara Umum Sugiati dan diketahui Bupati Zulkarnain Damanik. Untuk
mencairkan kedua cek tersebut harus mendapat persetujuan dan tandatangan
Bupati. Kalau tidak, cek-nya tidak mungkin bisa dicairkan,” terangnya.
Lantas, lanjut Bachtiar Gultom, dirinya
sempat mengecek spesemen tandatangan kedua pejabat yang tertera dalam
cek tersebut. Karena tidak ada keraguan, lalu dirinya menandatangani
kedua cek itu dan dicairkan. “Setelah tandatangannya dipastikan adalah
milik Bupati dan Bendahara, lalu saya menyetujui pencairan itu dan cek
nya diserahkan ke teller, sehingga uangnya dapat dibawa kedua orang yang
membawa cek tadi,” jelasnya.
Bachtiar Gultom sendiri baru mengetahui
bahwa pencairan cek tersebut bermasalah saat dimintai sebagai saksi di
persidangan. “Belakangan saya mengetahui cek ini bermasalah sejak saya
diminta sebagai saksi,” ucapnya saat menjawab pertanyaan dari Jaksa
Penuntut Umum (JPU) Amardi Barus.
Dalam persidangan tersebut, juga dihadirkan dua bukti cek asli mengenai penarikan uang dari Bank Sumut Cabang Simalungun seperti permintaan Penasehat Hukum (PH) terdakwa pada persidangan sebelumnya.
Sementara saksi Siti Aisyah selaku
mantan Teller Bank Sumut Pemkab Simalungun lebih banyak mengaku tidak
ingat dengan pencairan cek itu saat ditanyai majelis hakim.
“Saya tidak
ingat. Karena sudah lama sekali itu,” sebutnya. Sedangkan Jhon Walter
Purba, mantan Kepala Seksi Operasional Bank Sumut Cabang Pembantu
(KSO-Capem) Pemkab Simalungun, mengaku keterangannya masih seperti di
persidangan sebelumnya.
Di mana pencairan cek itu harus mendapat
persetujuan Bupati Simalungun Zulkarnain Damanik. Usai mendengar
keterangan para saksi, majelis hakim kemudian menunda persidangan hingga
Kamis, (2/8) dengan agenda masih mendengarkan keterangan para saksi. (MSC)
18:08
Dirut PD Agrmoadear, Ir Benny Purba didampingi Kadis Pendapatan Pengeloaan Keuangan Daerah (PPAD), Wilson Manihuruk di lokasi, kepada METRO terkait penolakan warga mengatakan, walau apapun yang terjadi, Pemkab dan Muspida akan tetap melakukan pengosongan lahan. Alasannya, sudah sejak 5 bulan lalu, warga penggarap diberitahu, agar tidak lagi melakukan penanaman jenis tanaman apapun di lokasi tersebut.
Menyikapi adanya warga yang diamankan aparat keamanan karena memukul supir alat berat. Kapolres Simalungun, AKBP M Agus Fajar didamping Wakapolres, Kompol Amri S, Kabag Ops, Kompol S Siregar, Kaposlek Serbelawan AKP K Manurung dan yang lainnya mengatakan, pihaknya hanya bersifat sebagai pengamanan.
Pengosongan Lahan Eks Goodyear, Ibu-ibu Diseret & Ditendang Satpol PP
![[Foto: Billy] HADANG-Ratusan warga petani penggarap di lahan eks Goodyear mencoba hadang personil Satpol PP. [Foto: Billy] HADANG-Ratusan warga petani penggarap di lahan eks Goodyear mencoba hadang personil Satpol PP.](http://www.metrosiantar.com/wp-content/uploads/2012/07/3107_msh-3.jpg)
[Foto: Billy]
HADANG-Ratusan warga petani penggarap di lahan eks Goodyear mencoba hadang personil Satpol PP.
HADANG-Ratusan warga petani penggarap di lahan eks Goodyear mencoba hadang personil Satpol PP.
SIMALUNGUN- Ratusan
petani yang didominasi kaum ibu diseret, ditendang dan dipukuli anggota
Satpol PP Pemkab Simalungun. Hal itu terjadi pada hari ke-3 pengosongan
lahan 200 hektare eks Goodyear, Senin (30/7) di Nagori Purba Sari,
Kecamatan Tapian Dolok. Warga bersusah payah menghentikan alat berat
(traktor) yang berusaha memasuki lahan.
Akibatnya, puluhan petani penggarap
mengalami luka lecet dan bengkak di tubuhnya. Insiden ini terjadi saat
puluhan petugas Satpol PP berusaha menerobos blokade petani yang menutup
jalan. Aksi itu mereka lakukan untuk menghalangi petugas Satpol PP yang
hendak mengosongkan tanaman ubi yang mereka tanami di lahan eks lahan
PT Goodyear.
Aksi ini diperparah saat petugas Satpol
PP menyeret wanita yang melakukan aksi tidur di jalan untuk menghalangi
petugas saat berusaha menerobos blokade petani. Tak pelak ratusan petani
yang juga berada di barisan tersebut, langsung malawan puluhan petugas
Satpol PP yang berjaga–jaga dengan tameng ini. Kemudian kedua kubu ini
langsung bentrok, puluhan ibu–ibu ditendang. Bahkan dipukuli petugas
Satpol PP tanpa belas kasihan.
Alasan warga melakukan aksi penghadangan
alat berat ini, agar pemerintah tegas memperbolehkan mereka untuk ikut
mengelola lahan tersebut, walaupun nantinya lahan sudah diusahai PD
Agromadear. Warga memohon dengan cara menjerit-jerit, sebab lahan
tersebut salahsatu sumber mata pencaharian mereka.
Pantauan METRO, sekitar pukul 08.00 WIB,
di lokasi sudah terlihat ratusan warga yang berniat menghentikan
kebijakan Pemkab Simalungun untuk mengosongkan lahan. Juga terlihat
ratusan personel keamanan dari Polres Simalugun, TNI dan Satpol PP
berusaha mengamankan petugas dalam pengosongan lahan.
Hingga pukul 10.00 WIB, warga yang
bertahan di lokasi sedikit demi sedikit berjalan mengarah ke Beringin.
Namun di tengah jalan, terlihat keributan. Saat itu terlihat sebuah alat
berat hendak menuju ke lokasi. Dengan sigap, secara ramai-ramai warga
menghadangnya di tengah jalan.
Aat itu terjadi tarik menarik dan
dortong mendorong antara ratasun masyarakat dengan perugas keamanan.
Bahkan, seorang warga, Suyatno menaiki alat berat dan sempat memukul
supir alat berat tersebut. Mungkin karena ketakutan, supir alat berat
membalikkan arah traktor menuju Siantar dan lari dan Suyatno sampai
sekarang diamankan polisi.
Karena ada temannya diamankan Polisi,
suasana semakin panas, warga memaki-maki petugas keamanana. Bahkan
berusaha mendekati. Namun dengan sigap petugas keamanan bertindak dengan
mengahalau mereka agar tidak ribut di tangah jalan. Salahseorang
anggota DPRD Simalungun, Bernard Damanik sempat marah-marah kepada
petugas keamanan, karena dinilainya, aparat keamanan tidak berpihak
kepada warga.
“Warga hanya cari makan di lokasi ini.
Jangan sakiti warga, biarkan mereka ikut berperan membantu pemerintah.
Kenapa harus dilarang. Jangan lakukan teori pemiskinan kepada
masyarakat, karena saya lihat, sudah terjadi kebijakan pemiskinan rakyat
di sini,” tegas Bernard menenangkan suasana yang sudah mulai memanas.
Terjadinya insiden tersebut sempat
membuat Jalan Medan di KM 10 macet. Terlihat antrean panjang kendaraan
dari arah Medan dan arah Siantar. Karena kesigapan Polisi, kemacetan
tidak berlangsung lama, namun masyarakat sudah marah dan memaki-maki
personel keamanan.
Beberapa saat kemudian, aparat keamanan
bergerak kembali menuju lahan dan diikuti ratusan warga yang sudah mulai
terlihat emoasi. Tiba di lokasi, warga melalui, Ketua Forum Komunikasi
Masyrakat Tani Purba Sari dan Sinaksak, Mariono, dan ratusan ibu-ibu di
hadapan petugas keamanan mengatakan, mereka bukannya ingin mengusai
lahan tersebut.
Keinginan warga hanya ingin agar dilibatkan untuk
mengelolanya.
“Kami bukan mau mengambil lahan
tersebut. Jika memang ada pihak lain ingin mengelolanya dan membayar
retribusi, patani juga sanggup melakukannya. Bapak-bapak sekalian,
lihatlah warga kami, kaum ibu yang banyak menggantungkan hidupnya di
lahan ini, pikirkanlah nasib mereka ke depan,” kata Mariono.
Soal adanya isu bahwa PD Agromadera
telah menerima Rp2 miliar dari pihak swasta lokal untuk mengusahai lahan
tersebut, dibantah Benny dan Wison. “Siapa yang bilang itu. Sampai
sekarang belum ada investor yang sudah pasti untuk menanamkan
investasinya,” tambahnya.
Pengosongan lahan ini juga, kata Benny
untuk menghindari terjadinya konflik horizontal. Pasalnya, mereka sudah
mendengar adanya pihak ketiga yang juga ingin menggapa lahan tersebut.
Alasan pihak ketiga, kenapa warga di sana bisa, mereka tidak. “Jadi,
untuk menghindari konflik horizontal ini, pemkab harus mengosongkannya,
dan nantinya pengeloalanya adalah badan yang resmi, bukan pihak-pihak
ketiga yang bermaksud menggarap.
Benny: Tetap Kosongkan
Dirut PD Agrmoadear, Ir Benny Purba didampingi Kadis Pendapatan Pengeloaan Keuangan Daerah (PPAD), Wilson Manihuruk di lokasi, kepada METRO terkait penolakan warga mengatakan, walau apapun yang terjadi, Pemkab dan Muspida akan tetap melakukan pengosongan lahan. Alasannya, sudah sejak 5 bulan lalu, warga penggarap diberitahu, agar tidak lagi melakukan penanaman jenis tanaman apapun di lokasi tersebut.
![[Foto: Pholmer] PADATI-Ratusan warga petani penggarap lahan 200 eks Goodyear memadati Jalan Medan menuju lokasi dan menimbulkan kemacetan. [Foto: Pholmer] PADATI-Ratusan warga petani penggarap lahan 200 eks Goodyear memadati Jalan Medan menuju lokasi dan menimbulkan kemacetan.](http://www.metrosiantar.com/wp-content/uploads/2012/07/3107_msh-3-a.jpg)
[Foto: Pholmer]
PADATI-Ratusan warga petani penggarap lahan 200 eks Goodyear memadati Jalan Medan menuju lokasi dan menimbulkan kemacetan.
PADATI-Ratusan warga petani penggarap lahan 200 eks Goodyear memadati Jalan Medan menuju lokasi dan menimbulkan kemacetan.
“Sejak 5 bulan lalu, Pemkab sudah
menyurati warga penggarap agar menghentikan kegiatan bertanam. Apabila
masih ada tanamannya yang belum menghasilkan, agar setelah panen jangan
menanam lagi. Nyatanya, walau sudah panen, warga kembali menanami lahan
dan terpaksa kita lakukan pengosongan ini. Akhirnya, pada 5 Juli 2012,
Uspida membuat kepsepakatan, agar lahan tersebut dikosongkan dari
aktifitas warga,” kata Benny dan Wilson.
Katanya, PD Agromadear ingin
mengosongkan lahan ini, agar nantinya ada investor yang mau menanam
investasinya. Saat ini, katanya pihaknya sudah melirik investor dari
Thailand, dan yang mereka minta, lahan harus kosong. Nantinya, jika
lahan ini sudah berproduksi, PD Agromader sebagai pengelola aset yang
ditunjuk bupati, akan menyumbangkan Rp500 juta bagi PAD.
Soal banyak permintaan warga agar ikut
mengelola, ditegaskan Benny Purba, sampai saat ini belum ada permintaan
remi dari warga. “Untuk mengsosongkan lahan saja warga tidak mau,
apalagi memohon secara resmi. Yang jelas, pemerintah pasti akan selalu
membantu rakyatnya. Mari bantu pemkab mengosongkan lahan, selanjutnya
dicari jalan terbaik bagi warga dan pemerintah,” tegas Benny diamini
Wilson Manihuruk.
Kapolres: Pelanggar
Hukum Diproses
Menyikapi adanya warga yang diamankan aparat keamanan karena memukul supir alat berat. Kapolres Simalungun, AKBP M Agus Fajar didamping Wakapolres, Kompol Amri S, Kabag Ops, Kompol S Siregar, Kaposlek Serbelawan AKP K Manurung dan yang lainnya mengatakan, pihaknya hanya bersifat sebagai pengamanan.
“Karena lahan yang diskosongkan ini
adalah aset Pemkab Simalungun, maka kita membantu pengamanan pemerintah
untuk mengosongkan lahan tersebut. “Soal adanya warga yang diamankan,
Polisi pasti akan bersikap netral dan melakukan proses penyelidikan
dengan melihat dari segi hukum.
Jika memang ada warga yang merasa
dipukul atau ditendang dan mengalami luka, silahkan lakukan visum dan
buat pengaduan. Siapa yang bersalah pasti akan diproses sesuai hukum,”
ujar AKBP M Agus Fajar sambil berlalu menuju mobil dinasnya. (MSC)
18:04
Catatan Facebook Pdt Defri Judika Purba STh
MY
FATHER IS MY HERO. Ayah sedang bekerja di ladang. Kehidupan sebagai petani
sudah dijalani ayah bertahun-tahun. Dalam sebuah kisah keluarga yang kami
jalani, saya selalu bangga bercerita bahwa saya adalah anak seorang petani;
yang dalam sebuah kesusahan hidup yang menekan, pernah tidur di ladang
berhari-hari, selama kurun waktu enam tahun.
Sejak
ayah ditinggal ibunda tercinta tiga tahun yang lalu, semangat ayah untuk
bekerja tidak pernah luntur. Pagi sampai sore selalu di ladang. Bekerja keras
melebihi kekuatan yang ayah miliki.
Sebuah
cita-cita luhur terpatri kuat di hati ayah. Beliau ingin memberikan yang
terbaik untuk anak-anaknya. Di usia ayah yang sudah menginjak 55 tahun, sudah
sepatutnya ayah menikmati kehidupan ini dengan memberi tubuhnya tidak terlalu
bekerja keras.
Tapi
beban tanggung jawab dan cita-cita ayah untuk anak-anaknya tidak memberi ruang
untuk itu. Semogalah Dia Pemilik Kehidupan ini, berkenan memberikan
kemurahan-Nya, kelemah lembutan-Nya, belas kasihan-Nya kepada ayah. Ayah, saya
sangat bangga dan sangat menyayangimu. (Sumber Facebook : Pdt Defri Judika
Purba STh)
HIDUP
ADALAH TUGAS, Tekunilah. Ramai-ramai pulang partonggoan bersama jemaat.
Berjalan kaki dengan kondisi jalan yang berbatu-batu. Badan yang letih tidak
terasa karena alam menghadirkan dirinya dengan megah, pebukitan yang menawan
dan hamparan danau toba yang indah.
Sepanjang
perjalanan, berbagi cerita dalam sebuah sukacita. Hidup ini sungguh indah
adanya. Bekerjalah...selama masih siang; akan datang malam, dimana tidak
seorang pun yang dapat bekerja (Yoh.9:4). (Sumber Facebook : Pdt Defri Judika
Purba STh)
HIDUP
ADALAH CINTA –terimalah dan bagilah. Bersama salah seorang jemaatku. Beliau
dipanggil na patar, sesuai dengan nama anaknya yang paling besar. Ibu dari
empat anak ini sudah hampir tiga tahun ditinggal oleh suami yang dia cintai.
Anak-anaknya
dua orang sudah berumah tangga, yang sulung dan bungsu belum berumah tangga.
Tentu beban kehidupan sejak ditinggal oleh suami semakin berat. Untuk mencukupi
dan memenuhi kebutuhan dalam keluarga, inang ini berjualan.
Membawa
dagangan ikan mas, nila, pora-pora (haporas Danau Toba) yang diperolehnya dari
penduduk sekitar Danau Toba di Desa Tambun Raya dan menjualnya ke pekan yang
ada di Sarimatondang dan Sait Buttu, Kabupaten Simalungun.
Kalau
dagangan inang ini tidak habis di pekan, beliau akan memasuki perkampungan yang
ada di PTPN IV Kebun Toba Sari, menjajakan dagangannya kepada masyarakat di Perumahan
Emplasmen atau Afdeling.
Dari
usaha inilah inang ini bertahan memenuhi kebutuhan hidup dan membiayai anaknya
yang masih berada di bangku perkuliahan. Doa yang tulus yang dilatarbelakangi
oleh kisah Petrus dan Yohannes yang menyembuhkan seorang yang lumpuh sejak
lahirnya di Bait Allah itulah yang kupanjatkan. (Kis.3:1-10).
Dalam
kisah tersebut, diceritakan Petrus dan Yohannes akan bersembahyang di Bait
Allah. Di situ ada seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahirnya dan harus
diusung. Tiap-tiap hari dia diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah untuk
meminta sedekah.
Ketika
dia bertemu Petrus dan Yohannes, orang lumpuh tersebut menatap mereka dengan
harapan mendapat sesuatu. Tetapi Petrus berkata: emas dan perak tidak ada
padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus
orang Nazaret itu, berjalanlah.
Dan
orang lumpuh itu menjadi sembuh. Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi yang
kupunyai, kuberikan kepadamu; itulah yang kulakukan saat ini. Saya tidak
memiliki emas dan perak untuk dibagi kepada jemaatku, karena mustahil untuk
memiliki benda-benda tersebut dan saya juga yakin mereka tidak mengharapkan
itu.
Yang
saya miliki hanyalah cinta, cinta dan cinta. Cinta dalam sebuah tawa, cinta
dalam keberpihakan kepada seorang inang yang sudah mabalu, cinta dalam sebuah
kepedulian. Semoga inang ini bertambah-tambah rejekinya, dipenuhi sukacitanya
dan dimuluskan setiap rencananya. (Sumber Facebook : Pdt Defri Judika Purba
STh)
08:50
Satpol PP Simalungun Kosongkan Paksa Lahan Eks PT Good Year
Written By GKPS JAMBI on Saturday, 28 July 2012 | 08:50
Tapian Dolok, Barita Simalungun
Puluhan Satpol
PP Simalungun melakukan pengosongan paksa lahan eks PT.GOOD YEAR di nagori Purba Sari, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun. Lahan tersebut sudah digarap oleh
petani dengan menanami ubi kayu dan jagung.
Dalam
konferensi persnya, Wilson Manihuruk Kepala Dinas Pendapatan dan Aset Daerah Simalungun
mengatakan, bahwa sudah ada kesepakatan antara pemerintah dan penggarap, lahan
tersebut akan dikosongkan kecuali lahan yang sudah ditanami tanaman sampai
tanaman itu dipanen.
Menurut Wilson, setelah tanaman dipanen, maka lahan tersebut akan
diserahkan kepada PD Agromadear. Setelah dikonfirmasi kepada perwakilan PD
Agromadear, Jhonder Simbolon (staf produksi) mengatakan, bahwasanya PD
Agromadear belum mengetahui akan diapakan lahan eks PT GOOD YEAR tersebut.
Diketahui,
PD Agromadear akan memberikan PAD kepada pemkab Simalungun sebesar Rp.500 juta dan
masyarakat yg menggarap lahan tersebut siap juga untuk menyerahkan Rp.500 juta
kepada Pemkab Simalungun. Ada apa dengan Pemkab Simalungun? kenapa tidak diberikan
kepada rakyat nya? Kenapa harus kepada PD Agromadear? ( Silver Silalahi)
23:53
OPUNG BAGOT di Purba Hinalang
Written By GKPS JAMBI on Friday, 27 July 2012 | 23:53
Fotografer : Franswell Fabo Sumbayak
Jika kita membawa kendaraan sambil berjalan jalan melalui pematang purba menuju saribudolog, di sepanjang perjalanan kita akan menemui ada sebuah pohon beringin besar dengan area pemakaman di sekeliling nya.Tepatnya di dekat purba hinalang, ada sebuah makam dengan patung opung bagot.
Jika kita membawa kendaraan sambil berjalan jalan melalui pematang purba menuju saribudolog, di sepanjang perjalanan kita akan menemui ada sebuah pohon beringin besar dengan area pemakaman di sekeliling nya.Tepatnya di dekat purba hinalang, ada sebuah makam dengan patung opung bagot.
Belum ada informasi lengkap mengenai asal
usul Opung Bagot, tapi berdasarkan cerita Opung tersebut pada masa hidup
nya memiliki kemampuan dan tenaga luar biasa sehingga dapat mengangkat
dan memanggul sendiri sebuah pohon Bagot.
Betapa besar nya kekuatan
batin orang simalungun, mengapa kita tidak menggunakan nya bersama sama
untuk perjuangan budaya ? mari membuka rahasia warisan leluhur bersama
komunitasjejak simaloengeon.....horas...—
- Apriani Purba Dacuhhaa info penting, yg baru aku tau.. Wlaupn sering lewat utk menuju kampung halaman..
- Hendry Damanik naha do on ambia Chandra Gunawan Girsang ai mase tongon boi i porsan ambiain bonani Bagot ??
- Parulian Sipayung jdi nha do cra ni ase boi au masuk anggota komunitas jejak simalungun on?????????
hlani au pengen margabung - Komunitasjejak Simaloengoen Saud D Damanik> sonaha do ilmu mangasal ai ? dong do i palajari i dihar ?
- Komunitasjejak Simaloengoen Parulian Sipayung> boi roh hu sekretariat Jl. TB Simatupang No. 80 P Siantar, Fabo Prod Galeri Jl. Farel Pasaribu (dekar RS Harapan), latihan dihar setiap kamis siang di sibatu batu, Basecamp III Jl. Patuan Anggi No. 16....
- Franswell Fabo Sumbayak dong do ra, lape na survey das hu makam ai, halani jarak jauh do foto on hu buat.
- Saud D Damanik Lang dah kam, lang dong i parlajari ai bani dihar. Anggo ilmu mangasal ai lain aliran do ai. Tapi anggo na ongga hu sukkun bani guru besar ni guru besar tortor elakelak, lang madear gan ai anggo i parlajari bani anak muda, halani martumbal.
- Komunitasjejak Simaloengoen sungkun lobei turi turian ni ilmu mangasal ai, ase lengkap koleksi ENSIKLOPEDIA SIMALUNGUN ala KJS....
- Komunitasjejak Simaloengoen obsesi KJS untuk membuat sebuah buku ENSIKLOPEDIA SIMALUNGUN......segala macam koleksi turi turian harus bisa dibagi kan kepada generasi anak cucu agar mereka mengenal apa dan siapa leluhur simalungun.....
- Sultan Saragih II mengapa di upaya kan ada patung di atas makam ? biasa nya keturunan langsung mendapat mimpi, request...he..he ....he...
- Sipayung Ferdinand @Baru ope isahapi hanami pasal Oppung on ! Nini marga Saragih Simarmata ! Tongon do ai ?
- Iwan Manihuruk masalahna...umumna guru na mambotoh kebatinan simalungun, seng rah mangajarhon parbinotoanni...ujungna, mago ma iboan matei....
- Dori Alam Girsang Anggo na hinan masalah yg begini ini enggak aneh hal yg biasa..jaman sekarang hal yg aneh kalo tidak bangga akan simalungun,yep sepengetahuan ku juga Oppung ini Saragih Simarmata menurut cerita Oppung ini masih ada garis keturunan Silaga Manganan,silaga manganan ada kisahnya di parpandanan na bolag yaitu anak dri pada Tuan Sormaliat yg beristrikan seorang bidadari dan beranakan seorang anak yg doyan makan...kisah perkawinannya hampir plek dengan joko tarub di jawa.... Tapi aneh mengapa simarmata...ada garis yg hilang...
- Girsang Mhle Maksut ni ham bang Dori Alam Girsang, Cerita Ni Si Batte Nanang Do Ai?
Dong Do Homa Tugu Hole Nasa Anduri, Lokasini Sabolah Kanan Laho Hu Harang Gaol Ai Pe Morga Simarmata Do Gan? Tolu Hole Dassa Domma Das Mandipar Tao. - Dori Alam Girsang Yep ai do...julukannya biasa di sebut si laga mangan,dan kisah silaga mangan ada di pustaha parpandanan na bolag...ijon ma sipata missinglink ai na porlu I gali lebih dalam lagi...
- Yus Purba Barangkali sesuai aslinya,malas uhur
DANRINDAM I BB/ Mengucapkan

DIRGAHAYU TNI ' Semoga TNI Selalu di Hati Rakyat, Menjadi Kebanggaan Ibu Pertiwi, Sinergi, dan Maju Bersama Negeri, AMIN

Tinuktuk Sambal Rempah Khas Simalungun Dari Devi Damanik

Tinuktuk adalah Sambal Rempah Khas Simalungun yang berkhasiat bagi tubuh dan enak untuk sambal Ikan Bakar atau sambal menu lainnya. Permintaan melayani seluruh Indonesia dengan pengiriman JNT dan JNE. Berminat hubungi HP/WA Devi Yusnita Damanik 0815 3445 0467 atau di Akun Facebook: Devi Damanik.

Peletakan Batu Pertama Pembangunan “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba)

Hinalang- Pdt Jhon Rickky R Purba MTh melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pusara “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba) di Desa (Nagori) Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (22/10/2019). Acara Peletakan Batu Pertama dilakukan sederhana dengan Doa oleh Pdt Jhon Rickky R Purba MTh. Selengkapnya KLIK Gambar

Catatan Kecil Lomba Cover Lagu Simalungun “Patunggung Simalungun”

“Lang jelas lagu-lagu Simalungun sonari on. Tema-tema pakon hata-hata ni lagu ni asal adong. Irama ni pe asal adong, ihut-ihutan musik sonari. Lagu-lagu Simalungun na marisi podah lang taridah.” (Semakin kurang jelas juga lagu-lagu Simalungun belakangan ini. Tema dan syairnya asal jadi. Iramanya pun ikut-ikut irama musik zaman “now” yang kurang jelas. Lagu-lagu Simalungun bertema nasehat pun semakin kurang”.
