Perdagangan, (Analisa).
Kerusakan jalan menuju terminal bus Perdagangan Kecamatan Bandar
Simalungun sepanjang tiga kilometer semakin parah dan sulit dilalui
kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Pantauan Analisa,
sejak dari simpang Pasar Negeri badan jalan yang berlubang digenangi air
hujan hingga terlihat bagaikan kubangan kerbau dan sulit dilalui
kendaraan. Bahkan, angkutan kota (Angkot) tidak ada yang mau melintas
dan masuk ke terminal bus yang baru itu dan para supir ankot lebih
memilih dari jalur Kota Perdagangan dan kembali mangkal di terminal lama
di Jalan Merdeka.
Julkifli,Sumardi dan sejumlah warga Perdagangan kepada Analisa, Jumat (11/5) mengatakan, kerusakan jalan menuju terminal bus Perdagangan sudah lama dan lobang yang menganga di badan jalan terus bertambah luas akibat aspalnya terkelupas dan menjadi genangan air bila turun hujan, hingga menyulitkan pengendara yang melintas di kawasan itu.
Bila kondisi jalan tidak segera diperbaiki, kerusakannya akan bertambah parah dan tidak akan ada lagi kendaraan baik angkot maupun bus yang melintas dan masuk ke dalam terminal yang telah diresmikan Bupati Jopinus Ramli Saragih SH, MM sekitar dua tahun lalu, kata Zulkifli.
Hal senada juga diutarakan seorang supir angkot yang mengaku tidak mau melintas dan masuk ke dalam terminal bus, akibat kerusakan badan jalan yang semakin parah. Sebelumnya, sebagian supir angkot masih mau melintas dan masuk ke dalam terminal tapi akibat kerusakan badan jalan semakin parah dan penuh dengan kubangan para supir angkot saat ini tidak ada lagi yang melintas dan masuk ke dalam terminal.
Mereka lebih memilih melintas dari Jalan Sisingamangaraja dan Sandang Pangan serta menunggu penumpang di terminal bus yang lama di kawasan jalan Merdeka, ungkap supir angkot Sinar Bangun.(analisa.com)
Julkifli,Sumardi dan sejumlah warga Perdagangan kepada Analisa, Jumat (11/5) mengatakan, kerusakan jalan menuju terminal bus Perdagangan sudah lama dan lobang yang menganga di badan jalan terus bertambah luas akibat aspalnya terkelupas dan menjadi genangan air bila turun hujan, hingga menyulitkan pengendara yang melintas di kawasan itu.
Bila kondisi jalan tidak segera diperbaiki, kerusakannya akan bertambah parah dan tidak akan ada lagi kendaraan baik angkot maupun bus yang melintas dan masuk ke dalam terminal yang telah diresmikan Bupati Jopinus Ramli Saragih SH, MM sekitar dua tahun lalu, kata Zulkifli.
Hal senada juga diutarakan seorang supir angkot yang mengaku tidak mau melintas dan masuk ke dalam terminal bus, akibat kerusakan badan jalan yang semakin parah. Sebelumnya, sebagian supir angkot masih mau melintas dan masuk ke dalam terminal tapi akibat kerusakan badan jalan semakin parah dan penuh dengan kubangan para supir angkot saat ini tidak ada lagi yang melintas dan masuk ke dalam terminal.
Mereka lebih memilih melintas dari Jalan Sisingamangaraja dan Sandang Pangan serta menunggu penumpang di terminal bus yang lama di kawasan jalan Merdeka, ungkap supir angkot Sinar Bangun.(analisa.com)
0 Comments