INDEKS BERITA
09:05
Para Pahompu Ini Mengeluhkan Kondisi Jalan Makam Ompung Mereka
Written By Beritasimalungun on Monday, 30 December 2019 | 09:05
Panei Tongah, BS-Mudik akhir tahun ke Sumatera Utara menjadi salah warnasari perantau pulang kampung bersama keluarganya. Termasuk anak-anak mereka yang masih balita (TK, SD). Warga Simalungun perantauan, baik dari Pulau Jawa, Kalimantan, Batam dan begitu juga Jambi, Pekanbaru Riau memadati mudik di Simalungun khususnya.
Mudik untuk merayakan Natal dan Tahun Baru di kampung halaman merupakan kebahagian tersendiri bagi perantau.
Hal ini yang dirasakan Keluarga St Friston R Sinaga SPd/ J Br Munthe SH yang mudik dari Kota Jambi menuju kampung halaman Sipoldas.
Setiap mudik, keluarga ini melakukan Jiarah ke makam Ompung dan Orang Tua di Desa Bangun Jawa. Dengan jalan kondisi rusak berat hingga belasan tahun, anak-anak mereka harus beristirahat ditengah jalan karena capek jalan kaki.
Seharusnya mereka bisa menggunakan kenderaan karena jaraknya lumayan untuk anak-anak balita. Namun dengan berjalan kaki mereka tetap semangat berjalan kaki, meskipun harus istirahat ditegah jalan.
Kondisi Jalan Sipoldas-Bangun Jawa hingga 10 tahun terakhir tak pernah tuntas pembangunannya. Bahkan sejak bergulirnya dana desa pun tak sanggup untuk mengatasinya.
Keluhan yang sama juga dirasakan warga perantauan dari Kota Jambi asal Gunung Mariah, Kecamatan Panei Tongah, Kabupaten Simalungun, St RI Girsang/br Sidauruk.
Mereka sengaja menggunakan mobil pribadi mudik ke Desa Gunung Mariah, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun. Nagori itu hanya berjarah sekitar 10 kilometer dari jalan lintas provinsi Siantar-Kabanjahe.
Fasilitas jalan menuju Gunung Mariah yang bisa dijangkau dari Desa Sipoldas, Kecamatan Panei dan Nagori Batu Dua Puluh, Kecamatan Panei, cukup memprihatinkan. RI Girsang mengeluh saat tiba di Gunung Mariah, karena melewati kondisi jalan yang rusak parah, sehingga sulit untuk dilalui kenderaan, khususnya dari jalur Desa Sipoldas-Bangun Jawa.
“Saya merasa lebih capek menempuh jalan 15 KM ini, daripada bawa mobil dari Jambi ke Siantar. Jalan desa ini rusaknya bukan kepayang. Padahal akses jalan ke sini sudah terbuka sejak puluhan tahun, namun tidak ada perbaikan sama sekali. Warga Nagori Gunung Mariah, Batu Duapuluh, Bangun Jawa, Sipoldas harus bisa memperjuangkan perbaikan jalan ini,”kata RI Girsang di Nagori Gunung Mariah saat jumpa dengan penulis di desa itu.
Pengamatan Penulis menunjukkan, Nagori Gunung Mariah, Batu Duapuluh, Bangun Jawa, Sipoldas merupakan produsen tanaman pangan seperti Padi, Jagung dan sayuran. Produksi padi, jagung dari empat Nagori itu setiap tahunnya cukup lumayan di Simalungun.
Bahkan Kecamatan Panei secara umum merupakan lahan pertanian padi sawah andalan di Kabupaten Simalungun. Namun akses jalan di empat nagori tersebut hingga kini masih memprihatinkan.
“Warga Nagori Gunung Mariah, Batu Duapuluh, Bangun Jawa, Sipoldas sudah sering meminta kepada kepala desa (Pangulu) masing-masing agar memberitahukan kondisi jalan tersebut kepada Pemkab Simalungun agar segera diperbaiki, namun hingga kini belum terealisasi,”kata B Purba Sidadolog, warga Nagori Gunung Mariah.
Menurut B Purba Sidadolog, akibat kondisi jalan ke desa mereka yang rusak parah, sehingga angkutan desa enggan masuk dan mengakibatkan para warga yang hendak menuju Siantar dan Raya harus berjalan kaki sejauh 10 KM.
Hal senada juga dikeluhkan Ramel Sinaga, warga Nagori Bangun Jawa. Menurutnya, kondisi jalan dari Bangun Jawa ke Nagori Gunung Mariah-Batu Duapuluh-Sipoldas kondisinya rusak parah hingga 10 tahun lebih.
“Padahal disepanjang jalur tersebut merupakan lahan pertanian padi, jagung, kopi dan coklat. Petani menjadi kesulitan dalam mengangkut hasil pertanian jika panen tiba. Warga mendesak agar Pemkab Simalungun segera memperbaiki kerusakan jalan desa tersebut,”katanya.
Desakan perbaikan jalan desa di Kecamatan Panei harus segera ditindak lanjuti PU Kabupaten Simalungun. Warga selama ini sudah terlampau sabar dengan kondisi kerusakan jalan, khususnya akses ke sentra-sentra pertanian. (BS-Asenk Lee Saragih)
Mudik untuk merayakan Natal dan Tahun Baru di kampung halaman merupakan kebahagian tersendiri bagi perantau.
Hal ini yang dirasakan Keluarga St Friston R Sinaga SPd/ J Br Munthe SH yang mudik dari Kota Jambi menuju kampung halaman Sipoldas.
Setiap mudik, keluarga ini melakukan Jiarah ke makam Ompung dan Orang Tua di Desa Bangun Jawa. Dengan jalan kondisi rusak berat hingga belasan tahun, anak-anak mereka harus beristirahat ditengah jalan karena capek jalan kaki.
Seharusnya mereka bisa menggunakan kenderaan karena jaraknya lumayan untuk anak-anak balita. Namun dengan berjalan kaki mereka tetap semangat berjalan kaki, meskipun harus istirahat ditegah jalan.
Kondisi Jalan Sipoldas-Bangun Jawa hingga 10 tahun terakhir tak pernah tuntas pembangunannya. Bahkan sejak bergulirnya dana desa pun tak sanggup untuk mengatasinya.
Keluhan yang sama juga dirasakan warga perantauan dari Kota Jambi asal Gunung Mariah, Kecamatan Panei Tongah, Kabupaten Simalungun, St RI Girsang/br Sidauruk.
Mereka sengaja menggunakan mobil pribadi mudik ke Desa Gunung Mariah, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun. Nagori itu hanya berjarah sekitar 10 kilometer dari jalan lintas provinsi Siantar-Kabanjahe.
Fasilitas jalan menuju Gunung Mariah yang bisa dijangkau dari Desa Sipoldas, Kecamatan Panei dan Nagori Batu Dua Puluh, Kecamatan Panei, cukup memprihatinkan. RI Girsang mengeluh saat tiba di Gunung Mariah, karena melewati kondisi jalan yang rusak parah, sehingga sulit untuk dilalui kenderaan, khususnya dari jalur Desa Sipoldas-Bangun Jawa.
“Saya merasa lebih capek menempuh jalan 15 KM ini, daripada bawa mobil dari Jambi ke Siantar. Jalan desa ini rusaknya bukan kepayang. Padahal akses jalan ke sini sudah terbuka sejak puluhan tahun, namun tidak ada perbaikan sama sekali. Warga Nagori Gunung Mariah, Batu Duapuluh, Bangun Jawa, Sipoldas harus bisa memperjuangkan perbaikan jalan ini,”kata RI Girsang di Nagori Gunung Mariah saat jumpa dengan penulis di desa itu.
Pengamatan Penulis menunjukkan, Nagori Gunung Mariah, Batu Duapuluh, Bangun Jawa, Sipoldas merupakan produsen tanaman pangan seperti Padi, Jagung dan sayuran. Produksi padi, jagung dari empat Nagori itu setiap tahunnya cukup lumayan di Simalungun.
Bahkan Kecamatan Panei secara umum merupakan lahan pertanian padi sawah andalan di Kabupaten Simalungun. Namun akses jalan di empat nagori tersebut hingga kini masih memprihatinkan.
“Warga Nagori Gunung Mariah, Batu Duapuluh, Bangun Jawa, Sipoldas sudah sering meminta kepada kepala desa (Pangulu) masing-masing agar memberitahukan kondisi jalan tersebut kepada Pemkab Simalungun agar segera diperbaiki, namun hingga kini belum terealisasi,”kata B Purba Sidadolog, warga Nagori Gunung Mariah.
Menurut B Purba Sidadolog, akibat kondisi jalan ke desa mereka yang rusak parah, sehingga angkutan desa enggan masuk dan mengakibatkan para warga yang hendak menuju Siantar dan Raya harus berjalan kaki sejauh 10 KM.
Hal senada juga dikeluhkan Ramel Sinaga, warga Nagori Bangun Jawa. Menurutnya, kondisi jalan dari Bangun Jawa ke Nagori Gunung Mariah-Batu Duapuluh-Sipoldas kondisinya rusak parah hingga 10 tahun lebih.
“Padahal disepanjang jalur tersebut merupakan lahan pertanian padi, jagung, kopi dan coklat. Petani menjadi kesulitan dalam mengangkut hasil pertanian jika panen tiba. Warga mendesak agar Pemkab Simalungun segera memperbaiki kerusakan jalan desa tersebut,”katanya.
Desakan perbaikan jalan desa di Kecamatan Panei harus segera ditindak lanjuti PU Kabupaten Simalungun. Warga selama ini sudah terlampau sabar dengan kondisi kerusakan jalan, khususnya akses ke sentra-sentra pertanian. (BS-Asenk Lee Saragih)
06:54
Nasibmu Kini Jalan Lingkar Danau Toba Simalungun
![]() |
Nasibmu Kini Jalan Lingkar Danau Toba Simalungun. |
Hutaimbaru, BS-Kabupaten Simalungun Merupakan Wilayah Yang Subur dan Memiliki Pesona Wisata Yang Indah. Kabupaten Simalungun tahun 1980-an hingga 1990-an masih Pusat Perdagangan dan Wisata di Wilayah Danau Toba. Namun kini Infrastruktur di Kabupaten Simalungun jauh tertinggal dari kabupaten tetangga seperti Karo, Dairi, Samosir, Tobasa.
Paling miris, jalan lingkar Danau Toba di wilayah Kabupaten Simalungun dari Sibolangit-Bage-Baluhut-Soping Sabah-Soping-Hutaimbaru-Nagoripurba-Gaol-Binangara-Sihalpe-Nagori-Haranggaol-Sigunggung-Halaotan-Sirungkungan-Sipolha-Tigaras-Parapat hingga dipenghujung tahun 2019 (30 Desember 2019) masih jauh dari harapan.
Pencanangan Danau Toba sebagai Monaco Of Asia atau Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Indonesia oleh Presiden Jokowi tampaknya sulit dicerna oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun.
Perjuangan Pejabat Eksekutif, Legislatif, Senator, baik di Pemkab Simalungun, Pemprov Sumatera Utara, Pusat lewat DPR RI, DPD RI untuk pencapaian anggaran tak juga tampak hingga berulang-ulang periode mereka.
Harapan masyarakat Kabupaten Simalungun, khususnya yang berada di jalan lingkar Danau Toba di Kabupaten Simalungun, semoga dimasa Periode kedua Presiden Jokowi bisa diselesaikan. Juga pergantian Bupati Simalungun pada Pilkada September 2020 mendatang, bisa menyelesaikan kondisi jalan lingkar Danau Toba. Semoga. (Penulis-Asenk Lee Saragih-Asal Dusun Hutaimbaru, Desa Sibangun Mariah, Kecamatan Pamatang Silimahuta, Kabupaten Simalungun, Sumut, Indonesia).
Label:
DANAU TOBA,
HARANGGAOL,
INFRASTRUKTUR,
PEMERINTAHAN,
SUARA DESA
10:38
Sukses Panggung Marsombuh Sihol "Tribute To Trio Spansel II " di Raya
Written By Beritasimalungun on Sunday, 29 December 2019 | 10:38
![]() |
Sukses Panggung Marsombuh Sihol "Tribute To Trio Spansel II " di Raya, Simalungun. |
Pematangraya-Panggung Marsombuh Sihol "Tribute To Trio Spansel II" yang diselenggarakan Keluarga Besar "Patunggung Simalungun" dibawah pimpinan AKBP Elisben Purba benar-benar menggetarkan lapangan SMPN 1 Pematangraya, Sabtu (28/12/2019) malam.
Sederetan Artis Simalungun lintas generasi seperti Intan Br Saragih, Damma Silalahi, Nuryati Br Girsang dan juga artis muda Simalungun berbakat lainnya.
"Terima kasih kepada seluruh warga Simalungun yang hadir pada Marsombuh Sihol "Tribute to Trio Spansel II" tadi malam. Komunitas Patunggung Simalungun adalah kita, seperti yang dikatakan Ketua Umum Patunggung Simalungun Bp. AKBP. ELISBEN PURBA," tulis akun Patunggung Simalungun.
"Terima kasih juga kepada seluruh panitia, pengisi acara yang ikut campur tangan dalam mempersiapkan acara ini. Mari kita mejaga dan melestarikan Budaya kita untuk Simalungun!
Sampai ketemu di Acara Patunggung Simalungun berikutnya. Salam Patunggung Simalungun," ujarnya.(Asenk Lee Saragih)
10:08
RHS Fasilitasi Mudik Gratis Lampung-Pekanbaru-Pemetangsiantar
![]() |
RHS Fasilitasi Mudik Gratis Lampung-Pekanbaru-Pemetangsiantar. |
Beritasimalungun-Bakan Calon Bupati (Balonbud) St Radiapoh Hasiholan Sinaga SH (RHS) menfasilitasi pemudik asal dari Lampung dan Pekanbaru tujuan Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar, Sabtu (28/12/2019).
Pemudik asal Lampung dan Pekanbaru yang disponsori RHS direncanakan tiba di RHS Centre di Jalan Asahan Pematangsiantar, Senin 30 Desember 2019 dan langsung disambut oleh Radiapo Sinaga.
"Mereka pemudik ini siap mensosialisasikan RHS di Kabupaten Simalungun sebagai bakal calon Bupati Simalungun Pilkada September 2020 mendatang.Karena mereka telah merasakan bagaimana perbuatan dan karakter RHS dalam kesahariannya.
Tetap semangat bagi semua tim, dan semoga diberkati di perjalanan.
Salam hangat dari RHS," kata Jarudin Sinaga.
"Terimakasih buat Bapak RHS, kami bisa mudik bersama. Kami datang untuk perubahan Kabupaten Simalungun menuju pemerintahan yang lebih baik," tulis Benfri Sinaga. (Asenk Lee)
15:00
Perantau Asal Jambi Ini Nikmati Jalan Mulus dan Mancing di Haranggaol
Written By Beritasimalungun on Saturday, 28 December 2019 | 15:00
![]() |
Strike Ikan Nila mancing di Pantai Danau Toba Haranggaol. FB |
Haranggaol, BS-Perantau asal Kota Jambi yakni keluarga Hendrik Son Purba/ J Br Saragih Manihuruk betul-betul menimkati liburan natal dan tahun baru kali ini. Pada Sabtu (28/12/2019) keluarga HS Purba bersama keluarga mertua dari Purba Dolok, Simalungun berlibur ke Pantai Haranggaol, Simalungun.
Kini pengunjung mulai tertarik berlibur ke Haranggaol, karena jalan dari Sirpang Haranggaol ke Haranggaol sudah mulus. Seperti pengakuan J Br saragih saat merekam video life FB sepanjang jalan Haranggaol.
Tiba di Haranggaol, keluarga Hendrik Son Purba/ J Br Saragih Manihuruk serta keluarga lainnya menikmati panoramaDanau Toba Sigumba-gumba Cottage.
Ada yang berenang dan ada juga yang memancing mendapatkan ikan nila. Mereka juga menikmati kuliner ikan nila bakar hasil pancingan di pondok Sigumba-gumba Cottage.
Liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 betul-betul dinikmati Hendrik Son Purba/ J Br Saragih Manihuruk dengan mudik ke kampung mertua serta menikmati obyek wisata di kabupaten Simalungun dan kabupaten lainnya di Sumut. Selamat Berlibur. (Asenk Lee Saragih)
Label:
FOTO BERITA,
HARANGGAOL,
JURNALISME WARGA
14:12
Beritasimalungun-Video viral kiriman di laman FB Kezia Christina Siburian
20 jam
dari Sabtu (28/12/2019). Video ini telah ditonton 152.966 atau tayangan.
Bus Parawisata Telantarkan Penumpang di Lubuk Linggau
![]() |
Bus Parawisata. Kolase FB |
"Kami minta tolong kepada seluruh warga Batak atau Indonesia. Kami berangkat dari hari Kamis 26 Desember 2019 Pukul 19:48 WIB dari Lampung menuju Medan. Dan sampai hari ini Jumat (27/12/2019) Pukul 17:00 WIB masih di daerah Lubuk Linggau," tulis Kezia Christina Siburian.
"Kami ditelantarkan di Lubuk Linggau. Alasannya mereka tidak punya uang buat beli bensin.
Kami mau dipindahkan ke mobil apa saja yang bertujuan kearah Medan dengan ongkos dibayar pribadi kita masing-masing lagi.
Ini namanya pemerasan," ujar Kezia Christina Siburian. (BS-Asenk Lee)
Label:
FOTO BERITA,
JURNALISME WARGA,
PARAWISATA,
SUARA DESA
13:33
Haranggaol, BS-Aksi spearfishing "menembak ikan dengan menyelam" di Danau Toba kini mulai membuat gelisah warga Pesisir Danau Toba. Pasalnya warga yang sebelumnya mencari ikan dengan cara memancing dan "mardaoton" jala sudah jarang dapat.
Hal ini sejak munculnya banyak Spearfishing di Danau Toba. Bahkan 8 tahun lalu, pelaku Spearfishing di Haranggaol diusir warga karena ikan mas indukan ukuran 50Kg ditembak oleh Spearfishing.
Parantau Gelisah Melihat Aktivitas "Spearfishing" di Danau Toba
![]() |
Menembak Ikan di Danau Toba-Kolase Youtube |
Hal ini sejak munculnya banyak Spearfishing di Danau Toba. Bahkan 8 tahun lalu, pelaku Spearfishing di Haranggaol diusir warga karena ikan mas indukan ukuran 50Kg ditembak oleh Spearfishing.
Padahal saat ikan mas warna merah ukuran 50Kg itu muncul, ribuan pengikutnya ikut. Sehingga warga memancing dan menjala yang gerembolan pengikut ikan mas 50Kg tersebut.
Akibat perilaku Spearfishing di Danau Toba Haranggaol itu, warga marah dan melarangya untuk beraktifitas di Danau Toba Haranggaol.
"Saya kurang setuju dengan memburu ikan seperti ini, emenmbak dengan menyelam. Saya lebih suka cara tradisional mancing, Daoton (Jala) atau Bubu. Saya anak dan dibesarkan di Danau Toba Desa Hutaimbaru, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun. Warga Hutaimbaru melarang para Spearfishing di Hutaimbaru sekitarnya. Karena banyak pendatang Spearfishing memburu ikan di Danau Toba," ujar Rosenman Saragih, warga Hutaimbaru yang kini merantai di Kota Jambi.(BS-Asenk Lee)
![]() |
Ikan Hasil Spearfishing di Haranggaol kembali lagi muncul setelah 8 tahun lalu dilarang warga. Foto FB Darma Purba. |
![]() |
Ikan Hasil Spearfishing di Haranggaol kembali lagi muncul setelah 8 tahun lalu dilarang warga. Foto FB Darma Purba. |
Label:
DANAU TOBA,
FOTO BERITA,
SUARA DESA
12:28
Lagi, Ikan Predator Danau Toba (Bawal) 13 Kg Dapat Pemancing di Dusun Gaol
![]() |
Warga Desa Gaol, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun kembali mendapatkan dua ekor bawal berukuran masing-masing 13 Kg per ekor dengan "Tabu-tabu", Sabtu (28/12/2019). (Istimewa) |
Gaol, BS-Ikan predator bawal yang kini sudah mulai banyak dan menyebar di Danau Toba, satu persatu mulai dapat pancing warga. Bahkan ikan Bawal Danau Toba kini semakin diburu warga pesisir Danau Toba dengan "Tabu-tabu" pancingan jenis tajur dan dipanah menyelam.
Kali ini, warga Desa Gaol, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun kembali mendapatkan dua ekor bawal berukuran masing-masing 13 Kg per ekor dengan "Tabu-tabu", Sabtu (28/12/2019).
Baca: Ikan Bawal Seberat 9 KG Dapat (Tabu-tabu) di Danau Toba Hutaimbaru Simalungun
Baca: Warga Pesisir Danau Toba Keluhkan Penaburan Bibit Ikan Bawal Mini di Danau Toba
Baca: Warga Pesisir Danau Toba Keluhkan Penaburan Bibit Ikan Bawal Mini di Danau Toba
Hal itu diketahui dari akun FB Tamsar Brenaga
yang membagikan foto ikan bawal yang didapat. "Hasil tangkapan pagi ini, bawal dengan timbangan 13Kg,,. Mancing mania yes," tulis Tamsar Brenaga.
Sebelumnya, salah satu warga Dusun Hutaimbaru, Nagori Sibangun Mariah, Kecamatan Pamatang Silimahuta, Kabupaten Simalungun yakni St Berlin Manihuruk juga mendapatkan Bawal ukuran 9Kg dengan "Tabutabu" ini, Sabtu pagi (19/10/2019). Kini "Tabutabu" milik St Berlin Manihuruk kerap putus dibuat ikan predator Danau Toba, Bawal ini.
Kandungan proteinnya yang tinggi, akan sangat
baik jika ikan bawal disajikan untuk anak-anak yang sedang dalam pertumbuhan. Protein
tinggi akan membantu pertumbuhan anak-anak serta mencerdaskan otak. (BS-Rodo Timbul Saragih)
Tidak
Direkomendasikan Dibudidayakan
Mengutip dari
Tribunnews.com, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Mempawah menyebutkan
tidak memberikan rekomendasi kepada petani ikan air tawar untuk membudidayakan
ikan bawal air tawar. Kabid Budidaya Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan
Mempawah, Siswoyo TW mengatakan, ikan bawal air tawar termasuk dalam ikan
predator yang memangsa ikan lebih kecil.
“Kita tidak
memberikan rekomendasi kepada petani keramba ikan air tawar untuk budidaya ikan
bawal,” kata Siswoyo. Ikan Bawal ( collossoma macropomum ) adalah ikan yang
bersal dari sungai Amazon Brazil.Ikan bawal bentuk tubuhnya mirip sekali dengan
ikan Piranha.
Ciri-ciri ikan
bawal adalah bentuk tubuhnya bulat dan pipih memiliki lubang hidung yang besar
warna kulinya keperak-perakan dengan ujung sirip yang berwarna kuning.Ikan
bawal termasuk jenis carnivora sama halnya dengan Piranha. Ikan bawal
biasa hidup bergerombol dalam jumlah yang kecil, makannya adalah udang, siput,
katak, dan ikan-ikan kecil.
Proses
produksi ikan ikan predator ini terbilang sangat singkat. Masa pemijahan (jual
larva) sekitar 2 ; 3 minggu, pembenihan (jual benih) sekitar 1 dan 2 bulan dan
pembesaran (jual ukuran konsumsi) sekitar 3 dan 5 bulan. Secara ekologi, ikan
ini dianggap sebagai perusak, karena dapat menjadi predator bagi ikan lain dan
mengancam kelestarian biodiversitas ikan asli perairan Indonesia.
Ikan bawal ini
mampu bertahan hidup dalam kolam yang tingkat kepadatannya tinggi. Makannya pun
tidak rewel sebab hewan berjenis omnivora ini memiliki nafsu makan yang sangat
besar.Budidaya ikan bawal air tawar relatif mudah dilakukan. Pemijahan dapat dilakukan
secara induced-spawning: induk yang sudah matang gonad dirangsang dengan
penyuntikan hormon kemudian dipijahkan secara alami.
Tempat
pemijahan cukup menggunakan kain hapa yang disimpan di dalam bak tembok ataupun
di kolam.Telur yang dikeluarkan induk betina dan sudah dibuahi oleh sperma
induk jantan dapat dipanen kemudian ditetaskan di dalam akuarium atau hapa
penetasan.
Larva hasil
penetasan dapat bertahan dengan yolksack yang dibawanya sampai 4 dan 5 hari
setelah penetasan sebelum kemudian diberi pakan Artemia.Cukup dengan pemberian
2 dan 3 kali per hari selama hanya 2 hingga 3 hari, larva sudah dapat dijual
atau ditebar ke kolam.
Pendederan dan
pembesaran di kolam relatif tidak sulit dilakukan. Pertumbuhan ikan relatif
cepat meskipun memerlukan kandungan oksigen yang mencukupi melalui aliran air
ke kolam.Pakan yang diberikan dapat beragam mulai dari pakan buatan, sisa-sisa
sayuran, ikan yang lebih kecil bahkan sampai biji kapuk.
Kemudahan-kemudahan
tersebut telah mendorong para pengusaha ikan memacu produksi ikan ini yang
menyebabkan perkembangan budidayanya sedemikian cepat dan berkembang di banyak
tempat bahkan cenderung tidak terkendali.
Sejarah Masuk
ke Indonesia
Ikan bawal air
tawar sendiri berkembang dengan baik di beberapa negara Amerika Selatan dan
diantaranya adalah Venezuella, Colombia, Peru, Ekuador, Brazil, dan
Argentina.Selain di temukan di sungai Amazon, ikan bawal air tawar juga dapat
dijumpai di anak-anak sungai Amazon dan lembah sungai Orinoco, serta daerah
aliran sungai Rio de La Plata.
Ikan bawal air
tawar sendiri dimasukkan ke Indonesia dari Brazil pada tahun 1986, oleh sebuah
perusahaan swasta, yang bergerak di bidang, usaha budidaya ikan konsumsi, di
Tangerang, Banten.
Dulu saat
awal-awal masuk ke Indonesia ikan bawal dijadikan sebagai ikan hias, yang
ditempatkan di aquarium ataupun kolam hias di halaman rumah.Tetapi
lama-kelamaan tren untuk menjadikan ikan bawal air tawar sebagai ikan hias tidak
berkembang sepesat untuk menjadikannya sebagai ikan konsumsi.
Sehingga
akhirnya ikan bawal air tawar, lebih dominan dipelihara sebagai ikan konsumsi. Ikan
bawal air tawar memiliki tubuh membulat dengan perbandingan antara panjang dan
tingginya 2:1. Warna tubuh bagian atasnya abu-abu gelap, sedangkan bagian
bawahnya berwarna merah disekitar sirip dada dan sirip perut.
Kepala ikan
bawal berukuran kecil dengan bibir bawah lebih tebal dari bibir atasnya.Ikan
bawal memiliki kandungan nutrisi dan omega 3 serta omega 6 AA. Karena kandungan
kalori dan karbohidratnya rendah, maka ikan ini cocok untuk mereka yang sedang
menjalani program diet.
![]() |
Warga Desa Gaol, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun kembali mendapatkan dua ekor bawal berukuran masing-masing 13 Kg per ekor dengan "Tabu-tabu", Sabtu (28/12/2019). (Istimewa) |
![]() |
Warga Desa Gaol, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun kembali mendapatkan dua ekor bawal berukuran masing-masing 13 Kg per ekor dengan "Tabu-tabu", Sabtu (28/12/2019). (Istimewa) |
Label:
DANAU TOBA,
FOTO BERITA,
JURNALISME WARGA,
SUARA DESA
10:42
Ia hadir didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Jokowi mengenakan kemeja bermotif batik warna hitam lengan panjang. Sementara Iriana mengenakan baju putih.
Mantan Wali Kota Solo itu disambut antusias jemaat yang menghadiri acara. Jokowi pun menyapa menyapa mereka yang berdiri di barisan depan. Ia juga meladeni permintaan foto para jemaat. Selain Jokowi, hadir juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDI-Perjuangan itu mengenakan baju berwarna hitam. Megawati masuk ke lokasi acara bersama Jokowi. Presiden Joko Widodo menghadiri Perayaan Natal Nasional 2019, yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019) malam.
Hadir juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Selain itu Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate, Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Kemudian hadir Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom dan Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Kardinal Ignatius Suharyo. Perayaan Natal Nasional digelar tiap tahun di daerah yang berbeda.
Perayaan Natal Nasional tahun 2019 ini bertemakan "Hiduplah Sebagai Seorang Sahabat Bagi Semua” akan dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo.
Remisi Natal
Sementara itu Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyebut, ada narapidana kasus korupsi yang mendapat remisi Natal 2019. Menurut dia, narapidana kasus korupsi yang mendapat remisi itu harus berstatus sebagai justice collaborator (JC).
"Ada, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, ada (ketetapan menjadi) JC (justice collaborator)-nya," kata Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019).
Namun, Yasonna tak menyebutkan identitas narapidana kasus korupsi yang mendapat pengurangan hukaman saat Hari Raya Natal 2019. Ia mengaku tak melihat nama-nama narapidana yang menerima remisi tersebut.
"Kalau itu (nama-namanya) saya enggak lihat, di bawah," ujarnya. Secara total, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memberikan Remisi Khusus (RK) Natal Tahun 2019 kepada 12.629 narapidana beragama Kristen. Sebanyak 166 narapidana di antaranya langsung bebas berkat remisi natal.
Adapun sebanyak 12.463 orang mendapatkan RK I atau pengurangan sebagian masa pidana di mana 2.704 orang menerima remisi 15 hari, 7.895 orang menerima remisi 1 bulan, 1.507 menerima remisi 1 bulan 15 hari dan 357 mendapat remisi 2 bulan.
Saat ini narapidana beragama Kristen di seluruh Indonesia berjumlah 18.900 orang. Saat ini narapidana beragama Kristen di seluruh Indonesia berjumlah 18.900 orang.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami mengatakan, remisi merupakan hak narapidana yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Namun, remisi tidak serta merta diberikan karena banyak syarat yang harus dipenuhi baik dari aspek administratif maupun substantif.
"Nah, untuk remisi khusus Natal ini kami harapkan bisa menambah rasa suka cita mereka menyambut perayaan Natal sehingga termotivasi untuk berubah dan menambah rasa syukur atas karunia-Nya," kata Utami.(JP-Sumber: Kompas.com)
Jokowi Ditemani Megawati Hadiri Perayaan Natal Nasional 2019 di Sentul
![]() |
Presiden Joko Widodo menghadiri Perayaan Natal Nasional 2019, yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019) malam.(Istimewa) |
Bogor, BS- Presiden Joko Widodo menghadiri Perayaan Natal Nasional 2019, yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019) malam. Pantauan wartawan Jokowi tiba di lokasi acara sekitar pukul 18.47 WIB.
Ia hadir didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Jokowi mengenakan kemeja bermotif batik warna hitam lengan panjang. Sementara Iriana mengenakan baju putih.
Mantan Wali Kota Solo itu disambut antusias jemaat yang menghadiri acara. Jokowi pun menyapa menyapa mereka yang berdiri di barisan depan. Ia juga meladeni permintaan foto para jemaat. Selain Jokowi, hadir juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDI-Perjuangan itu mengenakan baju berwarna hitam. Megawati masuk ke lokasi acara bersama Jokowi. Presiden Joko Widodo menghadiri Perayaan Natal Nasional 2019, yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019) malam.
Hadir juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Selain itu Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate, Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Kemudian hadir Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom dan Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Kardinal Ignatius Suharyo. Perayaan Natal Nasional digelar tiap tahun di daerah yang berbeda.
Perayaan Natal Nasional tahun 2019 ini bertemakan "Hiduplah Sebagai Seorang Sahabat Bagi Semua” akan dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo.
Remisi Natal
Sementara itu Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyebut, ada narapidana kasus korupsi yang mendapat remisi Natal 2019. Menurut dia, narapidana kasus korupsi yang mendapat remisi itu harus berstatus sebagai justice collaborator (JC).
"Ada, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, ada (ketetapan menjadi) JC (justice collaborator)-nya," kata Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019).
Namun, Yasonna tak menyebutkan identitas narapidana kasus korupsi yang mendapat pengurangan hukaman saat Hari Raya Natal 2019. Ia mengaku tak melihat nama-nama narapidana yang menerima remisi tersebut.
"Kalau itu (nama-namanya) saya enggak lihat, di bawah," ujarnya. Secara total, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memberikan Remisi Khusus (RK) Natal Tahun 2019 kepada 12.629 narapidana beragama Kristen. Sebanyak 166 narapidana di antaranya langsung bebas berkat remisi natal.
Adapun sebanyak 12.463 orang mendapatkan RK I atau pengurangan sebagian masa pidana di mana 2.704 orang menerima remisi 15 hari, 7.895 orang menerima remisi 1 bulan, 1.507 menerima remisi 1 bulan 15 hari dan 357 mendapat remisi 2 bulan.
Saat ini narapidana beragama Kristen di seluruh Indonesia berjumlah 18.900 orang. Saat ini narapidana beragama Kristen di seluruh Indonesia berjumlah 18.900 orang.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami mengatakan, remisi merupakan hak narapidana yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Namun, remisi tidak serta merta diberikan karena banyak syarat yang harus dipenuhi baik dari aspek administratif maupun substantif.
"Nah, untuk remisi khusus Natal ini kami harapkan bisa menambah rasa suka cita mereka menyambut perayaan Natal sehingga termotivasi untuk berubah dan menambah rasa syukur atas karunia-Nya," kata Utami.(JP-Sumber: Kompas.com)
Gallery Foto Perayaan Natal Nasional 2019 di Sentul
Label:
Jokowi Medsos,
NASIONAL,
PEMERINTAHAN,
RAGAM BUDAYA
Peletakan Batu Pertama Pembangunan “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba)

Hinalang- Pdt Jhon Rickky R Purba MTh melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pusara “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba) di Desa (Nagori) Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (22/10/2019). Acara Peletakan Batu Pertama dilakukan sederhana dengan Doa oleh Pdt Jhon Rickky R Purba MTh. Selengkapnya KLIK Gambar
