Oleh: Masrul Purba Dasuha
1. Tambak, menurut
naskah kuno Partingkian Bandar Hanopan yang pernah diterjemahkan oleh
taalambtenaar (ahli bahasa) Belanda Dr. Petrus Voorhoeve, leluhur marga
ini bernama Jigou yang datang dari Pagaruyung
kemudian merantau ke
Simalungun dan menjadi Pangulu Tambak Bawang. Keturunannya bernama Tuan
Sindar Lela kemudian mendapat tempat di Kerajaan Silou dan menjabat
sebagai Raja Goraha Silou atas bantuan
Puteri Hijau. Ia memiliki 2
orang putera yaitu Tuan Toriti yang pindah ke Silou Buntu dan
mendirikan partuanon di sana, keturunannya disebut dengan Purba Tambak
Tualang. Sementara adiknya Tuan Timbangan Raja
mendirikan
Partuanon Silou Dunia. Di kemudian hari 2 orang putera Tuan Timbangan
Raja bersengketa, yaitu Raja Rubun pindah ke Dolog Masihol,
di mana pasca runtuhnya Kerajaan Silou akibat perang saudara,
keturunannya kemudian
mendirikan Kerajaan Dolog Silou yang menggunakan marga Purba Tambak
Lombang. Sedang adiknya Tuan Suha Bolak pindah ke sekitar Tiga Runggu
dan mendirikan Huta Suha Bolak yang kemudian menjadi cikal bakal
Kerajaan Panei dan memakai marga Purba Sidasuha. Keturunan Purba Tambak
Bawang yang menyebar ke tanah Karo menjadi Tarigan Tambak yang kemudian
terbagi lagi menjadi Tarigan Tambak Pekan dan Tarigan Tambak Cingkes. Di
tanah Karo, marga ini mendiami daerah daerah Kebayaken dan Sukanalu.
2.
Silangit, pendiri kampung Sinombah dan Gunung Mariah yang masuk wilayah
Deli Serdang. Menurut cerita lisan di Simalungun, leluhur marga
ini awalnya berdiam di sekitar Dolog Tinggi Raja. Akibat bencana alam
daerah mereka porak poranda yang mengakibatkan keturunannya menyebar
ke sejumlah daerah seperti Gunung Mariah, Sinombah, Dolog Silou,
Silou Kahean, Raya, dan tanah Karo. Di tanah Karo mereka menjadi
Tarigan Silangit.
3. Sigumondrong berasal dari Lokkung
yang kemudian menyebar ke Cingkes, Marubun, Togur, dan Raya, Simalungun.
Marga ini merupakan keturunan dari Purba Tambak yang lahir dari boru
Simarmata. Keturunannya yang pindah ke tanah Karo beralih menjadi
Tarigan Gerneng.
4. Sidasuha, lahir dari Purba Tambak
akibat perselisihan antara Raja Rubun dengan Tuan Suha Bolag, keduanya
merupakan putera dari Tuan Timbangan Raja Purba Tambak Bawang dari
pernikahannya dengan puteri Karo Bunga Solei br Barus dari Sibayak
Jambur Ligei. Tuan Suha Bolag kemudian menyingkir ke sebuah tempat dekat
Tiga Runggu dan mendirikan kampung bernama Suha Bolag, dari sinilah
cikal bakal lahirnya Purba Sidasuha. Ia kemudian mendirikan Kerajaan
Panei di sebuah tempat bernama Pamatang Panei setelah berhasil
menundukkan Tuan Sipoldas marga Saragih.
5.
Tondang, berasal dari Purba Tondang di Huta Tanoh di Kecamatan Purba dan
merupakan saudara dari Purba Tambun Saribu. Sebagian keturunannya
meyakini leluhur mereka berasal dari Purba Parhorbo di Humbang (Toba).
Keturunannya yang pindah ke tanah Karo beralih menjadi Tarigan Tendang.
6.
Tambun Saribu berasal dari Harangan Silombu dan Binangara di Kecamatan
Purba. Marga ini bersaudara dengan Purba Tondang yang menurut sebagian
keturunannya meyakini leluhur mereka berasal dari Purba Parhorbo di
Humbang (Toba). Keturunannya yang pindah ke tanah Karo beralih menjadi
Tarigan Tambun.
7. Pakpak, lahir dari marga Cibero
salah seorang pengelana dari Tungtung Batu Kecamatan Silima
Punggapungga, tanah Pakpak yang bernama Pangultopultop. Ia sampai ke
Simalungun karena memburu seekor burung dan memasuki wilayah kekuasaan
Tuan Simalobong salah satu partuanon dari Kerajaan Panei. Karena
kepiawaiannya ia berhasil merebut hati rakyat Simalobong saat terjadi
musim paceklik sehingga rakyat pun dengan sukarela memanggilnya raja.
Hal ini menimbulkan kemarahan dan kecemburuan Tuan Simalobong, karena ia
merasa ialah satu-satunya yang berhak menyandang titel tersebut.
Akibatnya Pangultopultop berurusan dengan pihak istana dan berhadapan
langsung dengan Tuan Simalobong, peristiwa ini berujung dengan adu
sumpah (marbija) antara keduanya yang akhirnya berhasil dimenangkan oleh
Pangultopultop. Kepemimpinan kemudian jatuh ke tangannya, di bekas
wilayah kekuasaan Tuan Simalobong, ia lalu mendirikan Kerajaan Purba dan
mengidentifikasi dirinya dengan sebutan Purba Pakpak.
8. Siboro,
merupakan keturunan dari Purba Sigulang Batu di Humbang (Toba) lalu
pindah ke Tungtung Batu, sebagian keturunannya merantau ke Juhar menjadi
Tarigan Sibero dan di Simalungun menjadi Purba Siboro. Sementara
menurut dari kalangan marga Cibero, Pakpak berpendapat leluhur mereka
adalah keturunan dari Raja Ghaib yang hingga saat ini sudah mencapai 33
generasi. Dari marga Cibero inilah lahirnya marga Girsang dan Purba
Pakpak.
9. Girsang, marga ini bersaudara dengan
Siboro yang sama-sama datang dari Purba Sigulang Batu lalu merantau ke
Bukit Lehu dan menikah dengan beru Manik puteri dari Raja Mandida Manik
di Suak Pegagan. Salah seorang keturunannya ada yang memiliki
keahlian meramu obat sehingga dikenal juga dengan sebutan Datu Parulas
dan menyumpit burung yang juga digelari dengan Pangultop. Dalam
perburuannya ia sampai ke Naga Mariah tanah ulayat marga Sinaga, di mana
pada masa itu Tuan Naga Mariah tengah mendapat ancaman dari musuh yang
datang dari Kerajaan Siantar, berkat bantuan si Girsang musuh dari
Siantar dapat diatas. Atas jasanya, Tuan Naga Mariah kemudian
menikahkannya dengan puterinya dan menyerahkan kekuasaan padanya. Adapun
penduduk asli tempat itu yaitu marga Sinaga banyak yang mengungsi ke
Batu Karang dan menjadi marga Peranginangin Bangun. Di tempat itu, Si
Girsang kemudian mendirikan kampung Naga Saribu sebagai ibukota Kerajaan
Silima Huta dengan menggabungkan lima kampung yaitu Rakutbesi, Dolog
Panribuan, Saribu Jandi, Mardingding, dan Nagamariah. Marga ini terbagi
lagi menjadi Girsang Jabu Bolon, Girsang Na Godang, Girsang Parhara,
Girsang Rumah Parik, dan Girsang Rumah Bolon. Sebagian keturunannya
pindah ke tanah Karo menjadi Tarigan Gersang. Adapun keturunan Purba
Silangit ada juga yang menggabungkan diri dengan marga ini yang disebut
dengan Girsang Silangit.
10. Sihala
merupakan pecahan dari Purba Pakpak. Keturunan dari marga inilah yang
banyak pindah ke tanah Karo menjadi Tarigan Purba Cikala yang mendiami
daerah Cingkes dan Tanjung Purba di Kecamatan Dolog Silou.
11.
Tua, berasal dari Purba Tua di Kecamatan Silimakuta. Marga
ini merupakan saudara dari Purba Tanjung di Sipinggan, simpang
Haranggaol. Sebagian keturunannya meyakini leluhur marga ini adalah
Purba Tambak, keturunannya yang pindah ke tanah Karo menjadi Tarigan
Tua, mereka banyak bermukim di Juhar.
12. Tanjung
merupakan saudara dari Purba Tua, ada yang meyakini bahwa marga ini
adalah pecahan dari Purba Pakpak. Dan pendapat lain mengatakan marga ini
adalah keturunan dari Purba Tambak yang berdiam di sebuah tanjung di
pinggiran Danau Toba.
13. Sidadolog adalah pecahan dari Purba Sidasuha yang memiliki tanah ulayat di Sinaman.
14. Sidagambir adalah pecahan dari Purba Sidadolog yang memiliki tanah ulayat di Rajaihuta.
15. Manorsa
Saya mohon kepada sanina dan botou kiranya berkenan mengoreksinya. Terima kasih****(Sumber FB: Masrul Purba Dasuha)
0 Comments