Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Sulit Dapatkan Kayu Ingul, Warga Jadikan Potongan Drum Jadi Sampan (Solu)



 
Jahoras Haloho saat menggunakan sampan yang terbuat dari potongan drum plastik. Foto Asenk Lee
Jahoras Haloho





BERITASIMALUNGUN.COM, Hutaimbaru-Sulitnya mendapatkan kayu Ingul (jenais kayu khusus papan kapal) di pesisir Danau Toba, Kabupaten Simalungun, membuat warga Desa Hutaimbaru, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun lebih kreatif. Seorang warga Hutaimbaru Jahoras Haloho (60) kretaif membuat sampan (solu) dari bahan potongan drum plastik.

Menurutnya, biaya untuk buat solu itu berkisar Rp 3,5 Juta siap pakai. Menggunakan tiga drum plastik. Solu itu dibuat oleh Dermawan Haloho, seorang warga yang tuna wicara (bisu-red) dari Desa Soping, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun.

“Sekarang sulit mendapatkan kayu Ingul untuk buat solu. Jadi harus kreatif menggunakan drum plastic bekas pengapung keramba ikan mas. Dari bahan itu juga tak kalah kuatnya dengan sampan yang terbuat dari bahan kayu Ingul,” ujar J Haloho.

Jenis Pohon Ingul ini adalah pohon khas yang tumbuh di pesisir Danau Toba di Simalungun. Pohon ini bisa berdiameter hingga 1,5 meter. Kayu dari pohon Ingul ini tahan terhadap air, dan tidak menghisap air. Kayunya tahan dank eras namun ringan. Kualitas kayu ini hanya bisa dihasilkan jika pohonnya tumbuh di pesisir Danau Toba.

Kayu dari Pohon Ingul adalah kayu terbaik untuk lambung kapal-kapal kecil maupun kapal mesin kayu ukuran sedang. Kini pohon Ingul sudah langka karena tidak dibudidayakan secara khusus oleh warga. (Asenk Lee Saragih)



Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments