Simalungun cari PEMIMPIN bukan PEMIMPI, #Salam3Jari |
BERITASIMALUNGUN.COM-Tanah Habonaron Do Bona. Setiap orang yang ingin melakukan sebuah perubahan pada dasarnya adalah orang yang siap bekerja untuk kesejahteraan dan kehidupan. Dan mereka bukan hanya meminjamkan kecerdasannya, melainkan jauh lebih penting untuk kenyamanan hidup masyarakat. #Salam3Jari, #NurPosma3.
Pemimpin itu bagaikan #NAKHODA yang menjadi penentu kemana bahtera akan dilaluinya. Dan orang-orang yang dipimpin bagaikan penumpang yang selalu mengikut kemana pemimpin akan membawa mereka. #Salam3Jari, #NurPosma3, #SimalungunCerdas.
Setiap manusia yang lahir dibumi ini ditakdirkan untuk jadi pemimpin.
Tetapi untuk menjadi seorang pemimpin butuh kriteria dan syarat-syarat
yang mesti di penuhi dan terpenuhi. Yang pertama adalah lihat pribadi
seorang pemimpin tersebut. Layak tidak seorang pemimpin itu memimpin
diri nya sendiri serta mengendalikan hawa nafsu nya. Bagus tidaknya
seorang pemimpin pasti berimbas kepada apa yang dipimpin nya. Karena itu
menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalankan
dengan baik. ALLAH pun akan meminta pertanggung jawaban atas
kepemimpinannya itu. Ada aturan-aturan yang berkaitan tentang pemimpin
yang baik diantaranya :
1. Beriman dan Beramal Shaleh
Ini adalah harga mati dan tidak boleh ditawar-tawar lagi. Kita harus
memilih pemimpin yang beriman, bertaqwa, yang selalu menjalankan
perintah Allah dan rasulnya.
2. Niat yang Lurus
“Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan
sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya.
Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya
kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan
dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wanita yang ingin
dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya
tersebut”
Karena itu hendaklah mencari seorang pemimpin yang mencari keridhoan
ALLAH semata dan sesungguhnya kepemimpinan atau jabatan itu adalah
tanggung jawab dan beban, bukan sebuah ARENA kesempatan untuk MEMPERKAYA DIRI.
3. Tidak Meminta Jabatan
Rasullullah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahu’anhu,
”Wahai Abdul Rahman bin samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi
pemimpin. Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada kamu karena
permintaan, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika
kepemimpinan itu diberikan kepada kamu bukan karena permintaan, maka
kamu akan dibantu untuk menanggungnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
4. Berpegang pada Hukum ALLAH
Ini salah satu kewajiban utama seorang pemimpin.
Allah berfirman,
”Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang
diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.”
(al-Maaidah:49).
5. Memutuskan Perkara Dengan Adil
Rasulullah bersabda,
”Tidaklah seorang pemimpin mempunyai perkara kecuali ia akan datang
dengannya pada hari kiamat dengan kondisi terikat, entah ia akan
diselamatkan oleh keadilan, atau akan dijerusmuskan oleh kezhalimannya.”
(Riwayat Baihaqi dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Kabir).
6. Menasehati rakyat
Rasulullah bersabda,
”Tidaklah seorang pemimpin yang memegang urusan kaum Muslimin lalu ia
tidak bersungguh-sungguh dan tidak menasehati mereka, kecuali pemimpin
itu tidak akan masuk surga bersama mereka (rakyatnya).”
7. Tidak Menerima Hadiah
Seorang rakyat yang memberikan hadiah kepada seorang pemimpin pasti
mempunyai maksud tersembunyi, entah ingin mendekati atau mengambil hati.
Oleh karena itu, hendaklah seorang pemimpin menolak pemberian hadiah
dari rakyatnya. Rasulullah bersabda,
”Pemberian hadiah kepada pemimpin adalah pengkhianatan.” (Riwayat Thabrani).
8. Tegas
ini merupakan sikap seorang pemimpin yang selalu di idam-idamkan oleh
rakyat. Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas maksudnya adalah YANG
BENAR KATAKAN BENAR DAN YANG SALAH KATAKAN SALAH serta melaksanakan
aturan hukum yang sesuai dengan Allah, SWT dan rasulnya.
9. Lemah Lembut
Doa Rasullullah :
"Ya Allah, barangsiapa mengurus satu perkara umatku lalu ia
mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan barang siapa yang mengurus satu
perkara umatku lalu ia berlemah lembut kepada mereka, maka berlemah
lembutlah kepadanya"
0 Comments