Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Jadi Geopark Dunia, Karamba Ikan di Danau Toba Ditata Ulang



Kemeriahan suasana pembukaan Festival Danau Toba 2015 yang dipusatkan di Taman Mejuah-Juah, Brastagi, Tanah Karo, Sumatera Utara, 19 November 2015.
Kemeriahan suasana pembukaan Festival Danau Toba 2015 yang dipusatkan di Taman Mejuah-Juah, Brastagi, Tanah Karo, Sumatera Utara, 19 November 2015. (Beritasatu.com/Chairul Fikri)

BERITASIMALUNGUN.COM, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengimbau agar pemerintan daerah Sumatera Utara (Pemda Sumut) melakukan penghentian sementara (moratorium) pemasangan karamba jaring apung (KJA) di Danau Toba. Itu diperlukan agar lingkungan di sekitar Danau Toba dapat kembali terjaga dan berkelanjutan, sehingga upaya untuk menjadikan danau tersebut sebagai Geopark Dunia menjadi lebih mudah.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengungkapkan, untuk menjaga keseimbangan alam dan lingkungan Danau Toba maka diperlukan keterlibatan masyarakat sekitar, khususnya lingkungan perairan danau tersebut. 

“Kami juga mengimbau kepada masyarakat sekitar Danau Toba, untuk terus mengawal usaha ini dan menjadi peraturan yang bisa diterapkan. Seperti penertiban KJA atau zonasi dan apabila diperlukan melakukan moratorium pemasangan KJA di Danau Toba, sehingga lingkungannya dapat kembali terjaga dan berkelanjutan,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/11).

KKP sendiri berupaya melakukan penebaran (restocking) 22 ribu benih ikan di Danau Toba yang terdiri atas ikan tawes, nila, dan mas, guna mengembalikan keseimbangan Danau Toba. Jenis-jenis ikan yang ditebar ini adalah ikan perairan umum.

 “Melalui restocking ini, kami harapkan terjadi keseimbangan alam dan lingkungan semakin terjaga. Kami imbau masyarakat sekitar Danau Toba untuk terus mengawal usaha ini,” jelas dia.

Penjabat Bupati Toba Samosir Hasiholan Silaen mengatakan, untuk menjaga populasi ikan yang ada di Perairan Danau Toba, masyarakat harus menghindari penangkapan ikan ukuran kecil ataupun yang sedang bertelur. 

 “Kalau kami secara konsisten melakukan hal tersebut, maka ikan yang ditebar akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” papar dia.

Menurut dia, dalam upaya memasukkan Danau Toba ke dalam salah satu Geopark Dunia, pemerintah memang harus menata ulang peruntukan Danau Toba sehingga lebih teratur dan rapi. Karena banyak hal yang terkait di Danau Toba ini, seperti pariwisata, transportasi, dan juga perikanan. “Ini harus terpadu dan saling mendukung, sehingga sama-sama berkembang dan memberikan manfaat,” jelas dia.

Slamet menambahkan, pengelolaan perairan umum didasarkan pada Culture Base Fisheries (CBF). KKP akan membentuk kelompok-kelompok CBF untuk mengelola perikanan di perairan umum. 

“Sebelumnya dapat diawali dengan pelatihan-pelatihan sebagai cara pengenalan terhadap CBF. Melalui CBF ini diharapkan pengelolaan perikanan di perairan umum dapat mendukung perikanan budidaya yang berkelanjutan,” jelas Slamet. (SP)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments