Jayusrino |
"Sejak tahun 1990", katanya
menjawab pertanyaan saya--Sejak kapan Bapak bekerja sebagai pemulung?
"Sebelumnya, saya bekerja sebagai penjaga kuburan (maksunya penggali dan
pemangkas rumput kuburan)", tambahnya lagi. "Ya, saya syukuri saja,
Pak. Yang penting halal dan tidak menyusahkan orang", ujarnya.
Beliau adalah Jayusrino. Pelanggannya lebih mengenalnya Pak Beni.
Tanggal 1 Januari lalu, umurnya genap 69 tahun. Pria yang tampak masih
sehat ini memiliki 5 orang anak,
semuanya putra.
"Alhamdulillah, mereka sudah bekerja semua, walaupun
cuma lulusan SMA", katanya dengan wajah gembira. "Ibu juga masih hidup
dan sehat", ujarnya lagi.
Saya melihat ada ketulusan dan suka cita padanya. "Kalau sekarang, saya
tinggal menunggu telepon. Langganan saya sudah banyak", katanya sambil
memasukkan plastik minuman mineral ke dalam goni plastiknya.
Itulah Jayusrino. Pria usia lanjut kelahiran Kediri, yang lama tinggal
di Bandung sebelum merantau ke Sumatera Utara ini melakoni pekerjaannya
dengan penuh rasa syukur. Tuhan pun mengganjarnya dengan rejeki yang
halal dan kesehatan yang baik. Dan, dia menikmati hari tuanya dengan
tetap produktif.
Selamat bekerja pak Jayusrino! Bapak sangat menginspirasi kami hari ini. (Albiner Siagian)
0 Comments