Lasma Sitanggang yangg sudah melanglang buana ke luar negeri karena tenun. Lasma saat pentas Persona Budaya Bulang Simalungun di Pematangsiantar, Kamis 8 Desember 2016. Foto Sony Boneta Purba Pakpak
|
Boru Saragih Simarmata dari Nagori Purba Tongah, Kecamatan Purba. Dia adalah penenun kawakan yang sudah berusia 83 tahun.
|
Boru Saragih Simarmata dari Nagori Purba Tongah, Kecamatan Purba. Dia adalah penenun kawakan yang sudah berusia 83 tahun. |
Boru Saragih Simarmata (49 Tahun) Penenun Hiou Simalungun. |
Boru Saragih Simarmata (49 Tahun) Penenun Hiou Simalungun. |
Boru Saragih Simarmata (49 Tahun) Penenun Hiou Simalungun. Pentas Persona Budaya Bulang Simalungun di Pematangsiantar, Kamis 8 Desember 2016. Foto Sony Boneta Purba Pakpak |
BeritaSimalungun.com, Siantar-Pentas Pesona Bulang dan
Teget Simalungun berlangsung sukses di Kota Pematangsiantar. Pelaksana kegiatan
ini diketuai oleh Bunga Intan Damanik dengan Asisten Niar Damanik dengan menyertakan
Pemkab Simalungun dan Pemerintah Kota Pematangsiantar.
Dalam acara ini juga menampilkan lagu-lagu Simalungun oleh
Sapna Sitopu dan MC Sofenni (MC Pemkab Simalungun). Kemudian ada juga
pertunjukan praktek bertenun oleh Boru Saragih Simarmata dari Nagori Purba
Tongah, Kecamatan Purba.
Dia adalah penenun kawakan yang sudah berusia 83 tahun. Dia
belajar menenun kali pertama saat masih remaja yang pelatihnya didatangkan dari
Toba. Dan yang satu lagi berumur 49 tahun dan juga mantan murid Boru Simarmata yang
suaminya marga Nainggolan.
Kedua penenun itu diasuh atau dibina untuk ditumbuh-kembangkan
oleh Lasma Sitanggang yang sudah melanglang buana ke luar negeri khususnya
Belanda, Leiden.
Dia diberi bantuan berupa buku motif tenun Simalungun yang
berjudul Legacy In Cloth dan jika pertenunan ini telah berhasil, Belanda akan
menjadi konsumen utama hasil tenun Simalungun.
Lasma Sitanggang sekarang ini sedang melakukan revitalisasi
penenun agar memenuhi keinginan Belanda dan ambisinya. Sayangnya Lasma
Sitanggang tidak mau berbagi informasi kepada penggiat Seni Budaya Simalungun
guna membangun informasi dengan membagikan atau mengijinkan untuk memfoto kopi buku Hiou/Ulos Simalungun yang
diperolehnya dari Belanda.
Kain atau Hiou/Ulos dapat diselesaikan secara dua tahap.
Tahap pertama untuk pasar dapat diselesaikan dua hingga tiga minggu. Namun untuk
pesanan pribadi dapat diselesaikan empat hingga lima minggu, karena kwalitasnya
lebih diutamakan.
Hal ini bukan disebabkan oleh penenun, tapi oleh kehendak
pasar yang mengijinkan harga murah karena itu penenun tidak menenun dengan rapat
(tightly), tapi agak longgar agar tidak menghabiskan banyak benang.
Berbeda dengan pesanan karena dengan negosiasi suka sama
suka harga disepakati dan penenun akan tidak meminimkan pemakaian benang karena
bahan dan Renata sudah dihargai.
Harga juga berbeda-beda. Ada benang media, benang kapas dan
benang 100, tergantung permintaan pribadi dan penyesuaian harga. Selain Lasma
Sitanggang ada lagi seorang Guru, akunnya Betrik Derita seorang Boru Saragih
juga dan seorang Guru yang membuat penenun Purba Tongah ini tersohor. Harga
hasil tenun berminat Rp 400.000 hingga Rp 3.000.000 per helai. (Sony Bonata Purba/Lee)
Penenun Hiou Simalungun. Foto-foto Sony Boneta Purba Pakpak, |
0 Comments