Info Terkini

10/recent/ticker-posts

3 Obyek Wisata di Danau Toba yang Dilewati Kirab Api Obor Asian Games

Danau Toba terlihat dari Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (25/7/2011). Danau Toba adalah danau terbesar di Indonesia. Danau hasil volcano tektonik terbesar di dunia, dengan panjang danau 87 kilometer dan lebar 27 kilometer, terbentuk dari letusan gunung berapi raksasa (supervolcano) yang terjadi sekitar 75 ribu tahun lalu. (KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT )

BeritaSimalungun, Parapat-Kirab obor Asian Games tiba di Kualanamu, Sumatera Utara pada pukul 17.00 WIB, Selasa (31/7/2018). Kemudian menuju Parapat dan tiba pukul 21.30 WIB. Hari ini kegiatan kirab obor baru dimulai, rombongan akan menjemput api di Rumah Singgah Soekarno pada pukul 07.10 WIB, Rabu (1/8/2018). 

Dari titik tersebut api obor akan berkeliling kota dengan berlari, berlayar, dan bersepeda menuju 22 titik. Pelari akan berlari ke beberapa titik sampai akhirnya sampai di Dermaga Asari pada pukul 07.44 WIB dan kemudian berlayar menuju Dermaga Sualan. 

11 Tempat Ini Wajib Dikunjungi Kemudian dilanjutkan dengan berlari dan bersepeda menuju Pantai Bebas sebagai titik ke sembilan dan melakukan seremonial pada pukul 08.25 WIB. Kemudian dilanjutkan berlari keliling kota dengan titik akhir Pantai Bulbul dan tiba pukul 12.30 WIB. 

Berikut rangkuman tentang tiga obyek wisata yang disinggahi kirab obor Asian Games 2018 di Parapat, Sumatera Utara. 
Rumah Pengasingan Bung Karno di Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (22/8/2016). Dari depan Rumah Pengasingan Bung Karno, suasana senja bisa terlihat dengan jelas.(KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo) 

Rumah Pengasingan Bung Karno di Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (22/8/2016). Dari depan Rumah Pengasingan Bung Karno, suasana senja bisa terlihat dengan jelas.(KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo) 

1. Rumah Singgah Soekarno 

Kota Parapat yang berasa di tepi Danau Toba pernah menjadi saksi bisu sejarah bangsa Indonesia, di kota ini Presiden pertama, Ir. Soekarno pernah diasingkan. 

Di kota ini Haji Agus Salim dan Sjahrir juga diasingkan selama dua bulan. Baca juga: Andaliman, Ide Unik Oleh-oleh dari Parapat Di rumah ini terdapat beberapa perabotan rumah yang dipakai oleh Bung Karno seperti tempat tidur, kursi, lukisan, koleksi buku dan beberapa barang lainnya yang masih dirawat hingga saat ini. Pemandangan Danau Toba dilihat dari Rumah Pengasingan Bung Karno di Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (22/8/2016). 
Danau Toba di sisi Parapat bisa dijangkau dari Bandara Kualanamu, Kota Medan maupun Kabupaten Bandara Silangit, Tapanuli Utara.(KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo) 
Keindahan lain yang bisa dirasakan para wisatawan di rumah bergaya arsitektur Belanda ini adalah pemandangan sekitar rumah yang indah, terlihat Danau Toba yag membentang luas dengan warna hijau kebiruan. 

Di sana terdapat speedboat yang bisa Anda sewa. Speedboat besar bisa untuk 12 orang sedangkan yang kecil untuk enam orang. Tarif berkeliling melewati rumah pengasingan Ir Soekarno dan Batu Gantung, speedboat besar Rp 400.000 dan speedboat kecil Rp 300.000. 

2. Pantai Bebas Danau Toba 

Walaupun dikenal dengan sebutan danau, Danau Toba juga memiliki pasir putih di pinggir danau. Karenanya masyarakat sering menyebutnya Pantai Bebas. 

Pantai Bebas Danau Toba Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun ini awalnya hanya sekadar dermaga kapal penyeberangan menuju Samosir ataupun wisata danau. Namun saat ini Pantai Bebas terus dibenahi. 

Pantai Bebas Danau Toba terkenal dengan tulisan besar bertuliskan ‘I Love Danau Toba Simalungun’ yang sering digunakan untuk ber-swafoto para pengunjung. 
Wisatawan menikmati Danau Toba di Pantai Pasir Putih Lumban Bulbul, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Jumat (9/6/2017).(KOMPAS/NIKSON SINAGA)
3. Pantai Bulbul 

Pantai Lumban Bulbul adalah salah satu destinasi wisata favorit di Balige. 

Pantai ini dihiasi pasir putih yang membentang sepanjang 860 meter, masyarakat Pantai Lumban Bulbul sering kali melayani para wisatawan. Masyarakat terus sibuk berbenah karena ramainya pengunjung yang datang ke pantai ini. 

Terdapat rumah makan dan pondok di pinggir pantai. Kebersihan pantai juga menjadi hal utama, setiap tiga jam petugas akan membersihkan pantai. 

Masyarakat juga menyewakan rumah singgah atau homestay di Lumban Bulbul. Kamar dilengkapi dengan kamar mandi. Dengan harga maksimal Rp 150.000 per malam.(*)

Sumber: Kompas.com

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments