Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Edukasi Pembangunan dan SDM Berbasis Geopark Kini Gencar Dilakukan di Simalungun


Haranggaol, BS
- Bidang Edukasi Penelitian dan Pengembangan Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark bersama Pengelola Geossite Haranggaol melakukan kegiatan di Tapak Haranggaol selama dua hari berturut turut. Kegiatan dilakukan secara intensif sesuai jadwal yang disepakati dengan para pemangku kepentingan.

Kegiatan dirancang bangun sesuai kebutuhan di lapangan  yang dimulai dengan pertemuan pertama dengan lurah dan pejabat dari Dinas Pendidikan dan Dinas Perijinan serta Pelaku Pariwisata Kecamatan Haranggaol untuk menyamakan persepsi tentang pembangunan pariwisata berbasis Geopark. 

Kegiatan ini guna menindaklanjuti pertemuan dengan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan (RHS) dan para asisten serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Simalungun terkait  pada akhir bulan Januari 2022 lalu.

Bidang Edukasi Penelitian dan Pengembangan Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark Dr.Wilmar E.Simandjorang, M.Si menjelaskan, bahwa Geopark atau Taman Bumi  adalah mengaitkan kekayaan keanekaragaman Geologi yang ada di Kecamatan Haranggaol dengan keanegaragaman hayati yang tumbuh dan berkembang di bumi Kecamatan Haranggaol sesuai tingkat  kesuburan tanah sebagai akibat letusan gunung api Toba. 

Pada hari pertama kegiatan adalah Geopark  Goes To School (Geopark menyapa Siswa SMP St.Agustinus Haranggaol) yang berada di Pantai Teluk Haranggaol dan hari kedua di SMP GKPS Haranggaol. 

Dan edukasi juga dirancang dengan menghadirkan murid dari SD Negeri Haranggaol. Materi edukasi memperkenalkan sejarah letusan Gunung Api Toba dengan keaneka ragaman lingkungan (geodiversity) kaitannya dengan keaneka ragaman hayati serta keaneka ragaman budaya (culture diversity).

Juga peran serta Partuha Maujana Simalungun (PMS) sebagai  pemerhati budaya ikut berperan aktif agar budaya tidak dilupakan oleh generasi muda yang ada di Haranggaol. Dalam edukasi tersebut ditekankan kepada para siswa dan siswi juga warga bahwa potensi yang melimpah ini perlu dipelihara dan dilestarikan (konservasi).

Hal ini untuk mempertahankan kelestariannya untuk dipergunakan sebaik-baiknya  untuk peningkatan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat setempat,seperti kelompok “Sapanriah” yang khusus memproduksi geoproduk kemiri kupas dan bawang goreng.

Kelompok “Sauhur” dengan dengan abon ikan nila dan abon lele. Kelompok “Marsiurupan” khusus produk keripik pisang. Juga “Akamsi” yang mengolah sampah plastik untuk dijadikan paving blok sehingga mendorong industry kreatif dan geo produk sesuai bahan baku yang ada.

Sehingga perlu dibangun fasilitas pengolahan dan pelatihan serta jaringan komunikasi antar spot yang menjadi centra Geopark baik lokal, regional dan lintas Negara. Kegiatan edukasi  diharapkan nantinya akan melahirkan “AGENT OF CHANGE” dan hal yang menarik edukasi tidak hanya berdasarkan kajian ilmiah namun juga pendekatan budaya dan seni.

Seperti yang dilakukan Tokoh Rohaniwan Simalungun (Alm) Pdt J.Wismar  Saragih saat melakukan penyebaran injil dan mandat budaya di kenegerian Pematang Raya.

Dihari terakhir kegiatan edukasi Dr Wilmar E Simanjorang didampingi Pengelola Geosite Haranggaol, melakukan kunjungan Situs ke Gua Baba Liang di Huta Liang Atas, Nagori Purba Pasir. 

Juga melihat dinding Kaldera Toba. Dr Wilmar E Simanjorang mengatakan potensi wisata tirta, kuliner dan wisata berbasis Geopark sangat memungkinkan untuk Haranggaol. Karena kekayaan alam yang luar biasa.

Untuk itu BP TC UGGp bersama Pemkab Simalungun melakukan kajian-kajian berdasarkan hasil penelitian  dalam pengembangan Geosite Haranggaol  dalam kaitanya dengan pembangunan parawisata  berbasis Geopark yang telah menjadi kesepakatan  tujuh Bupati se kawasan Danau Toba.(BS-Red)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments