Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Pantau Intervensi Serentak Stunting, Tim Setwapres Kunker Ke Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun


Bosar Maligas, BS
-Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI melakukan kunjungan kerja (kunker) di Posyandu Anggrek, Nagori Teladan Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumut, Rabu (26/6/2024).

Tim Setwapres RI yang melakukan kunker ke Kecamatan Bosar Maligas dipimpin oleh Adilah Palupi selaku Analis Madya Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pengembangan Manusia dan Pemerataan Pembangunan.

Kehadiran Tim Setwapres RI di Kecamatan Bosar Maligas disambut baik oleh kader posyandu dan masyarakat khususnya ibu yang memiliki anak balita, untuk dilakukan pengecekan fisik terkait penanganan stunting. Seperti pengukuran lingkar kepala. Penimbangan Berat badan dan pengukuran tinggi badan anak. 

Dalam kesempatan tersebut Adilah Palupi menyampaikan bahwa, kehadiran pihaknya guna melihat langsung pelaksanaan intervensi percepatan penurun stunting sebagai bahan laporan yang akan disampaikan kepada Wakil Presiden RI dan ke kementrian-kementrian terkait,  khususnya ke Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) demi suksesnya program Presiden dalam penurunan stunting di Indonesia yang bertujuan untuk menciptakan generasi unggul di tahun 2024 berjalan baik. 

Adilah Palupi juga menyampaikan bahwa, kegiatan proses intervensi penurunan stunting khusus di Simalungun dilakukan secara maksimal. Sehingga angka stunting dapat di tekan menurun. 

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumut, Hamid Rizal, yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan ada tiga sasaran penting yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut.

"Yakni menyasar ibu hamil, Balita dan calon pengantin. Untuk ibu hamil kita mengharapkan keluarga mendukung kesehatan dari ibu hamil tersebut,"ujar Hamid.

Untuk balita, Hamid mengimbau agar kader Posyandu di Nagori (desa) Teladan memperhatikan fase di usia 0 sampai 6 bulan. "Ini sangat riskan mohon diperhatikan dengan memberikan ASI ekslusif,"tandas Hamid. 

Menyoal pasangan suami istri, Hamid mengatakan Dinkes Sumut telah berkoordinasi dengan pihak Kemenag. "Kami ingin pengantin tersebut bagaimana status kesehatannya, fisiknya, artinya kami terus bekerja sama dengan KUA dan tokoh agama-agama lainnya di bawah Kanwil Kemenag Sumut," pungkas Hamid Rizal. (BS-Red)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments