INDEKS BERITA
21:01
WARTA KEUANGAN PANITIA RPL PGKPS 2012 DI JAMBI 6-8 APRIL 2012
Written By GKPS JAMBI on Saturday, 28 January 2012 | 21:01
No
|
Sumber
Dana
|
Penerimaan
(Rp)
|
Pengeluaran
|
Saldo
|
1
|
Gal
Persekutuan Doa
|
83.000
|
|
|
2
|
Bazar di
Mendalo
|
319.000
|
|
|
3
|
Banggal Ni
Uhur (BNU)
|
1.100.000
|
|
|
4
|
Janji Iman
PGKPS
|
4.320.000
|
|
|
5
|
Penjualan
Kalender RPL PGKPS
|
4.855.000
|
|
|
6
|
Hasil Kantin
RPL (8/1/12)
|
126.000
|
|
|
7
|
Penjualan
Kalender RPL di GKPS Palembang (15/1/12)
|
1.100.000
|
|
|
8
|
Penjualan
Kalender RPL Kepada Kel Simalungun di Purwodadi, Tungkal Ulu
|
1.050.000
|
|
|
9
|
Hasil Kantin
RPL (15/1/12)
|
278.000
|
|
|
10
|
Hasil Kantin
RPL (22/1/12)
|
724.000
|
|
|
11
|
Hasil Kantin
di Pesta Bona Tahun Humpulan Marga Sitopu/Boru/Panagolan se Kota Jambi (23/1/12)
|
208.000
|
|
|
|
Total
Penerimaan
|
14.163.000
|
|
14.163.000
|
Tertanggal 29 Januari
2012
13:09
Ditahun ini, sudah selayaknyalah pemuda diberikan perhatian khusus, dan diberikan kebebasan berekspresi positif dalam menyikapi berbagai persoalan baik di dalam maupun di luar pemuda itu sendiri. Persoalan apa yang paling mendasar dalam pemuda GKPS? Timbul dalam benak pikiran penulis adalah mengenai persoalan kecerdasan emosi.
Komponen-Komponen
Kecerdasan Emosional
Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologi dan pemahaman tentang diri.
Ketika pemuda dihadapkan pada permasalahan perbedaan pendapat dalam suatu rapat pemuda di gereja, seringkali beberapa anggota pemuda terbawa emosi, dan keluar dari rapat. Permasalahan bahkan merambat kearah perpecahan sehingga timbul dinding pemisah, prasangka-prasangka antara kelompok satu dengan kelompok lain.
Mengenal Kecerdasan Emosional Pemuda GKPS
Written By GKPS JAMBI on Wednesday, 25 January 2012 | 13:09
Oleh : Aldy
Nerson Saragih (Mantan Pengurus Pemuda GKPS Yogyakarta 2006; Psikologi
UGM)
Penulis merasa perlu menambah tulisan tentang
kepemudaan
guna menyentuh
pemahaman yang mendalam khusus tentang pemuda GKPS.
Ditahun ini, sudah selayaknyalah pemuda diberikan perhatian khusus, dan diberikan kebebasan berekspresi positif dalam menyikapi berbagai persoalan baik di dalam maupun di luar pemuda itu sendiri. Persoalan apa yang paling mendasar dalam pemuda GKPS? Timbul dalam benak pikiran penulis adalah mengenai persoalan kecerdasan emosi.
Dalam kecerdasan emosi inilah kita berbicara mengenai
pola
pikir (parpikiran), perasaan (paruhuran), pemahaman (pangatusan)
terhadap diri
sendiri maupun orang lain, Intinya sejauh mana kita megenal diri kita
dan diri
kita mengenal orang lain di sekitar kita. Bagaimana komunitas pemuda
GKPS
sebagai organisasi kepemudaan Gereja berperan mengasah dan memberikan
manfaat
positif pada kecerdasan emosi pada Pemuda?
Apakah Kecerdasan Emosional Itu?
Goleman (1997), mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya.
Apakah Kecerdasan Emosional Itu?
Goleman (1997), mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya.
Lebih lanjut
Goleman
mengatakan
bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki
seseorang dalam
memotivasi diri, ketahanan dalam meghadapi kegagalan, mengendalikan
emosi dan
menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan
emosional
tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat,
memilah
kepuasan dan mengatur suasana hati.
Penulis berpendapat yang
dikatakan dengan kecerdasan emosional adalah
menuntut
diri individu untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri
sendiri dan
orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan
efektif
energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. 3 (tiga) unsur
penting
kecerdasan emosional terdiri dari : kecakapan pribadi (mengelola diri
sendiri);
kecakapan sosial (menangani suatu hubungan) dan keterampilan sosial
(kepandaian
menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain).
Kecerdasan emosional (EQ) bukan
merupakan lawan kecerdasan intelektual
yang
biasa dikenal dengan IQ, namun keduanya berinteraksi secara dinamis.
Pada
kenyataannya perlu diakui bahwa kecerdasan emosional memiliki peran yang
sangat
penting untuk mencapai kesuksesan di sekolah, kuliah, tempat kerja, di
lingkungan gereja dan dalam berkomunikasi di lingkungan masyarakat.
Ada 5 (lima) wilayah kecerdasan emosional yang dapat menjadi pedoman bagi pemuda untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
Mengenali emosi diri
Ada 5 (lima) wilayah kecerdasan emosional yang dapat menjadi pedoman bagi pemuda untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
Mengenali emosi diri
Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologi dan pemahaman tentang diri.
Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan
yang sesungguhnya membuat diri
berada
dalam kekuasaan perasaan. Sehingga tidak peka akan perasaan yang
sesungguhnya
yang berakibat buruk bagi pengambilan keputusan masalah.
Pemuda seringkali tidak mengerti apa yang terjadi dalam dirinya, mungkin
ada
perasaan tiba-tiba marah, mood hilang, merasa rendah diri, dan juga
merasa
takut.
Misalnya Seorang Pemuda yang sudah lama
tidak pernah sama sekali
masuk
kuliah, dihadapkan pada pertanyaan orang tua kapan lulus. Kalau
ditanyakan
kepadanya mengapa tidak pernah kuliah, dia akan memberikan 1001 alasan
yang
berbeda. Hal tersebutlah yang menjadi sinyal bahwa pemuda tersebut tidak
mengerti apa yang ada dalam pikiran dan perasaannya. Dalam fase yang
lebih
tinggi lagi, pemuda tersebut akan mengaku akan lulus dalam waktu dekat
ini.
Padahal kenyataannya sungguh tidak
demikian. Berani menjawab segera
lulus inilah
sebagai tanda adanya proses ketidaksadaran secara tanpa disengaja
terjadi dalam
pikiran pemuda tersebut. Inilah akibat kurangnya penegenalan kita
terhadap emosi
yang ada dalam diri kita. Apakah hal seperti ini ada terjadi dalam
Pemuda GKPS?
Mengelola emosi
Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat, hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila : mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu. Sebaliknya orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri.
Mengelola emosi
Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat, hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila : mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu. Sebaliknya orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri.
Ketika pemuda dihadapkan pada permasalahan perbedaan pendapat dalam suatu rapat pemuda di gereja, seringkali beberapa anggota pemuda terbawa emosi, dan keluar dari rapat. Permasalahan bahkan merambat kearah perpecahan sehingga timbul dinding pemisah, prasangka-prasangka antara kelompok satu dengan kelompok lain.
Hal ini terjadi diakibatkan kurangya
pengelolaan emosi pada diri kita.
Orang
mampu mengelola emosinya dengan baik menganggap perbedaan pendapat
adalah hal
yan wajar. Dan orang tersebut tetap komitmen menjalankan keputusan rapat
tanpa
mempersoalkan apakah keputusan itu sesuai atau tidak dengan pendapatnya.
Apakah
hal seperti ini masih terjadi dalam Pemuda GKPS?
Memotivasi diri
Memotivasi diri
Kemampuan
seseorang memotivasi diri dapat ditelusuri melalui hal-hal
sebagai
berikut : a) cara mengendalikan dorongan hati; b) derajat kecemasan yang
berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang; c) kekuatan berfikir
positif; d)
optimisme; dan e) keadaan flow (mengikuti aliran), yaitu keadaan ketika
perhatian seseorang sepenuhnya tercurah ke dalam apa yang sedang
terjadi,
pekerjaannya hanya terfokus pada satu objek. Dengan kemampuan memotivasi
diri
yang dimilikinya maka seseorang akan cenderung memiliki pandangan yang
positif
dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya.
Adanya berbagai kegiatan pemuda di
gereja seperti persekutuan
(partonggoan),
ikut koor dan vokal Group, ikut dalam kepanitiaan kegiatan pemuda,
kegiatan olah
raga dan sebagainya sebenarnya memberikan pengaruh positif dalam proses
pengembangan diri pada pemuda bersangkutan. Hubungan persekutuan
seringkali
memunculkan perenungan-perenungan pada diri tentang arti hidup di dunia
ini.
Sejauh manakah kita memaknai itu semua. Kalau pemaknaan diri kita
positif akan
timbul rasa percaya diri, timbul perasaan bahwa hidup ini benar-benar
berharga
dan merupakan anugerah dari Tuhan.
Apabila
rasa seperti ini
terinternalisasi
dalam diri kita, maka dengan mudahnya kita akan menemukan motivasi hidup
ini.
Motivasi hidup disini sudah meliputi motivasi untuk sekolah, kuliah,
bekerja dan
juga motivasi untuk selalu punya kerinduan bertemu dan berbagi dengan
sesama
anggota Pemuda. Semakin banyak kita berbagi dengan orang lain, maka
semakin
tinggi juga motivasi yang kita temukan.
Motivasi memang sebaiknya
datangnya dari
dalam diri kita sendiri, tapi kalau belum kita temukan dari diri kita,
masih
terbuka luas motivasi itu kita temukan dari orang lain, melalui proses
kita
terbiasa mendapat motivasi dari luar, dengan sendirinya kita akan pintar
mencari
motivasi pada diri kita sendiri, bahkan lebih dari situ, kita akan
menjadi
sumber motivasi bagi orang lain. Kuncinya hanyalah kesabaran menjalani
proses
dan ada kemauan untuk belajar. Bagaimana dengan Pemuda GKPS kita?
Mengenali emosi orang lain
Mengenali emosi orang lain
Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan
pada
kesadaran diri.
Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa
ia akan
terampil membaca perasaan orang lain. Sebaliknya orang yang tidak mampu
menyesuaikan diri dengan emosinya sendiri dapat dipastikan tidak akan
mampu
menghormati perasaan orang lain.
Simpati berbeda dengan empati, simpati
termasuk juga ungkapan perhatian
positif
terhadap orang lain. Sementara empati didasari pada ungkapan positif
lebih dalam
terhadap orang lain disertai tindakan. Sebagai ilustrasi, Tigor (Par
Pasar
Gostong ) sedang mencari pekerjaan, dalam waktu yang lama dia belum
mendapatkan
pekerjaan, lalu Tigor bercerita/curhat, berkeluh kesah pada temannya
yang
bernama Jahultop (Par Juma Ujung).
Tigor :
“Aih borat dassa namanggoluh
on,
nonma anggo lang dong horja” (duh, berat amat hidup ini kalau gak punya
pekerjaan). Lalu Jahultop menanggapi : “memang nonma ma zaman on, borat
do
ganupan, na pasabar-sabar mando da, naha baenon ambia”. (hidup di zaman
ini
memang serba berat, kita sabar aja menghadapi. Apa yang dilakukan
Jahultop
adalah bentuk simpati.
Kalau misalnya jawaban Jahultop
mengatakan (Yah,
kamu
sabar aja, mungkin belum waktunya, yakinlah pekerjaan itu bisa kau
dapatkan
asalkan kamu tetap berusaha, pantang meyerah dan selalu berdoa. Nanti
kubantu
mencari pekerjaanmu, saya akan kasi tahu ke kamu kalau ada informasi
kerja yang
sesuai denganmu). Jadi jelas ini adalah bentuk empati, karena didasari
dengan
perhatian lebih dalam dan disertai tindakan.
Pemuda GKPS sebagai satu kesatuan pemuda gereja hendaknya bukan hanya kumpulan orang-orang bersimpati. Tetapi jadilah kumpulan orang-orang yang berempati yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap sesama. Pemuda GKPS, sudahkah demikian?
Membina hubungan dengan orang lain
Pemuda GKPS sebagai satu kesatuan pemuda gereja hendaknya bukan hanya kumpulan orang-orang bersimpati. Tetapi jadilah kumpulan orang-orang yang berempati yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap sesama. Pemuda GKPS, sudahkah demikian?
Membina hubungan dengan orang lain
Seni dalam membina hubungan dengan
orang lain merupakan keterampilan
sosial yang
mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Tanpa memiliki
keterampilan seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan sosial.
Sesungguhnya karena tidak dimilikinya keterampilan-keterampilan semacam
inilah
yang menyebabkan seseorang seringkali dianggap angkuh, mengganggu atau
tidak
berperasaan.
Aktif
dalam kegiatan pemuda adalah salah satu bentuk seni dalam membina
hubungan
dengan orang lain. Dikepemudaan kita akan menghadapi berbagai orang
dengan
berbagai sifat, karakteristik, pola pikir yang sama, berbeda, bahkan
jauh
berbeda dengan diri kita. Apakah dengan adanya perbedaan dengan orang
lain
membuat diri kita terpisah dan mucul prasangka-prasangka satu sama
lain.
Tentu
tidak, justru dengan perbedaan inilah membuat kita banyak belajar,
mengerti dan
memahami karakteristik masing-masing orang. Dan proses seperti inilah
modal
pergaulan dimanapun kita berada. Ijon hita marlajar, songonon ma nabaen
bani
halak , kira-kira sonaha do pangahapni, Bagaimana dengan pemuda kita ?
Dengan memahami komponen-komponen
emosional tersebut diatas, diharapkan
para
pemuda GKPS dapat menyalurkan emosinya secara proporsional dan efektif.
Dengan
demikian energi yang dimiliki akan tersalurkan secara baik sehingga
mengurangi
hal-hal negatif yang dapat merugikan masa depan Pemuda, generasi
Simalungun.
Melalui
RPL PGKPS Pemuda GKPS diberikan kesempatan untuk
mengembangkan diri. Kita jadikanlah momen ini sebagai sumber motivator
untuk
menggerakan kegiatan pemuda lebih kearah positif lagi. Mari kita bentuk
berbagai
macam kegiatan yang benar-benar mempunyai manfaat bagi pemuda itu
sendiri.
Jadikanlah organisasi Pemuda GKPS
sebagai sarana pertumbuhan iman,
sarana untuk
saling mengenal dan berbagi, saling memperhatikan satu sama lain, dan
saran
untuk menegembangkan potensi diri. Jadi sudah jelas organisasi pemuda
GKPS
merupakan wadah untuk melatih kecerdasan emosional para pemuda.
Tunggu apa lagi, selamat bergabung dan mengikuti kegiatan kepemudaan
bagi yang
belum aktif, dan tetap bertahan bagi yang sudah yang aktif. SELAMAT
JELANG RPL PGKPS 2012
12:55
Lomba Karya Tulis Populer Dalam Rangka RPL Pemuda se-GKPS Tahun 2012 di Jambi 6-8 April 2012
Posting Kembali
(Posting Pertama Senin, 31 Oktober 2011)
A.
Pengantar
Pemuda
gereja memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan dan
peningkatan Tri
Tugas Panggilan Gereja, yakni Koinonia (Bersekutu), Marturia (Bersaksi)
dan
Diakonia (Melayani). Salah satu potensi besar pemuda gereja yang sangat
dibutuhkan dalam pelaksanaan dan peningkatan Tri Tugas Panggilan Gereja
tersebut ialah pemikiran-pemikiran yang bisa menghasilkan pembaharuan
pelayanan
di tengah Gereja.
Pemikiran-pemikiran
maju pemuda tersebut sangat dibutuhkan untuk memajukan pelayanan di
tengah
GKPS, mulai dari tingkat jemaat hingga pusat. Potensi pemikiran pemuda
di tengah
pelaksanaan kegiatan persekutuan, kesaksian dan pelayanan di GKPS
seharusnya semakin
besar seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan para pemuda GKPS
dan juga
didukung oleh kemajuan teknologi informasi.
Namun
sayangnya potensi pemuda tersebut selama ini masih belum diserap dan
dimanfaatkan secara optimal dalam pelayanan-pelayanan di GKPS mulai dari
tingkat
jemaat, resort, distrik dan pusat. Kita prihatin karena posisi
pemuda
GKPS dalam organisasi gereja sepertinya masih berada pada posisi sebagai
pelengkap.
Salah satu contoh sederhananya, pemuda masih selalu menjadi kelompok
minoritas dalam hal mengikuti sermon, padahal disana lah biasanya
dibicarakan
hal-hal penting yang terkait dengan pengembangan pelaksanaan pelayanan
gereja.
Contoh lainnya, jumlah pemuda yang masuk dalam jajaran majelis gereja
masih
sangat minim. Alhasil pemuda masih belum bisa memberi peran secara nyata
dalam
menjalankan visi-misi organisasi gereja. Fakta yang sangat disayangkan
karena
pada 10-15 tahun ke depan, pemuda sekaranglah yang diharapkan sekaligus
dipastikan menjadi pemimpin masa depan gereja.
Kemudian
pada tataran kepengurusan, pada umumnya kepengurusan Pemuda GKPS
masih
menghasilkan kegiatan-kegiatan yang bersifat rutinitas dan minim gagasan
serta
terobosan dalam program-program kerjanya. Mengutip pernyataan seorang
Penulis
Nasrani, kebanyakan pemuda (gereja) masih memiliki mental asisten yang
selalu
merasa cukup hanya dengan menjalankan program-program rutinitas serta
meniru
yang sudah ada.
B. Lomba
Karya Tulis
Guna
meningkatkan partisipasi pemuda dalam pelayanan di tengah GKPS, maka
mereka
perlu diberi kesempatan menyumbangkan pemikiran-pemikiran yang bersifat
membangun. Sumbangsih pemikiran tersebut kiranya dapat menjadi masukan
bagi
GKPS, baik tingkat jemaat, resort, distrik dan pusat, untuk meningkatkan
pelayanan kerohanian, sosial dan ekonomi jemaat.
Untuk
menggali pemikiran-pemikiran baru Pemuda GKPS dalam peningkatan
pelayanan di
GKPS tersebut, Panitia Rapat Pengurus Lengkap (RPL) P-GKPS
menyelenggarakan
Lomba Karya Tulis Populer tentang Peranan dan Kemandirian Pemuda GKPS
dalam
Peningkatan Pelayanan di GKPS bagi Pemuda se-GKPS.
1.
Tema Karya Tulis :
“ Kemandirian Seksi Pemuda GKPS
dan Peranannya dalam Organisasi
Gereja ”
2. Sub
Thema :
a. Peningkatan
Peran Seksi Pemuda GKPS dalam Pelaksanaan Tri Tugas Panggilan Gereja di
GKPS.
b. Kesaksian
Pemuda GKPS di tengah Gereja, Keluarga dan Masyarakat.
c. Peran
Pemuda GKPS dalam Meningkatkan Pelayanan Sosial dan Ekonomi Warga Jemaat
GKPS.
d. Peningkatan
Jumlah Pemuda GKPS sebagai Anggota Majelis dalam rangka Peningkatan
Partisipasi
Pemuda GKPS dalam Pengambilan Kebijakan dan Pelaksanaan Kegiatan
Pelayanan di
tengah Gereja.
e. Kemandirian
Seksi Pemuda GKPS dalam Aspek Keuangan untuk Peningkatan Pelayanan
terhadap
Anggota Pemuda GKPS.
f. Partisipasi
Anggota Pemuda GKPS dalam Membangun Kemandirian Keuangan Seksi Pemuda
GKPS.
3. Peserta
Lomba
a. Anggota
dan Pengurus Pemuda se-GKPS
b. Lomba
diikuti perorangan, bukan kelompok.
c. Lomba
karya tulis ini tidak dapat diikuti panitia inti RPL Pemuda GKPS 2012.
4. Kategori
Lomba :
a. Kategori
Media.
b. Kategori
Non-Media.
5. Persyaratan
Lomba
a. Karya
tulis berbentuk artikel/opini.
b. Karya
tulis merupakan pendapat/gagasan/opini orisinal penulis.
c. Judul
tulisan bebas namun harus tetap mengacu pada tema dan sub tema.
d. Panjang
tulisan antara 10 – 15 halaman kwarto spasi ganda/rangkap, diketik rapi.
e. Untuk
peserta lomba Kategori Media, karya tulis yang diikutikan
dalam lomba harus sudah dimuat di media cetak/online
antara 15 November 2011 – 29 Februari 2012.
f. Untuk
peserta lomba Non-Media, karya tulis yang diikutkan dalam
lomba berupa naskah asli.
g. Pengumuman
dan Penyerahan hadiah lomba karya tulis tersebut
dilaksanakan pada saat RPL PGKPS 2012, akhir Maret di GKPS Jambi.
6. Tim Juri
terdiri dari kalangan akademisi, wartawan dan pendeta.
7. Hadiah
a. Kategori
Media :
1) Juara I
:
Samsung Tab
2) Juara II
:
BlackBerry
3) Juara III
:
Camera digital
b.
Kategori Non-Media:
1) Juara I
:
Laptop
2) Juara II
:
Handphone Nokia
3) Juara III
:
Camera digital
8. Pengiriman
Karya Tulis
a. Karya
Tulis diterima Panitia RPL PGKPS paling lambat 5 Maret 2012.
b. Karya
Tulis yang sudah dilengkapi biodata pribadi bisa dihantar
langsung, dikirim melalui pos tercatat kepada Panitia RPL Pemuda GKPS di
GKPS
Jambi, Jl Kapten Sujono/Lapangan Tembak No 12, Komplek Gereja Kotabaru,
Kota
Jambi, Kode Pos 36128, Telp (0741) 42493, atau melalui email Panitia
RPL: rpl_jambi2012@yahoo.com.
Untuk kategori media, wajib melampirkan foto
copy atau scan bukti tulisan yang
sudah dimuat di media.
Nb : - Keputusan
Dewan Juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat oleh pihak mana pun.
-
Karya Tulis yang sudah masuk ke Panitia akan
menjadi milik Panitia dan tidak akan dikembalikan.
A.n Panitia RPL PGKPS 2012
dto
Ridho Hamdan
Purba
Ketua
Umum
RPL Pemuda se-GKPS tahun 2012
DANRINDAM I BB/ Mengucapkan

DIRGAHAYU TNI ' Semoga TNI Selalu di Hati Rakyat, Menjadi Kebanggaan Ibu Pertiwi, Sinergi, dan Maju Bersama Negeri, AMIN

Tinuktuk Sambal Rempah Khas Simalungun Dari Devi Damanik

Tinuktuk adalah Sambal Rempah Khas Simalungun yang berkhasiat bagi tubuh dan enak untuk sambal Ikan Bakar atau sambal menu lainnya. Permintaan melayani seluruh Indonesia dengan pengiriman JNT dan JNE. Berminat hubungi HP/WA Devi Yusnita Damanik 0815 3445 0467 atau di Akun Facebook: Devi Damanik.

Peletakan Batu Pertama Pembangunan “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba)

Hinalang- Pdt Jhon Rickky R Purba MTh melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pusara “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba) di Desa (Nagori) Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (22/10/2019). Acara Peletakan Batu Pertama dilakukan sederhana dengan Doa oleh Pdt Jhon Rickky R Purba MTh. Selengkapnya KLIK Gambar

Catatan Kecil Lomba Cover Lagu Simalungun “Patunggung Simalungun”

“Lang jelas lagu-lagu Simalungun sonari on. Tema-tema pakon hata-hata ni lagu ni asal adong. Irama ni pe asal adong, ihut-ihutan musik sonari. Lagu-lagu Simalungun na marisi podah lang taridah.” (Semakin kurang jelas juga lagu-lagu Simalungun belakangan ini. Tema dan syairnya asal jadi. Iramanya pun ikut-ikut irama musik zaman “now” yang kurang jelas. Lagu-lagu Simalungun bertema nasehat pun semakin kurang”.
