Bila Belum Dianggarkan, Diambil Alih BUMN
BALIGE- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, Bandara Silangit harus menjadi bandara berkelas internasional. Bila anggarannya belum tertampung di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2012, BUMN siap mengambil alih pengerjaannya.
Hal itu dikatakan Dahlan Iskan ketika
berkunjung ke Museum Batak di Komplek TB Silalahi Centre, Desa Sakkar
Nihuta, Balige, Kabupaten Tobasa, Sabtu (14/4/12).
Sebelumnya Dahlan juga
mengunjungi SMA 2 Plus Soposurung Balige yang dikelola TB Silalahi.
Dikatakan Dahlan, Bandara Silangit di Kecamatan Siborongborong Kabupaten
Tapanuli Utara layak ditingkatkan menjadi bandara internasional guna
mendukung peningkatan kunjungan wisatawan.
“Geliat ekonomi di sekitaran Danau Toba
kurang menggembirakan. Untuk itu Bandara Silangit harus ditingkatkan
menjadi bandara internasional. Dan bila ini terwujud akan sangat luar
biasa. Dari Kuala Lumpur bisa ditempuh dengan waktu 45 menit. Dari
Singapura bisa satu jam,” kata Dahlan ketika memberikan kata sambutan di
mess SMA 2 Plus Soposurung Balige.
Dan untuk mewujudkan itu, Dahlan
lebih dulu memperhatikan apakah pembangunan untuk peningkatan Bandara
Silangit ada ditampung di APBNP. Dan bila belum ditampung, Dahlan
menegaskan BUMN siap mengambil alih.
“Setibanya saya di Balige, saya sudah
bertemu dengan pejabat BUMN Sumut. Dan saya minta BUMN yang ada di Sumut
ikut memikirkan ini. Sebab untuk menjadikan Silangit sebagai bandara
internasional tidak sulit. Tinggal menambah landasan sepanjang 300
meter. Menambah ketebalan aspal 5 cm dan membangun stasiun pengisian
bahan bakar,” sambung Dahlan.
“Dan menurut saya, membangun stasiun
pengisian bahan bakar sangat mudah karena PTPN mempunyai stasiun
pengisian bahan bakar,” tambah mantan Dirut PLN yang mengenakan kemeja
putih plus sepatu kets kebiasaannya. Dahlan juga menceritakan
perjalanannya ke Tiongkok bersama tiga bupati yang bermukim di seputaran
Danau Toba.
Di sana Dahlan membuka pola pikir para bupati dengan
melihat langsung Danau Xihu yang dikunjungi 9 juta turis setiap
tahunnya.
“Perlu diketahui Danau Toba jauh lebih
indah dari Danau Xihu. Danau Xihu tidak ada apa-apanya,” pungkas Dahlan
disambut tepuk tangan para undangan. Setahun lalu, tambah Dahlan,
Presiden SBY berkunjung ke Balige dan mengatakan setuju meningkatkan
Bandara Silangit menjadi bandara internasional. “Nah, oleh sebab itu,
saya akan lapor ke Menteri Perhubungan nanti tentang rencana itu.
Kebetulan komunikasi saya dengan beliau (Menteri Perhubungan EE
Mangindaan, red) cukup baik.
Dan jika di APBNP tahun ini dananya
belum ditampung, saya mau cek, dan jika belum ditampung nanti akan saya
komunikasikan dengan pak Menteri Perhubungan, boleh tidak Kementerian
BUMN yang melanjutkan pembangunannya,” ujar Dahlan.
Jadi, tambah Dahlan,
syaratnya ada dua. Pertama jika dananya sudah ada di APBNP, Dahlan
tidak boleh ikut terlibat dalam pembangunan bandara. Kedua, bila belum
ada ditampung di APBN-P, Dahlan akan melapor dulu ke Menteri Perhubungan
untuk meminta izin apakah boleh Kementerian BUMN yang mengambil alih
pembangunannya.
“Saya yakin pak Menteri Perhubungan
mengizinkan karena hubungan komunikasi kita di kabinet baik sekali,”
ungkap Dahlan. Untuk membuktikan keseriusannya dalam hal peningkatan
Bandara Silangit menjadi bandara internasional, Dahlan menyatakan siap
patungan dana dengan pihak Kementerian Perhubungan.
“Kalau dalam bahasa Batak disebut margugu (patungan) dengan Angkasa Pura II untuk bangun itu Bandara Silangit,” imbuh Dahlan.
“Kalau dalam bahasa Batak disebut margugu (patungan) dengan Angkasa Pura II untuk bangun itu Bandara Silangit,” imbuh Dahlan.
Ia memaparkan, bahwa peningkatan Bandara
Silangit menjadi bandara bertaraf internasional untuk memudahkan
wisatawan ke Danau Toba. Nantinya dipastikan industri pariwisata kreatif
juga akan tumbuh. Dan Dahlan menyebut, dirinya tidak sepakat akan
adanya industri kertas di kawasan Danau Toba.
“Saya lebih sepakat untuk lebih mendorong pembangunan industri kreatif di kawasan Danau Toba. Bukan industri kertas yang merusak lingkungan Danau Toba,” sebutnya.
“Saya lebih sepakat untuk lebih mendorong pembangunan industri kreatif di kawasan Danau Toba. Bukan industri kertas yang merusak lingkungan Danau Toba,” sebutnya.
Indonesia Bisa Lampaui Malaysia
Dahlan Iskan juga yakin perekonomian Indonesia akan mampu melampaui perekonomian Malaysia di 10 tahun mendatang. Asumsi itu disebut Dahlan, seiring dengan pendapatan perkapita masyarakat saat ini yang mencapai angka $3.500.
“Jika kita mendengar dan melihat tayangan sejumlah
televisi berita saat ini, seolah-olah minggu depan negara kita ini sudah
bangkrut. Tapi saya yakin sesuai dengan pertumbuhan perekonomian negara
sejak 10 tahun terakhir, maka 10 tahun mendatang perekonomian kita akan
mampu melewati Malaysia,” ungkap Dahlan.
Oleh sebab itu, tandasnya, para generasi
muda agar tidak ‘teracuni’ tayangan berita-berita di televisi yang
mampu mematahkan semangat kerja keras guna mencapai ekonomi yang lebih
baik.
“Pesan saya, bagi generasi muda, belajarlah keras dan bekerja
sekeras-kerasnya. Anda punya fisik dan kemampuan yang baik di masa
muda,” pesannya kepada siswa siswi SMA 2 Plus Soposurung. Dahlan sendiri
mengaku sangat antusias atas prestasi yang dicapai para siswa di
sekolah itu.
“Setelah saya melihat langsung apa yang
dipertunjukkan adik-adik pelajar tadi, saya merenung panjang. Saya
menilai, tidak mungkin sekolah ini bisa mencapai kemajuan seperti yang
sudah dicapai saat ini tanpa dibangun dengan ketulusan hati,
konsistensi,” ujarnya di hadapan pemilik Yayasan Sopo Surung Letjend
(Purn) TB Silalahi.
Terkait pernyataan Dahlan tersebut, TB Silalahi
mengatakan, sosok kepemimpinan Dahlan sangat dibutuhkan di negara ini.
“Saya akui, sosok Dahlan Iskan dalam memimpin sangat kita butuhkan di
negara ini. Pak menteri kita yang satu ini punya cara tersendiri dalam
memimpin,” ungkap TB Silalahi.
Usai dari SMA 2 Plus Soposurung, Dahlan
mengunjungi Museum Batak di TB Silalahi Centre. Di sana Dahlan sudah
disambut ribuan orang. Dahlan yang di rombongannya turut ikut Wakil
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Windu Nuryanti
disuguhkan tarian-tarian khas dari wilayah Sumatera Utara. Dahlan juga
melihat isi museum Batak yang diisi benda-benda pusaka nenek moyang
orang Batak.
Uji Coba Bandara Silangit
Kementerian Perhubungan akan menguji coba Bandara Silangit, Kabupaten
Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, untuk penerbangan dan
pendaratan pesawat berbadan besar.
Menurut Menhub, uji coba dilakukan setelah bandara yang berlokasi tidak jauh dari Danau Toba itu dibenahi di antaranya dengan memperpanjang dan melebarkan landasan pacu.
Landasan pacu (run way) Bandara Silangit telah diperpanjang menjadi 150 meter dan lebar menjadi 45 meter.
"Dulu, lebar landasan pacunya hanya 30 meter," katanya.
Menhub mengatakan, pembenahan Bandara Silangit menjadi prioritas untuk melayani kebutuhan transportasi udara bagi warga di tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba.
Jika telah dapat didarati pesawat berbadan besar, pihaknya akan membuat rute penerbangan Jakarta-Batam-Silangit.
"Jadi, warga tidak perlu ke Medan lagi kalau mau ke Silangit," katanya.
Dalam pertemuan itu, Wakil Bupati Nias Selatan Hukuasa Ndruru mengharapkan Kemenhub juga membangun bandara di daerah yang berada di Kepulauan Nias.
Menurut Hukuasa, sebagai kabupaten yang masuk kategori daerah tertinggal, Nias Selatan sangat membutuhkan bandara guna memudahkan transportasi ke luar daerah.
Pihaknya akan menyiapkan anggaran Rp30 miliar untuk mendukung upaya pembangunan bandara di Nias Selatan tersebut.
"Kami juga akan menyiapkan runway," katanya.
Menanggapi hal itu, Menhub menyampaikan kemungkinan akan dibangunnya bandara perintis di Nias Selatan jika memang sangat dibutuhkan.
Jika memang berkeinginan kuat untuk memiliki bandara utama, Menhub mengusulkan agar Nias Selatan berkoordinasi dengan empat daerah lainnya di Kepulauan Nias yang juga meminta pembangunan sarana penerbangan itu.(alvin/horden)(METROSIANTAR.COM) dan [ant]
0 Comments