Bakal Menampung
Ribuan Tenaga Kerja
Simalungun. Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sei Mangkei,
Kecamatan Bosar Maligas, Simalungun, akan memberikan angin segar bagi
putra/i Simalungun. Dipastikan, pekerja yang akan diterima di kawasan
industri tersebut diprioritaskan berasal dari warga (pekerja) lokal.
Sebab, KEK tersebut bakal membutuhkan ribuan pekerja.
Manejer KEK PTPN3
Sei Mangke, H Badul Halim, yang diterima DPRD Simalungun, Kamis (29/3),
menjelaskan, KEK bakal hadir dan operasional beberapa waktu ke depan.
Perusahaan-perusahan besar pasti membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
“Para pekerja yang diterima, memprioritaskan tenaga kerja lokal, yakni bobotnya 60% dari kuota penerimaan karyawan,” katanya.
Halim menyebutkan, sejak diterbitkannya PP Nomor 29 Tahun 2012 tentang KEK Sei Mangkei, sudah banyak perusahaan-perusahaan besar yang menawarkan diri untuk berinvestasi, dan mendirikan pabriknya di KIS yang memiliki luas sekitar 2.002 ha di Sei Mangke. Salah satunya, kata dia, PT Unilever Tbk.
Dia mengatakan, perusahaan yang selama ini berkantor di Jawa akan mendirikan pabrik pengolahan CPO, untuk menghasilkan berbagai jenis produk turunannya. Misalnya, pihak PT Unilever sudah menyampaikan, kebutuhan bahan baku sebanyak 2.000 liter CPO setiap hari.
Karena itu, lanjutnya, untuk memenuhi seluruh kebutuhan CPO itu, tidak hanya mengoptimalkan pasokan CPO dari Simalungun, tapi juga dari Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan Asahan sekitarnya.
Halim menyebutkan, KEK Sei Mangke akan membutuhkan ribuan tenaga kerja. Saat ini, katanya, pihaknya masih melakukan perekrutan untuk tenaga kontrak. “Kita pakai jasa outsourching. Tapi tetap kita ingatkan agar memprioritaskan tenaga dari penduduk lokal. Ke depan, untuk perekrutan tenaga kerja dengan jumlah besar kami akan melibatkan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Simalungun dan media-media lokal,” katanya.
Ketua Komisi III Johalim Purba mengapresiasi langkah Manajer KEK Sei Mangke. Menurutnya, perekrutan tenaga kerja sebesar 60% yang menjadi jatah putra Simalungun sudah tepat.
“Kita mengharap jangan seperti yang kita dengar selama ini bahwa yang diterima hanya keluarga orang dalam,” katanya.
Johalim mengharapkan, pihak KEK Sei Mangke memberikan informasi penerimaan tenaga kerja misalnya melalui media atau paling tidak ke Dinas Tenaga Kerja. Dengan demikian, sambung Johalim, manfaat kehadiran KEK Sei Mangkei dapat dirasakan masyarakat secara luas dan tidak hanya dirasakan penduduk sekitar Bosar Maligas.
Sebelumnya, Rospita Sitorus, anggota Komisi III DPRD Simalungun yang hadir dalam pertemuan juga menyarankan agar perekrutan tenaga kerja harus mengutamakan putra daerah. (jannes silaban)(medanbisnis.com)
“Para pekerja yang diterima, memprioritaskan tenaga kerja lokal, yakni bobotnya 60% dari kuota penerimaan karyawan,” katanya.
Halim menyebutkan, sejak diterbitkannya PP Nomor 29 Tahun 2012 tentang KEK Sei Mangkei, sudah banyak perusahaan-perusahaan besar yang menawarkan diri untuk berinvestasi, dan mendirikan pabriknya di KIS yang memiliki luas sekitar 2.002 ha di Sei Mangke. Salah satunya, kata dia, PT Unilever Tbk.
Dia mengatakan, perusahaan yang selama ini berkantor di Jawa akan mendirikan pabrik pengolahan CPO, untuk menghasilkan berbagai jenis produk turunannya. Misalnya, pihak PT Unilever sudah menyampaikan, kebutuhan bahan baku sebanyak 2.000 liter CPO setiap hari.
Karena itu, lanjutnya, untuk memenuhi seluruh kebutuhan CPO itu, tidak hanya mengoptimalkan pasokan CPO dari Simalungun, tapi juga dari Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan Asahan sekitarnya.
Halim menyebutkan, KEK Sei Mangke akan membutuhkan ribuan tenaga kerja. Saat ini, katanya, pihaknya masih melakukan perekrutan untuk tenaga kontrak. “Kita pakai jasa outsourching. Tapi tetap kita ingatkan agar memprioritaskan tenaga dari penduduk lokal. Ke depan, untuk perekrutan tenaga kerja dengan jumlah besar kami akan melibatkan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Simalungun dan media-media lokal,” katanya.
Ketua Komisi III Johalim Purba mengapresiasi langkah Manajer KEK Sei Mangke. Menurutnya, perekrutan tenaga kerja sebesar 60% yang menjadi jatah putra Simalungun sudah tepat.
“Kita mengharap jangan seperti yang kita dengar selama ini bahwa yang diterima hanya keluarga orang dalam,” katanya.
Johalim mengharapkan, pihak KEK Sei Mangke memberikan informasi penerimaan tenaga kerja misalnya melalui media atau paling tidak ke Dinas Tenaga Kerja. Dengan demikian, sambung Johalim, manfaat kehadiran KEK Sei Mangkei dapat dirasakan masyarakat secara luas dan tidak hanya dirasakan penduduk sekitar Bosar Maligas.
Sebelumnya, Rospita Sitorus, anggota Komisi III DPRD Simalungun yang hadir dalam pertemuan juga menyarankan agar perekrutan tenaga kerja harus mengutamakan putra daerah. (jannes silaban)(medanbisnis.com)
0 Comments