Dusun
Salbe Nagori Domu Togu Nauli Kecamatan Dolok Pardamean dilihat dari
ketinggian. Di dusun inilah limbah PT Allegrindo dibuang ke Danau Toba,
Rabu (11/4). (Foto: Fahmi)
RAYA- Anggota Komisi II DPRD Simalungun Luhut Sitinjak menyebutkan, limbah PT Allegrindo di Kelurahan Tiga Runggu, Kecamatan Purba, sudah lama bermasalah. Tahun lalu, limbah ini sudah sering diprotes warga dan sempat mengundang Bupati Simalungun JR Saragih langsung turun ke lokasi.
"Limbah Allegrindo sudah lama bermasalah, tahun lalu juga sudah mendapat
protes dari warga sekitar Danau Toba. Selain limbah, tanah perluasan
peternakan mereka juga ada masalah saat itu. Kasus tanah ini sempat
dibahas di Komisi I awal 2011 lalu," ungkap Luhut di Ruang Komisi II
DPRD Simalungun, Rabu (18/4). Disebutkan, keluhan warga dari Dusun
Salbe, Nagori Domu Togu Nauli, Kecamatan Dolok Pardamean, yang muncul
beberapa minggu belakangan bukanlah hal baru.
Tahun lalu, kata Luhut, akibat munculnya
permasalahan limbah ini, Bupati Simalungun JR Saragih sempat turun
meninjau lokasi peternakan babi tersebut. Menyikapi keluhan warga di
Dusun Salbe, Komisi II berencana turun langsung ke lapangan meminta
keterangan warga dan mengambil sampel dari limbah Allegrindo, terutama
limbah kental yang dibuang malam hari.
"Memang sudah perlu dilakukan
pemeriksaan limbah Allegrindo ini, terakhir kata BLH limbah mereka
diperiksa akhir 2011 lalu.Tapi saya lebih setuju kalau limbah
mereka diperiksa lembaga independen, tidak lagi diperiksa BLH
Simalungun," jelasnya.
B Sinaga (56), warga Nagori Tiga Ras, Kecamatan
Dolok Pardamean, saat dihubungi tadi malam menyebutkan, selain warga
Dusun Salbe, warga di sekitar Tiga Ras juga keberatan atas keberadaan
Allegrindo yang membuang limbah ke Danau Toba.
Sejak Allegrindo
beroperasi, warga di sana sudah merasa keberatan dengan perusahaan ini
yang membuang limbah mereka ke Danau Toba. "Kita mendukung program
pemerintah menjadikan Danau Toba yang bersih dan jauh dari limbah. Lebih
baik Allegrindo ini direlokasi saja, dipindahkan ke tempat lain.
Bisa saja memang peternakan mereka tetap
berada di sana, tapi limbahnya jangan sempat mereka buang ke Danau
Toba," ujarnya. Kepala BLH Simalungun Raja Sianipar tidak berada di
kantornya sekitar pukul 14.30 WIB. Begitu juga beberapa staf di BLH,
tidak ada terlihat di kantor. Dihubungi melalui telepon seluler, Raja
Sianipar menyebutkan sedang berada di lapangan bersama stafnya di
Perdagangan Kecamatan Bandar. "Terakhir kita lakukan pemeriksaan limbah
September 2011 lalu.
Untuk 2012 ini sudah kita lakukan dalam
bulan ini, namun hasilnya memang belum kita peroleh. Bukan kita yang
melakukan pemeriksaan, tetapi orang Medan, kita hanya mengambil sampel,"
ujar Sianipar singkat. (ral)
0 Comments