Raja Sangnaualuh Diusul Jadi Pahlawan Nasional
Peletakan batu pertama tugu Raja Sangnaualuh dilaksanakan Walikota
Siantar Hulman Sitorus bersama unsur Muspida, Selasa (24/4) sekira pukul
14.00 WIB. Turut serta meletakkan batu pertama Mr Djariaman Damanik
mewakili keluarga besar Raja Sangnaualuh.
Kemudian mewakili keturunan
langsung Raja Sangnaualuh, istri Almarhum Marsekal Muda Syah Alam, Dra
Halimah br Sinaga. Syah Alam merupakan cucu Raja Sangnaualuh.
Ketua Panitia Pendirian Tugu
Sangnaualuh Zainal Purba mengatakan, dasar pendirian tugu karena
Sangnaualuh merupakan Raja Siantar yang bijaksana dan memiliki delapan
sifat luhur. Tugu ini diharapkan menjadi simbol keteladanan bagi setiap
masyarakat terutama generasi muda di Siantar.
Sangnauluh merupakan sosok
raja yang harus dijadikan panutan dan harus diteladani siapa saja.
Delapan sifat luhur Sangnaualuh, antara lain pengasih, pelayan, jujur,
berani, bertanggungjawab, teguh pendirian, saling menghormati dan saling
mengasihi.
“Tinggi patung Sangnaualuh 14 meter,
jika digabung dengan pondasi tugu maka tinggi keseluruhan tugu 22 meter
dengan lebar 8 meter. Biaya tugu membutuhkan Rp2,3 miliar. Waktu
penyelesaian hingga 2013. Pendirian tugu ini diharapkan memudahkan jalan
menjadikan Raja Sangnaualuh sebagai pahlawan nasional,” jelas Wakil
Ketua DPRD Siantar ini.
Ketua DPRD Marulitua Hutapea mendukung
sepenuhnya pendirian tugu Raja Sangnaualuh. Dia berharap semua pihak
membantu pendirian tugu dari pembiayaan. Tugu ini diharapkan memudahkan
pengusulan Raja Sangnaualuh menjadi pahlawan nasional. Walikota Siantar
Hulman Sitorus meminta kepada Dinas Tarukim agar benar-benar membangun
tugu Sangnaualuh Damanik sesuai kontruksi yang telah ditetapkan.
Berharap tugu ini cepat selesai sehingga tahun depan dapat diresmikan.
Perancang Tugu Sangnaualuh, Hotman
Damanik menyebutkan, selain tugu, di sekitar lokasi tugu juga akan
dibangun taman tempat masyarakat bermain dan menikmati tugu tersebut.
Juga akan dibangun tiga tugu habangan.
“Tugu akan didirikan menghadap makam
pahlawan, membelakangi inti kota. Patung membuka tangan dan menunjuk ke
belakang yang menandakan mempersilahkan membangun Kota Siantar,”
jelasnya.
Raja Sangnaualuh Diusul Jadi Pahlawan Nasional
Raja Siantar
ke-14 Sangnaualuh Damanik diusulkan menjadi Pahlawan Nasional.
Sangnaualuh dinilai layak jadi pahlawan nasional karena membela rakyat,
memperjuangkan kemerdekaan dari penjajah Belanda serta perjuangannya
lintas provinsi.
Rapat paripurna istimewa dalam memperingati Ulang Tahun
Kota Siantar ke-141 dimulai sekira pukul 09.00 WIB, Selasa (24/4) di
ruang Harungguan DPRD. Rapat dipimpin Ketua DPRD Marulitua Hutapea
didampingi Wakil Ketua Zainal Purba. Turut hadir Walikota Hulman
Sitorus, Wakil Walikota Koni Ismail Siregar dan unsur Muspida lain.
Ketua DPRD mengatakan, perlu dilakukan
evaluasi dan koreksi atas pengabdian untuk pembangunan Kota Siantar. Hal
ini perlu untuk mewujudkan masyarakat Kota Siantar yang mantap, maju
dan jaya. Dia juga menekankan perlunya kebersamaan, persatuan dan
kesatuan dalam membangun Siantar.
“Saya berharap dengan pendirian tugu
monumen Raja Sangnaualuh Damanik ini akan memudahkan kita nantinya
menjadikan dan mewujudkan Raja Sangnaualuh Damanik sebagai pahlawan
nasional,” jelasnya.
Usai rapat paripurna, acara Ulang Tahun
Kota Siantar ini dilanjutkan ziarah ke jerat makam Raja Sangnaualuh di
Kelurahan Pamatang Kota Siantar. Tiba di lokasi ini, unsur Muspida
disambut di salah satu rumah peninggalan Raja Sangnaualuh.
Dilaksanakan
upacara penyambutan Muspida dengan pemberian demban tangan-tangan
kepada. Upacara penyambutan dengan adat Simalungun atau mamuhun tamu.
Selanjutnya rombongan beranjak ke jerat partongah Kerajaan Siantar.
Para tamu disambut dengan tor-tor
Sombah. Juga dilakukan acara marangir yang dilakukan keluarga besar Raja
Sangnaualuh dari masing-masing partuanon yang ada di Simalungun.
Setelah marangir, dilakukan upacara memasuki jerat dan menaburkan bunga
pada setiap sudut jerat tersebut. Upacara ini juga diikuti unsur Muspida
Kota Siantar. Mr Djariaman Damanik memimpin keluarga Raja Sangnaualuh
melakukan acara mamuhun sambil menari ke pihak tondong dari Sipoldas,
Silampuyang, Gajing dan Tanah Jawa.
Pendeta Juanda Raya Purba membacakan
riwayat perjuangan Raja Sangnaualuh mulai lahir hingga terbuang ke
Bengkalis. Buku karangan Pendeta Juanda Raya Purba ini sebanyak 15 buah
diberikan kepada unsur Muspida yang hadir.
Kapolres, Dandim, Dandenpom,
Kejari, Ketua PN Siantar, Ketua DPRD, Walikota dan Wakil Walikota.
Mewakili keluarga besar Kerajaan Siantar Mr Djariaman Damanik
mengucapkan terima kasih kepada Pemko Siantar atas terlaksananya
kegiatan dalam rangka HUT Kota Siantar ke-141 ini. (ral)(metrosiantar.com)
0 Comments