Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Ujian Nasional Selesai, Parapat Dipadati Pelajar




Perajin : Jamansen Sipayung, perajin cinderamata di Parapat. Foto : Asenk Lee Saragih.

MACET-Kurangnya fasilitas parkir sehingga kendaraan yang  memasuki kawasan wisata Ajibata harus parkir di pinggir jalan dan  menimbulkan kemacetan di Jalan Justin Ajibata, Minggu (29/4). (Foto: Jetro Sirait)MACET-Kurangnya fasilitas parkir sehingga kendaraan yang memasuki kawasan wisata Ajibata harus parkir di pinggir jalan dan menimbulkan kemacetan di Jalan Justin Ajibata, Minggu (29/4). (Foto: Jetro Sirait)PARAPAT- Obyek wisata kawasan Danau Toba sekitaran Parapat dan Ajibata tampak penuh sesak. Tamu-tamu yang datang kebanyakan siswa SMP dan SMA yang telah selesai mengikuti Ujian Nasional. Amatan METRO, Minggu (29/4), ribuan siswa tampak mengantre hendak menyeberang ke Pulau Samosir, begitu juga dengan arus kembali dari sana. Sebagian lagi ada yang menikmati panorama Danau Toba melalui Bukit Senyum Motung, naik sepeda air dan berenang di danau terbesar di Indonesia ini.

Antrean juga tampak di gerbang wisata Parapat. Sementara, di kawasan wisata Ajibata, Tobasa , sudah banyak kelihatan aktifitas pengutipan retribusi. 

Tampak petugas kewalahan menghadapi lonjakan pengunjung. Ramses Bol, petugas retribusi yang ditemui METRO di Jalan Justin, depan dermaga feri Ajibata mengaku kesulitan menghentikan kendaraan yang lewat sekalipun merupakan bus pariwisata. Terkadang ada yang tidak mengindahkan dan lewat begitu saja.

“Banyak sekali yang lewat di samping itu. Mereka beralasan tidak mengetahui ada pengutipan, karena sebelumnya di Parapat sudah dikutip. Ini kan Tobasa, maka pengutipan retribusi juga berbeda (dari kabupaten lain),” ujarnya. 

Sementara Maruba, pengusaha souvenir mengeluh karena semrawutnya kondisi parkir. Menurutnya sudah saatnya sarana parkir yang memadai dibangun di Kecamatan Ajibata mengingat arus kendaraan yang semakin hari bertambah ramai. “Agar tidak macet perlu ada parkir sehingga tidak memacetkan jalan,” pintanya. 

Menanggapi hal itu, Kadis Pariwisata Tobasa Drs Robert Pardede mengatakan, untuk sementara retribusi tetap dijalankan agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat tercapai mengingat PAD Tobasa tahun lalu belum terpenuhi.

“Target kita hanya melalui pariwisata. Saya harapkan kekurangan selama ini dapat tertutupi dan dipenuhui melalui retribusi di setiap kawasan wisata,” harapnya. Mantan Camat Girsang Sipangan Bolon ini mengatakan, jika PAD sudah terpenuhi, beberapa fasilitas penunjang objek wisata dapat dibangun di Ajibata dengan mendirikan gerbang wisata yang layak dan dermaga khusus wisata. 

 “Kita juga akan buat seperti yang dilakukan di Parapat dengan menetapkan petugas retribusi wisata dan kantor pelayanan informasi wisata sehingga para wisatawan tidak bertumpu pada pelayanan yang ada di sana (Parapat),” terangnya.

Pelu diketahui, berdasarkan data Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) per 31 Desember 2011,  PAD Tobasa  ditargetkan sebesar Rp14.900.326.050,  namun yang terealisasi hanya sebesar Rp14.172.004.812 atau 95,11 persen. (rait/ara)(metrosiantar)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments