Perajin : Jamansen Sipayung, perajin cinderamata di Parapat. Foto : Asenk Lee Saragih.
Antrean juga tampak di gerbang wisata Parapat. Sementara, di kawasan
wisata Ajibata, Tobasa , sudah banyak kelihatan aktifitas pengutipan
retribusi.
Tampak petugas kewalahan menghadapi lonjakan pengunjung.
Ramses Bol, petugas retribusi yang ditemui METRO di Jalan Justin, depan
dermaga feri Ajibata mengaku kesulitan menghentikan kendaraan yang lewat
sekalipun merupakan bus pariwisata. Terkadang ada yang tidak
mengindahkan dan lewat begitu saja.
“Banyak sekali yang lewat di samping
itu. Mereka beralasan tidak mengetahui ada pengutipan, karena sebelumnya
di Parapat sudah dikutip. Ini kan Tobasa, maka pengutipan retribusi
juga berbeda (dari kabupaten lain),” ujarnya.
Sementara Maruba,
pengusaha souvenir mengeluh karena semrawutnya kondisi parkir.
Menurutnya sudah saatnya sarana parkir yang memadai dibangun di
Kecamatan Ajibata mengingat arus kendaraan yang semakin hari bertambah
ramai. “Agar tidak macet perlu ada parkir sehingga tidak memacetkan
jalan,” pintanya.
Menanggapi hal itu, Kadis Pariwisata Tobasa Drs Robert
Pardede mengatakan, untuk sementara retribusi tetap dijalankan agar
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat tercapai mengingat PAD Tobasa tahun
lalu belum terpenuhi.
“Target kita hanya melalui pariwisata.
Saya harapkan kekurangan selama ini dapat tertutupi dan dipenuhui
melalui retribusi di setiap kawasan wisata,” harapnya. Mantan Camat
Girsang Sipangan Bolon ini mengatakan, jika PAD sudah terpenuhi,
beberapa fasilitas penunjang objek wisata dapat dibangun di Ajibata
dengan mendirikan gerbang wisata yang layak dan dermaga khusus wisata.
“Kita juga akan buat seperti yang dilakukan di Parapat dengan menetapkan
petugas retribusi wisata dan kantor pelayanan informasi wisata sehingga
para wisatawan tidak bertumpu pada pelayanan yang ada di sana
(Parapat),” terangnya.
Pelu diketahui, berdasarkan data Dinas
Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) per 31 Desember
2011, PAD Tobasa ditargetkan sebesar Rp14.900.326.050, namun yang
terealisasi hanya sebesar Rp14.172.004.812 atau 95,11 persen. (rait/ara)(metrosiantar)
0 Comments