PERDAGANGAN- Keberatan 
warga atas bau busuk dari pengolahan getah PT Pantja Surya di Jalan 
Kuala Tanjung, Kelurahan Perdagangan 1, Kecamatan Bandar, Simalungun, 
masih diabaikan oleh pihak pengusaha dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) 
Simalungun. Hingga saat ini bau busuk tersebut makin menyengat.
Padahal, sebelumnya warga, Camat Bandar, BLH Simalungun, dan pihak 
pengusaha PT Pantja Surya telah menggelar pertemuan soal bau busuk yang 
ditimbulkan dari perusahaan ini. Namun, tidak diperoleh solusi yang baik
 dan pihak perusahaan masih membandel dan warga masih merasa dirugikan.
Kepada METRO, Jumat (25/5) sejumlah 
warga mengaku pernah kembali mendatangi lokasi pabrik usai pertemuan 
tersebut karena mereka sudah tak tahan bau busuk itu. L Sinambela (48), 
warga Jalan Kuala Tanjung mengatakan, bau busuk getah dari PT Pantja 
Surya ini dalam sepekan tarakhir ini semakin menyengat. Akibatnya warga 
berang dan kembali mendatangi pabrik tersebut.
“Kami tak tahan dengan kondisi itu dan 
kembali mendatangi pabrik getah untuk menanyakan penyebab peningkatan 
bau busuk getah tersebut. Namun kedatangan warga justru diabaikan 
manajer pabrik ini. Padahal sebelumnya mereka sudah berjanji akan 
mengatasi bau busuk getah itu secepat mungkin. Tetapi kenapa malah 
bertambah bau?” kesalnya.
Namun, sambungnya, warga yang datang 
malah tak direspon oleh pihak perusahaan. Maksud mereka menemui manajer 
pabrik ini justru ditolak. “Mereka terkesan sombong dan mengabaikan 
keluhan warga. Kami jelas kecewa sekali dengan sikap pimpinan pabrik 
getah ini. Dia yang memproduksi dan mendapatkan keuntungan, sementara 
kami yang menghirup bau bususk dari getahnya,” ujarnya diamini beberapa 
warga lain.
 



0 Komentar