Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Ribuan Ikan Mas di Nagori Marihat Bukit Mati Mendadak


Ikan mas yang mati dan menumpuk di tengah kolam. (Foto: Billy)Ikan mas yang mati dan menumpuk di tengah kolam. (Foto: Billy)
GUNUNG MALELA– Sejumlah petani ikan mas di Nagori Marihat Bukit, Kecamatan Gunung Malela, Simalungun mengeluh. Ribuan ikan mas milik petani ini mati mendadak diduga terserang penyakit KHV (koi hervest virus), sepekan terakhir. Akibatnya para petani ikan mas ini merugi.
Samiran (53), petani ikan mas warga Nagori Marihat Bukit ditemui METRO, Rabu (9/5) mengaku, kolam miliknya telah kehilangan ribuan ikan mas akibat diserang penyakit yang diduga KHV. Akibatnya petani ikan mas ini rugi besar.
”Sudah ribuan ikan mas yang mati mendadak akibat diserang penyakit KHV. Saya yakin kalau itu kena virus mematikan KHV, karena di ujung siripnya ada bintik merah dan itu merupakan tanda–tanda ikan kena virus tersebut,” sebutnya.

Dalam sehari, ratusan ikan mas mati di kolam miliknya. Hal itu jelas membuatnya rugi banyak. Kejadian yang sama, turut dirasakan puluhan petani ikan mas di kawasan Perkolaman Nagori Marihat Bukit. ”Sehari ikan mas yang mati paling sedikit sekitar delapan ratus ekor. Ini bukan hanya di kolam ikan mas saya saja, tetapi di kolam ikan mas warga lainnya juga kena virus,” ujarnya.

Namun beberapa warga, mengaku sempat mendapat penyuluhan dari Dinas Perikanan Pemkab Simalungun agar mereka memberikan buah kunyit dan pacekap yang digiling lalu ditabur di kolam yang terserang virus.

”Pernah dulu Dinas Perikanan mengumpulkan kami di Siantar Hotel, katanya kalau ikan mas tidak mau mati mendadak, coba giling kunyit dan buah pacekap, lalu ditabur di kolam. Maka virus itu akan hilang. Tetapi setelah kami coba, ternyata hasilnya sama saja,” jelasnya diamini beberapa petani ikan lainnya.

Sementara, dampak lain dari penyebaran penyakit ini, beberapa ikan mas terlihat tak aktif dan lemas. Sementara nafsu makannya juga kurang, bahkan setelah ditabur pakan pellet,  ikan tak mau makan. Sehingga warga khawatir penyebaran penyakit ini akan semakin parah hingga mematikan mata pencarian warga.

”Kami khawatir juga soalnya ikan mas yang masih sehat. Sebab, sebagian ikan mas yang masih hidup sudah tak mau makan,” katanya. Sebelumnya para petani ikan mas ini sudah berulang kali melaporkan kejadian ini pada Dinas Perikanan Pemkab Simalungun dan camat Gunung Malela. Namun permohonan warga ini diabaikan petugas.

Sementara, warga di kawasan Nagori Marihat Bukit sebagian besar menggantungkan hidupnya dari berkolam ikan mas. Ikan mas milik petani di sana, sebagian besar dipasarkan ke daerah Tebing Tinggi dan Medan. Para petani tersebut meminta, dinas terkait membantu mereka mengatasi penyebaran penyakit KHV.

Sementara itu, Kadis Perikanan dan Peternakan Simalungun, Jony Waldi, dihubungi, Rabu (9/5) malam mengatakan, kemungkinan besar penyakit yang menyerang ikan tersebut kukan koi harvest. Sebab, kata dia, kalau virus koi harvest menyerang tidak sedikit-sedikit. “Kalau virus koi harvest, pastilah dalam tiga hari semua ikan itu habis. Kemungkinan besar itu bukan koi harvest,” katanya.

Dia juga mengatakan, hari ini Kamis (10/5) tim dari pusat akan turun untuk meneliti penyakit yang menyerang ikan petani di Nagori Marihat Bukit. “Mungkin akan diambil samplenya. Yang pasti akan diteliti,” katanya singkat. (metrosiantar.com)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments