
Kepada METRO, Senin (30/4), sejumlah warga mengatakan, putusnya jalan
yang menghubungkan Huta III dan Huta II Kampung Jawa Nagori Baja Dolok
tersebut telah memperlambat aktifitas ekonomi warga. Katanya, sejak
kampung mereka terisolir, perputaran uang di dua desa itu drastis
menurun.
“Melihat kondisi seperti ini, masyarakat
pun berinisiatif mengumpulkan dana untuk memperbaiki jalan. kalau
pemerintah tak peduli, kami pun tak mungkin tinggal diam terisolir
seperti ini,” ujar Tukidi (45), tokoh masyarakat Baja Dolok. “Warga Baja
Dolok yang terdiri dari 700 KK sudah berswadaya mengumpulkan dana untuk
memperbaiki jalan yang putus ini,” ujarnya.
Katanya, keputusan ini disepakati
setelah melalui pertemuan yang menghadirkan Pangulu Baja Dolok H
Kusnaidi. “Kita sepakati dana yang terkumpul untuk membangun kotak sabun
beton sepanjang 10 meter. Saat ini pembangunan kotak sabun beton
swadaya masyarakat sedang dikerjakan,” sambungnya.
Sementara, Pangulu Baja Dolok H Kusnaidi
yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan, pihaknya sudah melaporkan
putusnya jalan tesebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkab
Simalungun. Namun, katanya, hingga saat ini belum ada bantuan yang
diberikan.
“Sampai saat ini belum ada (bantuan). Namun pihak PTPN IV Bah
Jambi telah membuat jalan alternatif agar truk pengangkut hasil bumi
bisa keluar masuk dari Dusun II dan dusun III Baja Dolok,” sebutnya. (metroiantar.com)
0 Comments