HINGGA PATAH KAKI

Ajudan Wakil Bupati M Azril Nasution, dihubungi tadi malam sekira pukul
22.00 WIB menyebutkan, kejadian yang menimpa wakil bupati ini terjadi
sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat itu, mobil melaju dengan kecepatan tinggi
dari arah Pamatang Raya menuju Kota Siantar. Tiba di lokasi kejadian,
tepatnya di depan SD Merek Raya, Nagori Merek Raya, sebuah truk sedang
parkir di sisi kiri jalan.
Saat mobil wakil bupati melintas
melewati truk ini, tiba-tiba Astri muncul dari depan truk dan berniat
menyeberang.
Akibatnya, tabrakan pun tak terhindarkan, sisi kiri mobil
wakil bupati langsung menyambar tubuh Astri sehingga Astri terpelanting
ke sisi kiri jalan. Wakil bupati bersama dua ajudan dan supir langsung
keluar dari mobil dan memberikan pertolongan kepada Astri br Girsang.
Astri pertama kali dibawa ke puskesmas
terdekat di Pasar Merek Raya, Nagori Merek Raya. Namun disebabkan patah
kaki, pihak puskesmas lalu menganjurkan agar korban dibawa ke RS Vita
Insani Kota Siantar. ”Di dalam mobil saat itu ada empat orang. Bu Wakil
Bupati di tengah bersama ajudan wanita. Saya dan supir Mulyadi berada di
depan. Kami tidak apa-apa, Bu Wakil sehat-sehat saja,” ungkap Nasution.
Disebutkannya, mobil dinas wakil bupati
mengalami ringsek pada sisi kiri disebabkan benturan dengan tubuh Astri.
Setelah kejadian, mereka juga langsung memberitahukan hal tersebut
kepada Unit Lantas Polres Simalungun. ”Mobil dinas wakil ada di rumah
dinas, tidak ada ditahan sama polisi,” ujarnya lagi.
Dikatakan, wakil bupati juga turut serta beriringan bersama ambulance yang membawa Astri ke RS Vita Insani. Di rumah sakit ini, kata Nasution, wakil bupati lalu mengurus segala berkas administrasi yang diperlukan.
Wakil bupati berada di sana mulai tiba
hingga pukul 18.00 WIB untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk
pengobatan Astri. ”Astri terpaksa dioperasi karena dia mengalami patah
kaki. Operasinya tadi jam sepuluh malam, Bu Wakil juga tetap ikut
melihat,” jelasnya lagi.
Terkait masalah ini, Kasat Lantas Polres
Simalungun AKP Baginda Sitohang membenarkan mobil yang menabrak itu
memang mobil dinas wakil bupati. Pihak kepolisian telah memeriksa
Muliadi. “Pengemudi telah diperiksa dan dimintai keterangan,” jelas
Baginda.
Sementara itu, Astri br Girsang (8)
ditemui di kamar 305 RS Vita Insani tampak tertidur yang ditemani ibunya
Ana br Sinaga (42). Kaki kanan korban terlihat diperban. Karena ruangan
yang cukup panas, korban yang saat itu masih diinfus tampak dikipas
oleh ibunya.
Ayah korban, J Girsang (42), mengaku
siang itu sekira pukul 13.00 WIB dia berangkat menggunakan truk
mengangkut pasir dari tangkahan. “Baru kali ini si Astri ikut sama aku.
Itu pun karena dia libur sekolah dan baru menerima rapor semester Sabtu
(16/6). Sekarang dia sudah naik kelas III SD Inpres,” ujarnya.
Lebih lanjut pria yang memiliki lima
orang anak tersebut menerangkan, di sekitar Merek Raya ia berhenti untuk
membeli rokok. Saat itu Astri ia tinggal sendiri dalam mobil. Kemudian
dia menyeberang membeli rokok di salah satu warung.
Ternyata Astri ikut
berlari dari belakang. “Nggak tahu aku yang dia (Astri) ngikut dari
belakang. Rupanya turun dia dari mobil dan mengejar aku. Waktu di tengah
pasar, dari arah Raya menuju Siantar mobil wakil Bupati Simalungun
melaju dengan kecepatan sekitar 40 km per jam,” ujarnya.
Di terangkan pria berkumis itu, waktu
ditabrak, anak keempatya itu langsung terpental ke badan jalan. Waktu
dilihat dan hendak diangkat kondisinya sudah tidak sadarkan diri dengan
banyak darah. Ia sempat dibawa ke Puskesmas di sekitar lokasi, namun
tidak bisa ditangani.
“Kami langsung disarankan membawa Astri
ke RS Vita Insani. Memang saat itu Wakil Bupati, Nuriaty Damanik juga
ikut mengantarkannya. Hingga malam sekira pukul 20.00 WIB tadi, ajudan
Nuriaty datang untuk melihat kondisi anak kami,” ungkapnya. Sementara
itu ibu korban, Ana br Sinaga mengaku saat kejadian dirinya sedang
berada di ladang.
“Kaget dan nyaris tak percaya aku tadi
di telepon suami ku dan mengatakan anak kami kecelakaan. Dengan pakaian
yang masih kotor, saya langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat
kondisi anak kami ini,” jelasnya. Menurutnya, setelah luka anaknya
dijahit, orang nomor dua di Simalungun itu juga ikut mengantarkan ke
kamar. Bahkan setelah anaknya sadar, Nuriaty juga sempat memeluknya.
0 Comments