Info Terkini

10/recent/ticker-posts

PERJUANGAN HKBPS MENJADI GKPS

TENDENSI-TENDENSI MENUJU KEMANDIRIAN GEREJA/HKBPS-GKPS (1952-1963)
Persoalan identitas suku dan tugas pewartaan Injil kepada etnis Simalungun, menjadi faktor utama akan adanya perjuangan pihak HKBP Simalungun untuk mandiri dari HKBP. Seharusnya gereja itu tampil untuk menjawab pergumulan jemaat, tapi saat itu HKBP menghalang-halangi  pembentukan  HKBP Simalungun (1952)  yang merupakan impian orang Simalungun untuk menjadi gereja yang mandiri. 

Pihak HKBP membuat peraturan-peraturan yang menyulitkan kemandirian dan pimpinan HKBP Simalungun mendapat tekanan  sewaktu dipimpin oleh JWS, meskipun memang ada sebagian pendeta HKBP yang mendukung kemandirian tersebut.[48]

Persoalan usaha tuntutan orang Simalungun dianggap sebagai perpecahan gereja, padahal orang Simalungun berpikir tujuan utama bukan soal organisasi gereja. Tetapi sebagai suatu  jalan mempercepat laju pengkristenan di Simalungun, sehingga mampu mengurusi dirinya sendiri. 

 Sikap HKBP setelah terbentuknya HKBP Simalungun (1952) kurang mendukung, hal itu nampak dari pengajuannya ke badan zending  RMG dan LWF, Agar segala utusan yang berada  di Simalungun kembali ke Pearaja. Seperti  Dr, H. Volmer disuruh untuk berhenti sementara dari pelayanannya, sebenarnya ia tidak sepakat dengan HKBP. 

Tetapi atas suruhan pimpinan, maka ia mengalihkan pelayanannya untuk mengoreksi  terjemahan PB yang dikerjakan oleh JWS. Selanjutnya  HKBP  Juga  memintakan kepada LWF, agar Dr. Williams yang bekerja sebagai pimpinan poliklinik di Saribudolok  untuk menghentikan pekerjaannya, akhirnya Williams beberapa bulan harus meninggalkan Simalungun dan ditugaskan melayani di Toba.[49]

   Salah satu alasan HKBP untuk tidak segera memberikan kemandirian, yakni karena masih sedikitnya pendeta dari Simalungun, yang dikuatirkan  akan menyimpang  dari ajaran HKBP semula. Tetapi  karena perjuangan dan  desakan  orang Simalungun dengan  tidak adanya wakil dari Simalungun untuk mengikuti  sinode godang HKBP tahun 1952 sebagai bentuk protes. 

 Maka  pimpinan HKBP memilih Ds.J. Bos yang menjadi perantara dua belah pihak. Sehingga pada tahun 1953, atas pendekatan-pendekatan yang dilakukan. Barulah HKBP mengakui keberadaan HKBP Simalungun walaupun belum mandiri 100%, tapi diberikan wewenang untuk mengurusi segala kegiatan dan keuangan gerejanya.[50]

Perkembangan selanjutnya, pada synode HKBP Simalungun tahun 1961 telah diputuskan agar mandiri (manjae) dari HKBP seutuhnya. Maka pada tanggal 24-26 Agustus 1961 dibentuk panitia khusus P3- HKBP Simalungun untuk membantu  kersbektur mengurusi  kemandirian. 

HKBP Simalungun juga mendiskusikan keinginan mereka kepada DGI,  RMG dan LWF untuk meminta nasehat-nasehat.[51] Setelah melakukan percakapan dengan pihak HKBP, tidak membuahkan hasil. HKBP agaknya kurang memberi ruang gerak bagi para pelopor kemandirian HKBP Simalungun. 

Perjuangan itu tidak berhenti disitu, atas desakan HKBP Simalungun untuk mandiri  100 % dari  HKBP  tidak terbendung lagi  oleh puncuk pimpinan HKBP, saat itu dipimpin oleh Ephorus Justin Sihombing. Maka  kerkbestur HKBP  dengan kerkbestur HKBP Simalungun melaksanakan rapat pada tanggal  15 Juni 1962 untuk membahas permasalahan tersebut, sebab sempat terjadi ketegangan antara kedua belah pihak. 

Setelah mengadakan dialog, keputusan  rapat  secara khusus  kerksbestur HKBP mengatakan “ Ta oloi ma mandjae 100 % HKBP Simalungun” artinya kita setujuilah HKBP Simalungun mandiri 100 %. Untuk menindaklanjuti keputusan tersebut, di angkatlah  10 panitia  untuk mengurusi segala keperluan dalam rangka  kemandirian HKBP Simalungun, yakni  5 orang dari HKBP dan 5 orang dari HKBP Simalungun, yaitu:[52]

HKBP
HKBP Simalungun
-                                     Pd. J. Togatorop
-                                     Pd. H. Pakpahan
-                                     Tn. I. Pardede
-                                     Pd. G. Siahaan
-   St.T.D. Pardede
-                                      Pd, H. Tondang
-                                      Pd. J. Purba Saribu
-                                      Gr.J. Purba
-                                      Gr. L. Purba
-     Pd. Lesman Purba

Maka setelah panitia ini bekerja melaksanakan tugasnya, terwujudlah cita-cita orang Simalungun untuk menjadi gereja yang mandiri yang mampu mengurusi dirinya sendiri. Sehingga tanggal 1 September 1963  ditetapkan sebagai hari untuk memandirikan ( panjaeon)  HKBP Simalungun dari HKBP, sekaligus pergantian nama menjadi Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS).[53]

Disadur dari tulisan ilmiah saudara Freddy P. Sidagambir (2011)
Sumber buku:
[1] Notulen HKBPS Tahun 1956, ari 20-24 Agustus 1956 i Pamatang Siantar, hlm. 2.
[1] Pimpinan Pusat, 60 Tahun Injil di Simalungun, hlm. 34-35.
[1] F.H, Sianipar, Barita Ni Ompu i Dr. Justin Sihombing, Pearaja-Tarutung: t.p, 1978, hlm. 125.
[1] Notulen Synode Godang HKBP, ari 29 September - 1 Oktober 1954, di Seminarie Sipoholon.
[1] Notulen Synode Bolon HKBP  Simalungun, ari 10-14 April 1962 i Pamatang Siantar, hlm. 27-28.
[1] Notulen Synode Istimewa HKBPS, ari 27 Juli 1962 i Pamatang Siantar, hlm. 16.
    • Salam Sinaga Saat ini dan kini tugas kitalah untuk mewartakan Injil keselamatan itu bukan hanya untuk Simalungun tapi ke penjuru dunia...

    • Halani Holong ‎...Tuhan Jesus Kristus yang 'juga pemilik GKPS' menghendaki 'panjaeon' sedemikian.. .SYUKURLAH begitu...

    • Freddy Purba Sidagambir Purba ibotoh ham do aha sahap ni Jesus bani para founding father ta... nini Jesus ma:::::: manjae ma nasiam ase taridah budaya Simalungun in janah boi isarihon hanima goluh nima,,,ase ulang tergantung bani HKPB,,,ia cepat......

    • Halani Holong ‎@Lae FPSP: Malas pakon mesek tumang uhurta bani tonah ai tene... (husip na jenges hambani Tonduy Napansing) bani Founding Fathers-gkps... Jadima tongon sonai janah domma taridah GKPS i dunia on... Tarpujima Tuhan Jesus Kristus itongah-tongahta Simalungun... Haleluya...

    • Jonly R Saragih Freddy Purba Sidagambir Purba tdk lagi ngigau kan? :)

    • Sita Damanik Baguslah program2 jg Ginian .

    • Dendy Vando kalau boleh tahu itu "sahap ni Jesus bani para founding father ta" dikutip dari mana ya? karena kalimat itu bukan kita sebagai pendengarnya langsung, mungkin lebih baik kalau disertakan informasi sumbernya bang Freddy Purba Sidagambir Purba. thanks

    • Sarmen Saragih
      Dear do namin tulisan on ,tapi adong hurang ni..Porlu do homa botohon namin, Hunja do bahan/sumber ni "Tulisan Ilmiah ni Vikar Freddy Purba Sidagambir Purba on ....... Mangidah humbani umur...ai poso dope .Berarti,manurut pendapathu...sumberni ,humbani piga2 buku na tartuli do tene... (santabi bamu Freddy Purba Sidagambir). Homani adong sungkunhu... : Humbani tahun 50 ( .[50]) das hubani tahun 1961 das hubani tahun 1962 ( 12 Tahun /Tahun penentuan ) ,aha do kegiatan /usahani pihak HKBPS menjelang ke Panjaean na 1oo % HKBPS Mandiri? Ija do iputushon ,ase resmi HKBPS manjae/berdiri sendiri .Homani...Ise2 do parhorja ni Kuria na martanggungjawab ,menjelang keputusan HKBPS manjae dari HKBP,pada saat ai? Mardingat bahwa,setiap buku2 Sejarah, taridah do perjuangan dan aksi ni,menjelang puncak penyisihan .Dan juga di kenal dengan : " Detik2 yang bersejarah".

    • Freddy Purba Sidagambir Purba
      Putusan resmi panjaeon GKPS:::::: Setelah panitia melaksanakan tugasnya, diputuskanlah bahwa :

      1. Bukan karena perbedaan dogma, maka HKBP Simalungun mandiri (mandjae).

      2. Segala kekayaan seperti: rumah gereja, gedung sekolah, tanah gereja yang sudah dikelola HKBP Simalungun menjadi milik mereka setelah mandiri.

      3. Meskipun HKBP Simalungun mandiri, tetapi masih ada kerjasama dalam bidang:

      - Sekolah pendeta

      - Diakonia sosial

      - Tugas zending

      4. Peresmian kemandirian dilaksanakan pada tanggal 1 September 1963 berdasarkan permintaan dari pihak HKBP Simalungun agar tepat hari itu sebagai masuknya Injil ke-60 tahun di Simalungun.

      5. Pada hari kemandirian itu HKBP Simalungun menjadi gereja yang otonom, dan namanya berubah menjadi Gereja Kristen Prostestan Simalungun (GKPS).

      6. Segala sesuatu keputusan yang agaknya kurang jelas dalam kepanitiaan ini, akan di tindak lanjuti lagi oleh pihak HKBP dengan HKBP Simalungun (GKPS) di kemudian hari dengan kemufakatan bersama

      ( Sumber: Pangarah, No.10 Oktober/1963, hlm. 8-9.)........

    • Sita Damanik Naido tongon .

    • Freddy Purba Sidagambir Purba Na iterjemahkon hita do in bapa Sarmen Saragih han bahasa Simalungun tahun 1963....Angggo soal kegiatan nimu,,,,pihak HKBPS do mendesak Ephorus J,Sihombing pada saat ai,,,ase ibere kelonggaran manjae,,,tapi anggo na basa sumber2 otentik baik pe ai wawancara pakon saksi sejarah, anggo HKBP lang ra mambere HKBPS ase manjae 100 %,,halani gotot do janah berjuang para pendiri GKPS ,,jadi suara ai lang tarbendung sidea be,,,,,,

    • Asenk Lee Saragih Mantap, Lae Freddy Peduli.GBU
       
      (Dikutip dari FB Group KURIA GKPS)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

0 Comments