Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Ketika Bupati Simalungun dan Staf Pelesiran ke Luar Negeri


Tadi pagi saya terkaget-kaget. Kawan saya anggota DPRD Simalungun Bernand Damanik  bilang, Bupati Simalungun JR Saragih Rabu pekan ini berangkat ke Yerusalem. Juga Sekdakab Simalungun, Gideon Purba. Dan saya makin terkaget bahkan terbelalak. Bersama keduanya turut juga dua belas pimpinan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Kabupaten Simalungun. 

Diantaranya Asisten III Sudiahman Saragih, Kepala Dinas Pendidikan Resman Saragih, Kepala Dinas PSDA Binsar Situmorang, Kepala Dinas PU Bina Marga Jhon Sabiden Purba, Kepala Dinas Tarukim Topot Saragih, termasuk Kepala Bappeda Janwanner Saragih.

Astagafirullah ! Itu artinya Simalungun ditinggalkan untuk beberapa waktu. Usai liburan panjang lebaran, dilanjutkan dengan liburan ke luar negeri. Bukan main memang nikmatnya jadi pejabat negeri. Dan sebagai anak negeri Simalungun, saya cuma bisa terkaget-kaget serta terbelalak. Tidak lebih. Apa boleh buat.

Sikap pertama saya adalah menelepon Syahmidun Saragih, suami Nuriaty Damanik yang sekarang Wakil Bupati Simalungun.  Dari Syahmidun yang mantan Ketua DPRD Simalungun serta politisi senior Partai Golkar itu saya mendapat tahu bahwa istrinya tidak mendapat pelimpahan tugas sebagai Plh (Pelaksana Harian) Bupati Simalungun. 

Sikap kedua, saya telepon kawan saya Julius Silalahi yang Wakil Ketua DPRD Simalungun. Dari politisi Partai Demokrat itu saya mendapat tahu, Bupati Simalungun mendapat izin dari Menteri Dalam Negeri untuk bepergian ke luar negeri. Sementara, Bernand Damanik bilang, pemberitahuan ke DPRD saja JR Saragih tidak sampaikan.

Sebagai anak negeri Simalungun pun, saya tak bisa bilang apa-apa menanggapi kepergian JR Saragih bersama rombongannya ke luar negeri ini. Apalagi, menurut Bernand Damanik, kepergian mereka bukan untuk perjalanan dinas. 

Artinya, segala pembiayaannya tidak menjadi beban anak negeri Simalungun yang ditampung dalam APBD. Mereka cuma pelesiran semata koq, yang sudah barang tentu menggunakan uang pribadi masing-masing. Peduli apa saya, bukan ? Kadang malah, pada diri sendiri pun saya tak peduli. Konon pula pada JR Saragih, Gideon Purba, dan beberapa pejabat Eselon II lainnya di jajaran Pemkab Simalungun.

Selanjutnya, saya buat status pada FB berbunyi :  Bupati dan Sekda serta beberapa Kepala Dinas di jajaran Pemkab Simalungun sejak kemarin pelesiran ke luar negeri tanpa izin Mendagri. Tanggapan Anda ?

Kawan saya, Ulamatuah Saragih yang dosen pada Fakultas Hukum Universitas Simalungun segera menyambutnya : Umroh ke Yerusalem. Lantas, kawan saya Tohap Simamora yang mantan anggota KPID (Komisi Penyiaran Indonesia-Daerah) Sumatera Utara bilang : Aji mumpung gratis. 

Sementara, kawan saya Henry Purba yang mantan penyiar di Radio CAS Fm Pematangsiantar menanggapi : Bagus itu Bang. Buat apa pergi keluar negeri pakai izin kalau memang bisa tidak pakai izin. Dan, gawatnya, kawan saya Henry PK Manurung yang politisi PDIP Siantar tegas dan jelas menanggapi : Bupati = Raja Mutasi. Makanya, Mendagri keder juga sama dia karena takut dinonjobkan.

Lantas, seseorang bernama Agnisa Amanda yang saya tidak kenal secara fisik menyebut : Itu menyalahi prosudur dan aturan yang berlaku. Bupati dan petinggi daerah (harus) urus daerah pasca lebaran. Pasti ada tugas dan pekerjaan  yang sedang menanti. Ada-ada saja.

Selanjutnya, kawan saya Jan Wiserdo Saragih yang Ketua Umum DPP KNPSI (Komite Nasional Pemuda Simalungun Indonesia) memberi komentar : Tambah satu poin lagi 'buku hitam' JR Saragih. Segera kami luncurkan. 

Sementara, kawan saya Turman Simanjuntak yang Orang Balige katakan : Makanya ada Wakil Bupati. Di Tobasa dulu sering terjadi bupati , Wakil Bupati, Sekda bepergian. Dus, pemerintahan  berjalan tanpa komandan. Nantilah saya ingatkan si Saragih, jika melancong lain waktu agar ngajak-ngajak jika ada yang mau.

Turman juga menambahkan : Itu saja koq repot. Aku ini orang kaya. Pesawat udara juga punya. Digugat di MK, kecillah itu. Aku bayar saja peengacara Rp 1 miliar lebih. Cuma, kalian saja yang telmi. Kalau aku jujur dan bersih, masyak aku bayar pengacara semahal itu ?  Lagi pula, aku kan pengusaha. Pasti dong memanfaatkan segala kesempatan yang menguntungkan. Andai tak bisa ngakali APBD, suruh para 'menteri' membiayai secara patungan.

Bresman Marpaung pun memberi tanggapan : Resiko diberi otonomi. Nggak bakalan dicopot koq. Yang pilih Bupati kan rakyat. Menteri dipilih Presiden. Tak usah dibesar-besarkan. Sementara, Botou saya Rayyama Tania Saragih mengatakan, Simalungun bukan masuk Indonesia. Karena itu dia merasa menjadi Raja Simalungun sehingga tak perlu minta izin sama siapa pun.

Selanjutnya, Appara saya Johnny M Simorangkir mengatakan : Tangkap karena menghabiskan uang negara kalau uang negara yang dipakai. Sementara, kawan saya Hermanto Sipayung yang wartawan Metro Siantar menulis : Jalan-jalan dibalut dengan kata umroh. 

Lawak-lawak saja di Simalungun ini. Tapin ya sudahlah, biarlah begitu. Dan, seorang Marsal Ichal mengatakan : Suasana lebaran sekalian money loundrying kalee. Sementara, Mahadedi Sitanggang yang wartawan Harian SIB menulis : Mari kita doakan, itu saja dari aku. Dan akhirnya, Rywandys Melinao seorang PNS di Pemkab Simalungun cuma katakan : Mbak Desi Ratna Sari pernah berkata : No comment !

Entah apa pun akhirnya yang muncul di layar laktop, saya biarkan saja mengalir seperti air. Entah itu tanggapan, komentar, pendapat atau apa saja. Termasuk, saya tidak mau mengurusi lebih jauh apakah semua disampaikan karena ada kepentingan atau apa saja. Kenapa rupanya. Semua koq bisa bilang apa saja, sebab kita sudah lebih 67 tahun merdeka. Merdeka untuk berbicara, termasuk (apalagi) merdeka untuk berpikir. Penjajah, entah penjajah dalam bentuk apa saja sudah diusir dari negeri ini. Tidak cuma Belanda yang tamak dan rakus itu.

Saya cuma membolak-balik Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2005 tentang Pedoman Perjalanan Dinas Keluar Negeri. Saya pikir, Permendagri ini tak perlu dipakai JR Saragih dan kawan-kawan, sebab mereka bukan melakukan perjalanan dinas. 

Cuma pelesiran atau melancong semata dengan menggunakan uang pribadi. Itulah sebabnya menurut saya, JR Saragih dan kawan-kawan memang tak memerlukan izin dari Mendagri. Ini sekaligus artinya saya ingin membantah penjelasan Julius Silalahi bahwa mereka mendapat izin dari Mendagri. Julius, kawan saya yang satu ini memang kerap sekali sembarang ngomong dan sekaligus ngomong sembarang. Mentang-mentang anggota apalagi Wakil Ketua DPRD dia itu.

Lantas saya menerawang pada kesulitan yang menyelimuti sekaligus membelenggu kehidupan anak negeri Simalungun di banyak tempat. Apalagi, baru saja lebaran usai. Dan putra-putri mereka membutuhkan biaya yang besar agar dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. 

Harga-harga hasil bumi yang fluktuatif tak karu-karuan, ruas-ruas jalan pedesaan yang kupak-kapik karena tak pernah diperbaiki. Perekonomian anak negeri, sungguh dalam kondisi terpuruk, dan JR Saragih lenggang kangkung melancong ke luar negeri. Wahai, saya tak ingin melanjutkan lebih jauh. Air mata saya bisa menetes dan jatuh dari kelopak mata saya yang kering karena kurang gizi.

Aparatur Pemkab Simalungun memang harus lebih keras dan giat lagi melaksanakan tugas dan kewajibannya. Terlalu banyak sektor yang bagai terabaikan dikarenakan berbagai sebab dan lain hal. PAD (Pendapatan Asli Daerah) saja untuk Tahun Anggaran 2012 ini, meski sudah melewati satu semester masih tertagih Rp 31 miliar dari Rp 113 miliar yang ditargetkan. Saya ragu, hingga tahun anggaran 2012 ditutup target PAD tak kunjung dapat terpenuhi.

Tapi siapalah mau bilang apa. Keberangkatan Sekda sekaligus beberapa pimpinan SKPD itu sudah barang tentu untuk menyenangkan hati JR Saragih saja, bupati mereka, sekaligus pula keinginan JR Saragih. Bukankah staf yang baik adalah yang taat, loyal, setia, patuh dan nrimo terhadap pimpinannya. 

Dan (apalagi) pimpinan mereka adalah JR Saragih yang kaya raya dan pengusaha besar itu. Berpelesiran dengan dan bersama pimpinan memang, merupakan sesuatu yang menyenangkan secara lahir meski pun membuat tekanan batin. Oh ya, saya sempatkan juga bah menyampaikan Selamat Idulfitri, maaf lahir batin. Si Butet sudah lahir, tapi si Ucuk tertekan batin.

Oalah, oalah. Saya memang terlalu. Terlalu dalam banyak soal yang keterlaluan. Tapi saya pikir, biarlah semua berlalu. Berlalu bersama angin yang mendayu-dayu. Kepergian JR Saragih dan kawan-kawan ke luar negeri, bagi saya merupakan suatu sendu yang pilu.Bukan sesuatu yang merdu merayu.

Begitulah, Kawanku !
_________________________________________________________________________________________________
Siantar Estate, 23 Agustus 2012

Ramlo R Hutabarat

HP : 0813 6170 6993
________________________________________________________________________________________________

    • Sun Dayu Ryan Nabarat luarrrr biasa komandan.... Yg lain nunggu giliran mudik.


    • Mahadi Sitanggang Coretan manis di atas getirnya hidup..


    • Asan Damanik Dari nama-nama mereka yg pergi itu saja sdh ngerti kita...tdk ada yg bisa bhs Inggris itu...jadi rane-rame biar bisa tetap bicara bhs Simalungun atau bhs Indonesia. Kalau sendiri mana berani itu mereka...hahahaha...biar aja biar pernah ke LN...kasihan mereka itu tahunya hanya Seribudolok, Raya, dan Siantar aja.


    • Marim Purba Pergi ke Jerusalem tak menjamin keselamatan ..


    • Marim Purba
      Setahu saya kalau gak diundang untuk acara tertentu di luar negeri, dan tidak bermaksud melakukan kerjasama, gak perlu ijin Mendagri. Tapi tidak bertugas karena alasan tertentu (termasuk ke luar negeri) harus ijin Gubernur. Wakil Bupati gak...Lihat Selengkapnya


    • Ramlo Hutabarat Dengan penjelasan Marim Purba, penjelasan Julius Silalahi semakin asal ngomong. Asbun, kata orang kampungku.


    • Marim Purba Masalahnya Wakil Bupati pun tetap tak bisa melakukan sesuatu, sebab simpul administrasinya ada di Sekda. Sementara Sekdanya ikut pergi? Weleh-weleh, repot ..


    • Eliamen Saragih Sumbayak membaca berita ini, kesempatan tuh, wakil mengkudeta bupati????? Tapi jangan2 bagian dari JR juga. entah kemanalah dibawa simalungun ini.....sebagai org simalungun di jabodetabek ikut prihatin dengan berita ini. Kinerja JR selama Bupati tidak membawa dampak signifikan kepada daerah simalungun, utk dirinya dan kroninya mungkin ya.Rapor dia yang bagus hanya rajin mutasi. Salam Perubahan


    • Darmita Siahaan Eleh-eleh, pemda simalungun harus bertobat


    • Sarmedi Purba Semuanya ga jelas. Prinsip mereka, kalau tidak dilarang berarti boleh dilakukan, apa saja, kata orang hukum


    • Ultri Sonlahir Simangunsong Tentu - terkait tidak optimalnya PAD dan keberangkatan ke LN - agar fair-play, Bung Ramlo sebaiknya juga melakukan cross-check langsung ke narasumbernya. Kami menunggu..


    • Jhon W Sipayung jadi inilah yang dinamakan kemerdekaan di negeri ini,bebas melakukan apa saja dan tak ada sanksi,saya pikir sudah jelas makna kemerdekaan itu


    • HotmanParulian Purba Negri ini tdk jelas sistemnya, makanya gampang di mainkan orang yg punya niat jahat. Ganupan pamangus pakon begu ganjang.


    • Sarmedi Purba Memang warga Kristen belakangan ini agak iri dengan teman Muslim yang tidak dikritik pergi naik haji atau umroh. Mereka diupa-upa, ditepungtawari, didoakan oleh segenap keluarga dan pejabat setempat. Lantas kalau teman Kristen yang ingin napak tilas kehidupan Yesus di Jerusalem, Palestina dan Mesir kita tidak dukung? Jadi mulai tahun depan, kita adakanlah acara MAMBORASTENGERI acara ziarah ke Jerusalem. apakah pak Ramso setuju?


    • Ramlo Hutabarat Wahai Pak Doktor. Jgn iri, dengki dan sakit hati. Apalagi, dalam Islam naik haji adalah ibadah yg wajib bagi yg mampu. Soal mamborastengeri sanak saudara kita yg ke Yerusalem, kenapa tidak ?


    • Asenk Lee Saragih ruarbiasa itu bupati dan anakbuahnya............pelesiran gitu saat libur resmi dong, jangan pas jam kerja. weleh-welehhhhhhhhhhhhhhhhh
      (Sumber Dari FB Ramlo Hutabarat)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments