INDEKS BERITA
22:29
Batarayani Damanik, Menggayuh Spiritualis Simalungun dari Bali
Written By GKPS JAMBI on Monday, 27 January 2014 | 22:29
![]() |
Batarayani Damanik |
Wanita berdarah Indo – Australia ini tampak bersemangat ketika di
ajak berbicara tentang spiritualitas. Rambut nya yang berwarna pirang
keemasan tampak tergerai hingga bahu, terkadang di ikat ke atas agar
lebih semangat membahas tentang kearifan lokal dan ritual yang menjadi
sumber energi hidup sebuah etnik bangsa.
Penulis berkesempatan mengunjungi rumah nya di desa Canggu, Bali.
Tampak rumah sederhana berwarna kuning dengan latar belakang hamparan
sawah dengan aliran sungai kecil yang selalu terdengar gemericik membuat
penghuni atau siapa saja merasa sejuk dan teduh di dalam nya.
Cahaya
matahari sangat banyak masuk ke dalam rumah, aliran udara ada di mana
saja sehingga memiliki kesan bersih dan bebas, sangat menyatu dengan
alam. Belum lagi bila terdengar kicauan burung dan layang layang Bali
mengambang di langit, surga untuk istirahat melepaskan penat.
“Berkomunikasi dan bersahabat dengan alam menjadi salah satu bagian
dari perjalanan spiritual bertemu dengan Sang Pencipta” ujar nya. Maka,
ia menganjurkan generasi muda memulai kebiasaan kembali mandi di bawah
pancuran air alami yang ada di desa desa.
“Re-charge and Cleansing, air
dari pancuran alami mengandung energi melimpah yang dapat di serap
oleh tubuh. Jumlah dan serapan energy air ini telah diteliti, jauh lebih
besar energi yang di terima dibandingkan bila sesorang mandi melalui
air yang dialirkan pipa ledeng di perumahan ” tegas nya.
Dalam kesempatan lain, penulis mencoba melakukan “Re-charge and
Cleansing” tersebut bersama pemuda di mata air Bah Kayungan, Hapoltakan,
Pematang Raya – Simalungun. Kami duduk bersila dan merasakan air yang
jatuh terus menerus melalui kepala, sangat terasa besaran energi
mengalir tidak habis habisnya, napas tertahan satu dua, membuat megap
untuk menampung nya. Tapi setelah itu, badan kembali lebih kuat dan
segar.
“Mengapa energi sangat dibutuhkan ? Mind, Body and Soul membutuhkan
kesatuan yang selaras. Badan yang sehat dengan energi vitalitas tinggi
menjadi sumber bagi tumbuh kembang jiwa” jelas owner perusahaan di
bidang clothing tersebut.
Meski ia sudah tinggal di Bali selama 15 tahun, Batarayani Damanik
tidak pernah lupa dengan kampung halaman nya, di Sondi Raya, hanya
berjarak 5 km dari Pematang Raya, Ibukota Kab. Simalungun. Ia selalu
teringat masa kecilnya dengan bukit bukit yang menjadi tempat leluhur
di Gunung Huluan, mata air jernih dan alami di Bah Kayungan, serta rumah
adat leluhur Saragih Dasalak di Sopou Hapoltakan. Ibu nya, Leoni
Saragih Dasalak (70 tahun) berkebangsaan Australia sudah memperkenalkan
diri nya dengan tanah simalungun sejak dalam kandungan.
Pada masa itu, Leoni Saragih Dasalak sudah melakukan meditasi di
tempat leluhur Sopou Hapoltakan. Perjumpaan dengan leluhur yang disebut
dengan “Opung Guru” dalam meditasi membawa banyak pesan spiritualitas,
tentang sikap dan hakekat hidup simalungun. “Satu jalan yang tidak bisa
saya tempuh, ketika hendak memasuki ruang obat obatan yang di jaga oleh
orang yang paling saya benci. Saya tidak mau masuk ke dalam ruang itu.”
tambah Leoni. Sebuah ujian spiritualitas bagi nya.
Ayahnya, Almarhum Berlin Ratiman Damanik (putera kelima dari Tuan
Madjim Damanik, hasusuran dari Opung Sohadat – Sosiarmangula Damanik
Tomok) juga adalah adalah sosok yang kuat dalammenanamkan danmencintai
nilai nilai luhur simalungun.
Salah satu nya dengan memperlihatkan keyakinan “Na Si Opung
(leluhur)”, di mana setiap hendak mulai melakukan kegiatan dan bekerja
selalu menyapa “Na Si Opung” dalam hati, begitu keluar dari pintu rumah
sebagai tata cara penghormatan dan keselarasan.
“Jika kita hendak kembali menjalankan ritual simalungun seperti
dahulu, esensinya adalah ucapan terima kasih kepada alam, keseimbangan
intuisi batin sebagai upaya keselarasan dalam menjalankan kegiatan
sehari hari.” Ungkapnya. Hal itu tidak bersebrangan dengan keyakinan
agama sebagaimana banyak pandangan negatif yang diberikan orang selama
ini.
Kebiasaan “Maranggir” (mandi dengan jeruk purut) bagi orang
simalungun berdasarkan penelitian, sangat baik dan di anjurkan. Jeruk
purut merupakan antiseptic terbaik, meningkatkan daya immun bagi tubuh
jauh lebih berkhasiat dibandingkan pemberian Vitamin C dan Echinacea,
juga sangat baik untuk kesehatan kulit.
Batarayani Damanik kini mulai banyak melakukan pengkajian tentang
tradisi simalungun agar dapat d pahami dalam bahasa logika dan ilmu
pengetahuan serta aplikasi hidup sehari hari. Tujuannya agar kekayaan
dan kearifan lokal tidak ditinggalakn begitu saja sebab salah tafsir
atau salah arti, selalu dianggap sebagai kegaitan klenik atau mistik.
Selama seminggu, ia melakukan perjalanan ziarah spiritual di kampung
halaman, Simalungun. Penghormatan pertama pada makam orang tua, generasi
leluhur di atasnya, bahkan menyambangi leluhur Batak lain nya seperti
Pusuk Buhit – Danau Toba, Rumah Bolon Pematang Purba, Palas Sipitu Ruang
Ajinembah. Bersama spiritualis Bali, Batarayani melakukan gerakan
kesadaran budaya.
Mereka hendak memperlihatkan kekuatan tradisi
nusantara sebagai daya hidup bangsa. Generasi dan trend zaman lebih
banyak mengabaikan kekuatan tradisional yang seharus nya menjadi
penopang dan penyeimbang hidup. Semoga !(!Penulis : Sultan Saragih, bekerja di Kajian Budaya Rayantara)
Label:
SENIMAN
22:24
SITUS DOLOG BATU NANGGAR, SEBAGIAN BESAR HILANG DAN TERJUAL
“SIMALUNGUN, belum saat nya ku banggakan, kecuali deretan panjang
berbaris “Pekerjaan Rumah” memasuki halaman runyam sejarah dan budaya.
Aku selalu menulis, sebab hanya dengan ini
sejarah dapat ku sampaikan. Aku selalu menulis, sebab hanya baru ini
yang dapat ku kerjakan. Barangkali sekarang tidak berguna, tapi kelak
pasti ada manfaat nya.”
![]() |
Foto: Sultan Saragih II |
Baru kali ini, aku melihat foto situs simalungun berbentuk piramid.
Pertama, aku segera menghubungi si pemiliki foto di dunia maya bernama
Azzam, kedua meminta jadwal bertemu dengan Pak Aslian yang bersedia
menghantarkan penulis ke lokasi.
Dolok Maraja sebuah kampung kecil
yang hanya berjarak 2 km dari tepi jalan raya medan, tepat nya masuk
melalui simpang Sinaksak. Bila naik kendaraan roda dua, dari kota
siantar jarak nya hanya setengah jam perjalanan. Pak Aslian lahir dan
besar di kampung Dolog Maraja, kini bekerja sebagai Tata Usaha di
SMP-SMU Muhamadiyah Siantar.
Mengisi waktu luang sore hari, ia memiliki
peternakan sapi dekat rumah, jadi setiap hari harus digembalakan.
Berkunjung ke rumah nya, ia mencoba mengurai ingatan nya semasa kecil
tentang keberadaan batu bersejarah tersebut. Selain itu, ia memberi
saran kepada narasumber lain nya Bapak Juang Damanik (pihak boru dari
Partuanon Dolog Batu Nanggar). Menurutnya, Bapak Juang Damanik lebih
paham karena masih memiliki garis silsilah.
Bapak Aslian lalu
menghantar ke 4 titik lokasi situs yang berada di parhutaan (kampung),
pertama tempat panggalangan (memberi sesembahan kepada leluhur)
berbentuk piramid, kedua Batu Besar yang berada di tepi sungai Bah Hapal
sebagai asal mula nama partuanon tersebut, ketiga kompleks makam
leluhur, serta ke empat berupa kumpulan pecahan batu pangulu balang,
batu dengan lubang seperti lesung, batu segi empat di tengah permukiman
warga kampung.
Masa kanak kanak, kira kira tahun 1985, Pas
Aslian ingat sekali bagaimana ia ikut merebut uang logam yang
dilemparkan pada acara perbaikan makam leluhur Partuanon Dolog Batu
Nanggar. Acara tersebut dilaksanakan dengan gonrang selama 7 hari 7
malam, dimana salah satu kerabat dari Tanjung Pinggir juga meminta
tulang belulang leluhur nya ikut dipindahkan ke lokasi tersebut.
Sebagian wilayah menjadi tempat penggembalaan kerbau.
Ia juga
menuturkan berdasarkan cerita orang kampung tentang keberadaan batu
bersejarah lainnya yang telah hilang dan di jual hingga ke Bali berupa
arca perempuan bersidekap tangan, kuali kuno, tugu di kompleks pecahan
patung pangulu balang. Beberapa batu lagi hilang dan berserakan di
antara permukiman penduduk.
Usai melintasi ke empat situs tersebut,
Pak Aslian menyarankan penulis langsung ke rumah Bapak Juang Damanik di
Kota Serbelawan agar mendapatkan informasi yang lebih lengkap.
Berikut pemaparan dari Bapak Juang Damanik :
Tuan Bosi Purba Girsang adalah sipukkah huta Partuanon Dolog Batu
Nanggar, dari administrasi kecamatan sekarang disebut Dolog Maraja,
dengan pusat pemerintahan Pamatang Dolog sebagai bagian dari wilayah
Harajaon Panei. Tuan Bosi Purba Girsang pada saat itu menjabat sebagai
wakil pemerintahan dari Harajaon Panei. Batu Nanggar berasal dari kata
simalungun “Nanggar” yang berarti landasan. Situs Batu Besar di tepi Bah
Hapal tersebut sebagai asal mula kata Batu Nanggar, yaitu batu landasan
digunakan untuk menutupi lubang besar.
Pada masa pemerintahan
nya, Tuan Bosi Purba Girsang “tersandung” oleh masalah blasting (pajak)
sehingga diberhentikan (non aktif) oleh Raja Panei. Anak laki laki dari
Puang Bolon telah meninggal, sedangkan anak dari Puang Parumah, Tuan
Badja Purba masih sekolah di Medan. Kemudian, kedudukan nya diganti oleh
Tuan Dolog Hataran. Kelak, Tuan Badja Purba mengambil puteri Raja
Siantar – Tuan Riah Kadim sehingga diangkat kembali sebagai pejabat
pemerintahan partuanon Dolog Batu Nanggar.
(Catatan : Tuan Marihat
dari Kerajaan Siantar memiliki 3 puteri – boru Damanik - yang
dipersunting oleh Raja Panei, puteri kedua oleh Raja Purba, Tuan Mogang
Purba Pak Pak dan ketiga Tuan Bosi Batu Nanggar)
Pada masa
selanjutnya memasuki masa kemerdekaan, Tuan Badja Purba menjabat sebagai
Bupati Simalungun pertama, meneruskan karir sebagai Kepala Wilayah
Sumatera Timur, pada periode selanjut nya menjabat sebagai Bupati
Langsa, kemudian Bupati Labuhan Batu dan terakhir sebagai Bupati Karo.
Hingga saat kini, anak Tuan Badja Purba, yakni Tuan Mondan Purba
Girsang menjadi penerus selanjutnya. Tapi sampai sekarang kita tak tahu,
mengapa situs situs bersejarah tersebut tidak dirawat dan dilestarikan,
bahkan hilang dan dijual.
Sengketa Tanah Hak Ulayat Partuanon Dolog Batu Nanggar
Berdasarkan keterangan dari Pak Aslian dan Bapak Juang Damanik, ada
sebidang tanah seluas 3 hektar milik Partuanon Dolog Batu Nanggar yang
menjadi sengketa. Pada masa empat Pangulu sebelum nya tidak berani
memberikan surat tanah, tapi Pangulu sekarang memberikan rekomendasi
kepemilikan tanah atas seorang pendatang yang berasal dari Binjai.
Pendatang tersebut menyatakan mendapat mimpi dari kakek nya bahwa tanah
tersebut warisan mereka, akhir nya menang di pengadilan. Pihak penggugat
dari Partuanon Dolog Batu Nanggar masih melakukan “naik banding” sebab
memiliki surat Grand Raja yang ditanda tangani Raja Panei bahwa tanah
tersebut tanah lebih yang diberikan kepada Badan Agraria.
Berbicara tentang Simalungun adalah deretan panjang “Pekerjaan Rumah” di
halaman rumah, situs yang terabaikan dan Hak Ulayat yang dirampas.
Terima kasih kepada Pak Aslian dan Bapak Juang Damanik (hasusuran
Partuanon Dolok Malela – Damanik Tomok Huta Mula) atas informasi yang
diberikan. Besok kita akan mulai bekerja lagi, Horas !!(Penulis : Sultan Saragih, bekerja di Kajian Budaya Rayantara. )
Label:
RAGAM BUDAYA
08:07
Bupati Simalungun JR Saragih, tahun 2013 lalu menjanjikan kepada GKPS Sondiraya akan
membangun Gereja termegah di Simalungun menggantikan gereja yang sudah
ada sekarang. Meski pro kontra, tampaknya apa yang dijanjikan Bupati
kita masih perlu ditunggu realisasinya! Akankah Gereja yang sudah
dibangun oleh jemaat dengan bersusah payah ini akan dibongkar?
Gedung Sekolah Minggu yang di belakang gereja ini sudah lebih dulu dibongkar untuk memberi jalan buldoser meratakan lahan gereja di belakang bangunan ini! Padahal gedung itu masih terbilang baru dan kondisi bagus! Sekarang anak-anak Sekolah Minggu harus mengikuti ibadah di ruang terbuka.
Jangan korbankan anak-anak untuk ambisi sesaat! Sayangnya kami juga kurang sensitif dengan masalah ini! Jadinya... kita lihat bersama kondisi anak-anak Sekolah Minggu itu setiap minggu, miris melihatnya!
Bupati Simalungun "Parjanji Koling" Soal Pembangunan GKPS Sondiraya Bernilai Miliaran Rupiah
Written By GKPS JAMBI on Saturday, 18 January 2014 | 08:07
Gedung Sekolah Minggu yang di belakang gereja ini sudah lebih dulu dibongkar untuk memberi jalan buldoser meratakan lahan gereja di belakang bangunan ini! Padahal gedung itu masih terbilang baru dan kondisi bagus! Sekarang anak-anak Sekolah Minggu harus mengikuti ibadah di ruang terbuka.
Jangan korbankan anak-anak untuk ambisi sesaat! Sayangnya kami juga kurang sensitif dengan masalah ini! Jadinya... kita lihat bersama kondisi anak-anak Sekolah Minggu itu setiap minggu, miris melihatnya!

- Rikanson Jutamardi Purba Mungkin boi do manat2 hita, tarlobih dob mambasa tulisan ni Pdt Martin L Sinaga i AB na baru.
- Jhon Dalton Saragih Yg dijanjikan bupati bantuan hanya 2,5m, dibutuhkan dana 7m, berarti 4,5m harus diupayakan jemaat, berarti kemegahan itu dibebankan ke jemaat. Malah ada sinyal dari beliau itu agar GKPS ikut mengumpulkan dana dgn manggalang. Ini makin gawat...
- Jordi Purba pengantar jemaat ni gkps kongsilaita do homa deba "biangkerok" ni on. pimpinan pusat gkps pe songon horbou nai kalihir igungni.
- Fraijon Purba timbul ma use pertanyaan,kenapa hanya GKPS Sondiraya??bagaimna dengan GKPS yg masih papan dindingnya?dan masih banyak GKPS yg butuh perhatian bupati.
- Jordi Purba saya berharap postingan ini dibaca yg bersangkutan atau orang2nya yg bersangkutan supaya jangan sia2 seperti baliang pangumbal saja komen2 ini.
- Chrismes Haloho Kalau yg bersangkutan gak baca, pinomat kita yg dari jauh tau bgmn ambisi orang2 yg hanya mementingkan pencitraan, tp menyengsarakan jemaat...dan jangan dipercaya lagi...
- Enkai Badia Raja Gedung yang megah bukan jaminan kwalitas iman jemaatnya megah dan baik pula...
sepakat dengan bang fraijon purba... mengapa tidak GKPS yang masih benar2 perlu dibenahi itu dulu yang di utamakan?
saya yakin, dana sebesar 2,5 M dari pak bupati akan sangat membantu GKPS2 yang sangat membutuhkan renovasi gerejanya.
jangan ciptakan kesenjangan atau ketimpangan perhatian wahai para pemimpin, tetapi berikan perhatian yang seimbang, setara dan adil untuk seluruh kebutuhan masyarakat Simalungun - Monang Saragih Hudingat, sanggah tugas ia i Bdg piga2 tahun na dong ni ma 3 x marminggu hu GKPS Bdg, lang homa terdaftar sebagai anggota pemuda, na parpudi ia marminggu, parkir sembarangan i lobei ni gareja paima masuk gareja, jadi i suruh keamanan gareja ase ipadear parparkirni, soppong mintor misir ia mulak, seng saut marminggu, mulai hunjai ma ia lang ongga be roh marminggu ronsi pindah tugas ia hu Cirebon. Ijia Lettu ope pangkatni.
- Ramlan Sidauruk Cirebon?? Atap salah mardingat hanami,memang ongga do gabung sosok dalahi usih songon beliau masuk hu arisan parna na adong i Cirebon. Apa mungkin beliau orangnya? Lupa2 ingat au.
- Monang Saragih Hun Bdg ia pindah hu Cirebon, dob ai pindah hu Purwakarta jadi Dan Subdenpom Purwakarta, pangkatni Kapten, dob Kasubdenpon ia i tlp ia ope au patugahkon bhw ia domma ilantik ia gabe Kasubdenpom Purwakarta.
- Evril Turnip bangunan gereja akan lebih indah bila dari hasil keringat jemaat itu sendiri.. kecil tapi berarti.. jangan harapkan campur tangan org yg tak jelas, dana tak jelas, dan apalagi berunsur politik...... bijaklah saudara-saudara sekalian...
- Ramlan Sidauruk Evril Turnip bangunan gereja akan lebih indah bila dari hasil keringat jemaat itu sendiri.. kecil tapi berarti.. jangan harapkan campur tangan org yg tak jelas, dana tak jelas, dan apalagi berunsur politik...... bijaklah saudara-saudara sekalian...::::Sonai ope kalasni hasomanta na ijai ai.
- Jordi Purba gkps kongsilaita yg megah berdiri sekarang ini hasil kerja keras warga jemaatnya membangun. sejak kecil sekolah minggu disitu kita diajar bersyukur dengan membawa persembahan. saya masih ingat waktu kecil membawa pulut panggang (lemper) ke gereja sebagai persembahan yg selanjutnya diuangkan melalui lelang. bukan hanya saya yg begitu, hampir semua warga jemaat melakukan hal yg sama, ikhlas. membawa pisang, ayam, tebu, nenas, nitak, pahpah dsbnya sebagai persembahan. koq adapula tiba2 manusia datang dengan kekuasaannya untuk meruntuhkan gereja itu seenaknya dan menggantinya dengan yg baru dibelakangnya ? kenapa tidak ada opsi gereja yg ada dipugar dan dipermegah sesuai dana yg dimiliki dan mampu ? pistar seng tarpanggurui oto seng tarajari. huh !
- Evril Turnip Ramlan@ makanya mereka itu jangan menutup diri, perlu belajar lagi dalam menghadapi situasi seperti ini... menghindari monopoli dari sang pejabat...
- Jordi Purba celakanya, voorhangernya mencaleg dari partai yg dipimpin sang bupati. saya bingung bergaining politik sangkut paut ke gereja. bagaimana jika voorhanger baru nantinya berseberangan dengan keputusan lama, tak mau pindah ibadah ke gereja yg baru ? kan "siposah porang" ma goranon nasalak ai ? apakah dia tidak tau bahwa jemaat kongsilaita itu pernah pecah ? namartondong maranak boru marsisogaman ?
- Jhon Dalton Saragih Sebaikny bupati belajarari Bpk SP Sidadolok, menyumbangkan balai bolon ke GKPS, kalau mau bikin gereja megah coba bangun dari dana sendiri tanpa merusak karya jemaat dan tdk membebani org lain.
- Jhonirwanto Sipayungfull tarsongon lagu simalungun sapari ai do ganupan in,,taringat au bni laguni Lamser Girsang doding ni ai ma "MANIS NI BIBIR DO HAPE GANUPAN IN"Raja nami tapi inunut ham do tong lakkahmu,,,,,???? Horas ma ,,,,,,,
- Unduk Sahata Nababan saya pikir,bupati berani ikut campur karna dia puya tujuan politik,dan bisa jadi ada kaki taganya dari pihak gereja. Ini tidak bisa dibiarkan.
- Juda Damanik pas ma songon pantunni anak betawi: terang bulan terang di kali, buaya nimbul disangka mati; jangan percaya mulut lelaki, berani sumpah tak berani mati
- Jordi Purba pimpinan pusat gkps harus ambil sikap sebelum menjadi runyam, disangka ikut menghambur-hamburkan uang negara untuk membangun gereja fiktip. bukankah yg 2M itu dana bansos pemkab simalungun 2013 ?
- Chrismes Haloho Wah..wah... perlu didikapi ini....kog dana bansos dialihkan ke gereja? Jangan nanti pimp pusat jd saksi di kpk...
- Pdt Syahril Sitopu MA Masuk huja do maksudni ai ? Anggo masuk neraka, kan dokah ope sangsi ni ai ? Na paling tangkas masuk penjara do tongkin nari.
- Fraijon Purba POLITIK bisa menjadikan kamu kaya akan duniawi, tapi GEREJA dan pengajaran yang benar,,bisa menjadikan kita kamu kaya akan sorgawi...apa yang dilakukan pimpinan pusat GKPS dalam hal ini EPHORUS...apakah beliau juga membela bupati dalam hal masalah GKPS SONDIRAYA ini?? POLITIK sebenarnya tidak bisa digabungkan dengan GEREJA
- Jordi Purba semakin bingung saya. postingan ini masih mencari info. sementara awak ini apalah, parjuma modomnya, jauh dari kampung, sondiraya. manalah tau awak apa2. sementara pemosting ini kalau ga salah par kantor pusat gkpsnya.
- Fraijon Purba maksud Panggi Jordi Purba, apakah ada upaya perlawanan dari dalam kantor pusat GKPS sendiri terhadap pimpinannya??atau ada indikasi lain???karena sejak awal di posting...sang pemosting belum ada komentar.,...hanya seperti melempar batu(masalah) dan ditinggal pergi...WTF
- Jordi Purba @fp : saya jogging dulu sebentar ya, sambil menunggu beliau2 datang. banyak cerita dibalik cerita. hahaha.....
- Fraijon Purba @panggi JP; kurang tahu aq panggi...hibah bukan masalah sih...pernah dengar ada hibah mobil untuk pimpinan pusat.,,tapi udah melenceng kalo udah ke arah situ...panjang cerita nanti
- Chrismes Haloho Kalau masalah di jemaat...di GKPS biasanya yang menentukan kediaman adalah pimpinan majelis bersama majelis.
- Jordi Purba cerita dibalik cerita. pemborong gkps kongsilaita katanya menyanggupi menalangi dulu dana pembangunan sebelum dana tambahan terkumpul. maka dimulailah pembangunan dengan pengerukan2 dan timbunan2 tanah. siapa yg melaksanakan timbunan tanah ? katanya buyung oto parsondi tau siapa pemborong khusus urukan tanah. selanjutnya dimainkanlah pundasi seperti posisi sekarang ini. pertanyaanku sebagai partiga-tiga, apakah pemborong itu mau mendahulukan/menalangi dana pembangunan sebelum dana terkumpul jika bukan karena ada keuntungan yg diharapkan kemudian ? pemborongnya bukan warga gkps. apakah pemborong itu telah mencium gelagat bakalan 'ga jolas' ? atau ada paket yg dijanjikan di pemkab yg "pengkondisiannya" agak repot untuk didapat karena proses tender lewat lpse ? mari kita tanya buyung oto parsondi.
- Chrismes Haloho Semakin membingungkan Kata "Ninna tu ninna"...tapi perlu diselidiki, jangan sampai kita warga GKPS jadi alat pemuas kekuasaan...
- Rikanson Jutamardi Purba Langsung praktik do Tondong-nami on. Mintor iomom do lotingni, narus tarkohak. Peace...!
- Jordi Purba naha pori lawei snt on holi voorhanger ni gkps kongsilaita, dong do nai omom atap lang ?
- Jerry Sigumonrong Solusi do nasiam hasoman, menurut nasiam sonaha? Anggo marungut ungut do ai ma siurahan,,anggo isiapkon do gareja ai kira2 mungutpe tong hita? Sidearan isukkun ma panitia naha sasintongni, ulang hita on marsahapi katanya katanya,,,ai naha pe nitta domma soppat tarjadi..sedo mambela lawei JR ai au da,,hehehe
- Jerry Sigumonrong Ibagas na merasa bersalah do on bang Juta, lang dong na hait,,ai do ase dob dokah ase markomen diriku pasti legan ma holi tanggapan ni hasoman ninuhur, hape kan tongondo legan..aipe diateitupa I like ham do komen hai..domma songon lagu ai bang,,sirang padan....
- Jordi Purba bai fb on, nai atas ai goran ni namamosting. nai toruh on ganup nakomen ma goran ni. goran ni pe komen, in ma komen2. isini komen aha ? boi marah, tartawa, biasa2 saja, termasuk mungut-ungut. tapi jelas posisi happit ja, ulang songon simole-ole.
- Laiden Purba Pimpinan majelis atap panitia pembangunannima namin patorangkon/klarifikasi on tene sonaha sasinttongni.
- Juandaha Raya Purba Lape dong parsondi mambere info pasal tindak lanjutni rencana bupati ai tene, anggo huidah han topi dalan ai, nai pe tong ,,, lape dong jonjong gereja "termegah" nidokan!
- Juandaha Raya Purba Ai ham namin, ai lang nai do??? Haru dalan na i bahen tembok i tongah dalan ai pe tongkin nari makan korban ma ai, torih ham ge...dalan hu hutanami do namin sipadearon domma sungkup humbani tembok na i Hapoltakan ai... naha do nasiam parsondi in ale, ai halani na bahat ai do par Kongsilaita nuan Caleg ni Demokrat?
- Andrew Panjaitan untuk rumah ibadah, jangan berharap kepada manusia, mending kehendak Tuhan Yesus Aja yang jadi, nah, jika kita disini hanya bisa mengkritik untuk apa? karena cerita rumah ibadah berarti cerita akan iman percaya. jadi jika kita percaya Tuhan maka lakukan lah yang terbaik untuk kemuliaannya bukan berharap kepada manusia.
- Jerry Sigumonrong Ini pembangunan fisik lawei AP hrs manusia yg selesaikan..kita harus berharap ke panitia dgn tdk melupakan kehendak Tuhan...
- Andrew Panjaitan hah ha ha h aha ... benar. tapi ada tertulis: "TERKUTUKLAH manusia yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan PIKIRANNYA, yang mengandalkan KEKUATANNYA". jadi jika Tuhan berkehendak itu selesai mengapa tidak, akan tetapi. mengapa kita harus berharap kepada manusia agar dibantu, itulah kelemahan kita lawei JS makanya iman percaya kita hilang dan akhirnya menimbulkan pikiran dunia dan yang ujungnya membawa kecurigaan dan ketidak percayaan. jadi berharap aja dan percaya aj, jika Tuhan berkehendak mengapa tidak
- Jerry Sigumonrong Menurut saya ini bukan dibantu, dan bukan minta bantuan..bahkan bukan ide dari jemaatnya,,ini asli ide dari JR Saragih yg bupati Simalungun..dananya juga dari bansos..sesungguhnya hal ini tdk diperdebatkan kalau dana yg 7 M itu ada sesuai yg dijanjikan beliau..kalau ini murni usaha jemaat itu tentu baru tepat seperti yg lawei sampaikan, pasti jemaatnya mengandalkan Tuhan..terlalu naif kalau saya katakan JR Saragih melangkahi Tuhan,,mari kita andalkan Tuhan spy JR Saragih dimampukan menutupi dana ini,,setuju kan lawei..biar ngga diandalkannya jemaat patuppu durung durung..
- Andrew Panjaitan ha h aha h aha .... iya lawei. janji Manusia penuh keraguan, sedangkan janji Tuhan Ya dan Amin. saat kita mengingat perkataan si JR dan seterusnya kita mengingatnya maka kita sudah termasuk berharap kepada manusia. nah jemaat di beri berkat untuk mengembangkan pelayanan Tuhan. cerita durung-durung itu adalah kewajiban lawei, karena sebagai orang kristen persembahan itu wajib. nah sekrang jika dibandingkan durung-durung kita dengan isi alkitab di kitab perjanjian Lama, maka pemberian kita tidak ada apa-apa nya lawei. ingat kitab perjanjian lama, setiap kita masuk ke bait ALLah maka kita membawa persembahan. untuk orang kaya, 1 ekor lembu tambun setiap ke Bait ALLah, sedangkan orang miskin 10 ekor burung merpati. nah jika di duit kan jaman sekarang wah, jauh sekali pemberian kita dengan orang dulu. jadi ngapain harus bersungut-sungut dalam memberi yang terbaik untuk Tuhan. saya lawei, setiap bulan menyisihkan 500 ribu untuk pembangunan gereja. belum lagi perpuluhan dan ucapan syukur. dan belum lagi kolekte saya minimal 50 riibu. nah kenapa saya sanggup. karena saya sadar kebaikan Tuhan dalam kehidupanku. dan sadar bahwa apa yang kumiliki hanyalah titipan yang kukelola, dan pemiliknya adalah Tuhan. jadi ngapain kita kwatir, jadi jika kita bisa memberi yang terbaik kenapa harus minta dari Orang lain, apalagi memaksakan diri agar di cairkan dengan cara menagih janji.
- Andrew Panjaitan untuk bupati, semoga hati nya di jamah dan melakukan terbaik untuk pengembangan pelayanan Tuhan. amin.
- Jerry Sigumonrong Belum sinkron kita itu lawei,,wajib kita durung2 setuju dan tdk usah kita sebutkan nilainya,,ini sdh direncanakan dgn matang lawei namanya yg direncanakan itu kan hrs ada realisasinya,,lantas krn macet beliau usulkan durung2 khusus utk kelanjutannya,,bisa tumpang tindih nanti lawei..atau secara lugas saya katakan tdk bisa masalah ini dicampur baurkan dgn theologi,,maaf klo saya salah...
- Andrew Panjaitan oh,.. gitu lawei, nah gak ada yang salah lawei, karena lawei memberi penilaian secara dunia, nah itu sah-sah saja. tapi, untuk pembangunan Bait Tuhan, jika diadakan pun durung-durung khusus tidak masalah lawei, karena kita membangun rumah Tuhan, nah, itu berkat yang luar biasa lawei, karena jika bercerita rumah tuhan sudah bercerita iman percaya, oleh karena kita percaya Tuhan hadir dibaitnya. nah jadi jika kita percaya lawei, mengapa harus ragu untuk membuat persembahan khusus. TIDAK BAIK KITA UNTUK SELALU BERHARAP SAJA lawei, tapi baiklah kita untuk berbuat yang terbaik.
- Chrismes Haloho Fokus ma hita bani topik...mase lang adong progresni pembangunan GKPS Kongsilaita...
- Eben Saragih Munthe Lang cair ra han Bansos ai, mungkin halani ketatni kejaksaaan bani akhir tahun 2013 ai. Hanya dugaan, mudah-mudahan adong na patakkashon
- Jerry Sigumonrong Hujai do tujuanni parsahspan on lewei atap anakku CH..wkwkwk..durung2 klo jd persoalan lawei Panjaitan kan tdk bagus juga..all@ sopou natading ma patorangkon psl kongsi laita da...hehehehe
- Toddy Purba Gereja bukanlah gedungnya dan bukan pula menaranya,bukalah pintunya lihat di dalamnya gereja adalah orangnya.
- Chrismes Haloho Hahaha....berarti iparnalang ham oppung tarianus tene...oklah om jerry...huahuahua...
- Dany Tupama Saragih Pak Jerry jemaat disana ya? sorry gak baca seluruhnya obrolan di atas. Dari postingan Pak Pendeta ini, jelas asumsi saya adalah bantuan buat gereja. Gossip2 lain di belakangnya ya kalian yang tau.
Pak pendeta juga harusnya tidak provokatif. Situasi normal jika ada pembangunan, harus mencari alternatif tempat buat sekolah minggu. Justru ketidakjelasan spt ini mencerminkan sikap gereja yang plin-plan. IMO. - Jerry Sigumonrong Dany Tupama singkat DATU, hehehehehehehehe..Saya mantan bos, sdh tiga tahun pindah ke siantar tp sedikit banyak tau lah tentang gereja itu,,dan saya orang yg bela belain spy pembangunan gereja itu...
- Dany Tupama Saragih Oh begitu. Berhubung itu gereja bukan punya bupati, baiknya pihak gereja mengklarifikasi postingan ini.
- Andrew Panjaitan benar Dany Tupama Saragih, Toddy Purba; benar lawei, akan tetapi ingat donk bahwa gereja adalah tempat kumpulan orang percaya dalam iman dan perbuatan, bukan tempat orang yang hanya tau ngomong percaya tapi gak bisa berbuat.
- Bermantuah Sinurat Mase lutu sonari nassiam? Hinan sada pe lang pag mukkab, termasuk jemaat pakon parhuta ai!
- Jaberkat Purba paturut ma lah mardalan sonin ; ai anggo jenges holi, tong laho bani par GKPS do in, lang mungkin bani bupati ai hehehehe.. , so na adong tuppak hu ipangindo hahaha ..
- Chrismes Haloho Domma huhatahon, mulak ma hita hu Tanoh kanaan...mase lang i lanjut pembangunan GKPS Kongsilaita...Ise na boi patorangkon....
- Jhan Khandi Saragih Sukkun mulani uhum sisei mulani sahap. Sukkun hita sisei hita porhanger mase sagang pembangunan ai
- Kurpan Sinaga Sy percaya org Raya khususnya jemaat ini bijak. Seberapa megahnyapun yg akan dibangun diberikan satu pihak tidak akan pernah sebanding nilainya dari yg sdh berdiri saat ini. Yg berdiri saat ini selain fungsi rumah ibadah juga sebagai monumen kerja sama...Lihat Selengkapnya
- Chrismes Haloho Mari kita ikut Anggota dewan yg ada di Prov. Kepri. Yang kristiani..semua memikirkan kebutuhan gereja secara menyeluruh dan merata...walaupun Dana dari pemprov..tp diperhatikan gereja yg masih butuh bantuan fisik bukan terfokus satu gereja dan Itupun dirusak yg sdh permsnen...(Kongsilaita)
Label:
RAGAM BUDAYA
DANRINDAM I BB/ Mengucapkan

DIRGAHAYU TNI ' Semoga TNI Selalu di Hati Rakyat, Menjadi Kebanggaan Ibu Pertiwi, Sinergi, dan Maju Bersama Negeri, AMIN

Tinuktuk Sambal Rempah Khas Simalungun Dari Devi Damanik

Tinuktuk adalah Sambal Rempah Khas Simalungun yang berkhasiat bagi tubuh dan enak untuk sambal Ikan Bakar atau sambal menu lainnya. Permintaan melayani seluruh Indonesia dengan pengiriman JNT dan JNE. Berminat hubungi HP/WA Devi Yusnita Damanik 0815 3445 0467 atau di Akun Facebook: Devi Damanik.

Peletakan Batu Pertama Pembangunan “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba)

Hinalang- Pdt Jhon Rickky R Purba MTh melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pusara “Monumen Makam Hinalang” (St RK Purba) di Desa (Nagori) Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (22/10/2019). Acara Peletakan Batu Pertama dilakukan sederhana dengan Doa oleh Pdt Jhon Rickky R Purba MTh. Selengkapnya KLIK Gambar

Catatan Kecil Lomba Cover Lagu Simalungun “Patunggung Simalungun”

“Lang jelas lagu-lagu Simalungun sonari on. Tema-tema pakon hata-hata ni lagu ni asal adong. Irama ni pe asal adong, ihut-ihutan musik sonari. Lagu-lagu Simalungun na marisi podah lang taridah.” (Semakin kurang jelas juga lagu-lagu Simalungun belakangan ini. Tema dan syairnya asal jadi. Iramanya pun ikut-ikut irama musik zaman “now” yang kurang jelas. Lagu-lagu Simalungun bertema nasehat pun semakin kurang”.
