![]() |
Gubernur Riau Annas Maamun.Ist |
BERITASIMALUNGUN.COM, -Jakarta - Gubernur Riau Annas Maamun benar-benar
menjadi pusat perhatian publik belakangan ini. Rabu, 27
Agustus 2014, Annas diadukan oleh Soemardhi Thaher ke Badan Reserse dan
Kriminal Markas Besar Kepolisian RI karena diduga berlaku asusila
terhadap WW, anak Soemardhi. laporan itu, kata Soemardhi, tertuang dalam
LP/797/VIII/2014/ Bareskrim. Kemudian Kamis 25 September 2014 Gubernur Riau dan 8 orang lainnya tertangkap tangan oleh KPK di Jakarta diduga menyogok oknum polri dalam kasus asusila.
Skandal yang melibatkan Annas, pria berusia 74 tahun, itu ditengarai
bukan kali pertama terjadi. Sejak tahun 2013, Annas yang menjabat
gubernur sejak Februari 2014, acap kali dikait-kaitkan dengan sejumlah
laporan dugaan perbuatan asusila dan tak senonoh oleh sejumlah
perempuan. Berikut ini 3 skandal seks yang diduga melibatkan gubernur
pengganti Rusli Zainal, terpidana kasus korupsi PON ke-18 Riau, itu:
1. Pengakuan Eks Pembantu Rumah tangga
Saat masih menjadi Bupati Rokan Hilir, Annas diduga melakukan tindak
asusila terhadap S, pembantunya. Kepada sejumlah media pada pertengahan
November tahun lalu, perempuan berusia 52 tahun itu bercerita awalnya
Annas yang kelihatan capek meminta S memijat beberapa bagian tubuhnya.
Lantaran yang meminta itu majikan, S pun manut. Awalnya proses pemijatan
tersebut berlangsung sopan layaknya majikan dan pembantu. Namun,
belakangan Annas mengajak S berhubungan badan. Seingat S, dua kali
mereka pernah benar-benar berhubungan badan. (Baca: 'Tangan Saya Dipaksa Pegang Kelaminnya')
Menanggapi tudingan S, Annas mengaku banyak isu yang dibangun di
tengah masyarakat tentang dirinya, antara lain isu dugaan korupsi,
perselingkungan, dan terlibat G-30S PKI. ia sengaja tidak membalas semua
itu karena ia menyangkal melakukannya. "Saya ini Bupati, kalau pun mau
selingkuh masa dengan perempuan tua, saya bisa mencari yang lebih
mudalah sedikit," katanya saat menghadiri lokakarya peningkatan
pembangunan desa di Kepulauan Meranti, Selasa, 19 November 2013.
2. Pengakuan Mantan Istri Anggota Ketua DPRD Dumai
Persis sebulan sebelum dilaporkan oleh Sumardhi, Annas juga
dilaporkan oleh DS, mantan istri Ketua DPRD Dumai, Riau, pada 25 Juli
2014. DS mengatakan, peristiwa itu terjadi sore hari di sebuah rumah
mewah dua lantai tepatnya di Jalan Belimbing 18 pada pertengahan April
2014. DS mengaku membeberkan kasus itu ke permukaan pada 25 Juli lalu,
lantaran masih memberi kesempatan pada Anas agar meminta maaf dan
mengakui perbuatannya.
DS akhirnya menentukan sikap dengan berkonsultasi kepada
teman-temannya yang kebetulan berprofesi sebagai pengacara. Bersama tim
kuasa hukumnya, DS melayangkan somasi ke Annas selaku Gubernur untuk dua
alamat yang berbeda, yaitu ke Kantor Gubernur dan ke rumah pribadi Anas
di Jalan Belimbing 18, Pekanbaru, Riau, sebagai tempat kejadian
perkara.
Menurut DS, kejadiannya bermula ketika ia ingin mengadukan persoalan
keluarga antara dia dengan suaminya ke Annas. Suami DS adalah Ketua
Golkar Dumai, sedangkan Anas Ketua Golkar Provinsi Riau. DS berharap
Annas mau menasehati suami DS. Mereka berbincang di lantai kedua rumah
itu. Namun, tanpa diduga usai mengobrol DS mengaku Annas melecehkannya
secara seksual. (Baca: Disangka Menodai Wanita, Gubernur Riau Dipidanakan)
Tempo belum berhasil meminta konfirmasi kepada Annas terkait dengan
sejumlah kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan namanya. Telepon
dan pesan pendek yang dikirimkan belum berbalas.
3. Pengakuan Anak Mantan Anggota DPD
Gubernur Riau Annas Maamun dilaporkan mantan anggota Dewan Perwakilan
Daerah, Soemardhi Thaher, ke Markas Besar Kepolisian RI atas dugaan
tindak asusila terhadap WW, anaknya. Kepada wartawan, W menceritakan
kronologis tindakan asusila yang dia alami. (Simak: Kasus Ijazah Palsu Anak Gubernur Riau Mandek)
Semula W datang ke kediaman Annas pada 30 Mei 2014 sambil membawa
proposal untuk meminta persetujuan kegiatan pelatihan dan seminar. Pria
yang kini berumur 74 tahun itu menanggapi positif program yang
ditawarkan W. Bahkan, Soemardhi mengklaim Annas menjanjikan akan
mengangkat WW menjadi staf khusus gubernur. Usai mengobrol, WW juga
mengaku dilecehkan oleh Annas secara seksual.
Gubernur Annas belum berhasil dimintai konfirmasi terkait dengan
kasus asusila itu. Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Riau Yoserizal
pun enggan mengomentari persoalan tersebut. Ia menolak mempertemukan
wartawan dengan Annas untuk mendapat konfirmasi. "Jangan dululah,"
tuturnya.(Tempo.co)
0 Comments