Ft IST/Waspada |
BERITASIMALUNGUN.COM, Pematangsiantar-Harga hewan kurban jenis lembu atau
sapi di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara,
mencapai lebih dari Rp10 juta per ekor, naik 20 persen dibandingkan
tahun sebelumnya.
"Harganya setiap tahun naik, karena biaya pemeliharaan dan transportasi untuk mendatangkan atau mengirim hewan tersebut ke pembeli juga cukup tinggi," kata Suparman (46), salah seorang pedagang hewan kurban di Pematangsiantar, Kamis.
Warga Nagori (Desa) Silinduk, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, itu menyebutkan bahwa lembu dengan berat 80 kilogram harganya mencapai Rp10 juta per ekor untuk kawasan Siantar-Simalungun.
"Kalau untuk luar kota, seperti Asahan, Tanjungbalai, kami jual Rp12 juta per ekor. Harga ini termasuk ongkos kirim," kata Suparman.
Sementara hara lembu dengan berat 70 kilogram mulai dari Rp7,5 juta sampai Rp9 juta, tergantung pada jauh dekatnya dari tempat pedagang dan pemesanan, katanya.
Meskipun naik cukup tinggi, kata Suparman, permintaan konsumen untuk memesan hewan kurban pada Idul Adha tahun 2014, tetap meningkat.
"Saya kewalahan dan terpaksa memesan sama kawan. Harganya beda sedikit tapi tidak masalah, untuk jaga pelanggan," kata Suparman.
Sementara harga hewan kurban kambing yang umurnya sudah memenuhi syariat dan sehat mencapai Rp1,6 juta sampai Rp1,7 juta, mengalami kenaikan Rp300.000 sampai Rp500.000.
"Semua kebutuhan sehari-hari naik, jadi kami juga menaikkan harga, senang sama senang, yang penting tidak mengambil kesempatan," kata Suhardi (38 tahun), pedagang hewan qurban kambing di Nagori Purbasari Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.
Rusman (62 tahun), panitia kurban Masjid Rahmat Kota Pematangsiantar mengatakan, tidak mempermasalahkan kenaikan harga hewan qurban karena bahan-bahan telah naik.
"Sejak awal sudah kita wanti-wanti, jadi tidak masalah. Apalagi ini kan untuk berqurban, jadi semangat dan ikhlasnya, bukan harga," kata Rustam yang memesan empat ekor lembu untuk kurban pada Hari raya Idul Adha.(ant)
"Harganya setiap tahun naik, karena biaya pemeliharaan dan transportasi untuk mendatangkan atau mengirim hewan tersebut ke pembeli juga cukup tinggi," kata Suparman (46), salah seorang pedagang hewan kurban di Pematangsiantar, Kamis.
Warga Nagori (Desa) Silinduk, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, itu menyebutkan bahwa lembu dengan berat 80 kilogram harganya mencapai Rp10 juta per ekor untuk kawasan Siantar-Simalungun.
"Kalau untuk luar kota, seperti Asahan, Tanjungbalai, kami jual Rp12 juta per ekor. Harga ini termasuk ongkos kirim," kata Suparman.
Sementara hara lembu dengan berat 70 kilogram mulai dari Rp7,5 juta sampai Rp9 juta, tergantung pada jauh dekatnya dari tempat pedagang dan pemesanan, katanya.
Meskipun naik cukup tinggi, kata Suparman, permintaan konsumen untuk memesan hewan kurban pada Idul Adha tahun 2014, tetap meningkat.
"Saya kewalahan dan terpaksa memesan sama kawan. Harganya beda sedikit tapi tidak masalah, untuk jaga pelanggan," kata Suparman.
Sementara harga hewan kurban kambing yang umurnya sudah memenuhi syariat dan sehat mencapai Rp1,6 juta sampai Rp1,7 juta, mengalami kenaikan Rp300.000 sampai Rp500.000.
"Semua kebutuhan sehari-hari naik, jadi kami juga menaikkan harga, senang sama senang, yang penting tidak mengambil kesempatan," kata Suhardi (38 tahun), pedagang hewan qurban kambing di Nagori Purbasari Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.
Rusman (62 tahun), panitia kurban Masjid Rahmat Kota Pematangsiantar mengatakan, tidak mempermasalahkan kenaikan harga hewan qurban karena bahan-bahan telah naik.
"Sejak awal sudah kita wanti-wanti, jadi tidak masalah. Apalagi ini kan untuk berqurban, jadi semangat dan ikhlasnya, bukan harga," kata Rustam yang memesan empat ekor lembu untuk kurban pada Hari raya Idul Adha.(ant)
0 Comments