Petani Cabei Merah di Kabupaten Karo |
BERITASIMALUNGUN.COM, Medan-Dinas Pertanian Sumatera Utara mengakui terjadi gangguan produksi cabai merah petani daerah itu sekitar 28,2 hektare akibat serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dampak faktor cuaca.
"Kalau ditotal dengan gangguan penyakit lainnya ada kerusakan mulai Agustus hingga September ini sekitar 76,9 hektare. Kerusakan berat, sedang dan ringan itu tentunya mempengaruhi produksi cabai merah tersebut," kata Pokja Hortikultura, UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Dinas Pertanian Sumut, Utema S di Medan, Kamis.
Dia juga mengakui dengan produksi yang terganggu akan mempengaruhi pasokan cabai merah tersebut di pasar termasuk harga jual.
Utema menjelaskan, faktor cuaca sangat mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya OPT seperti Antraknosa yang menyerang cabai di beberapa daerah produsen.
"Meski belum ada serangan besar, tetapi kerusakan yang antara lain disebabkan penyakit kutu daun, ulat gerayak dan virus keriting itu sudah mengganggu produksi dan Dinas Pertanian sudah dan sedang menangani penyakit pada tanaman itu,"katanya.
Penanganan semakin dilakukan maksimal karena serangan penyakit pada tanaman cabai itu sudah menyebar ke 12 Kabupaten mulai Simalungun hingga Langkat.
Agen pemasok cabai merah di Medan, R.Ginting, mengakui, harga jual cabai merah ke pedagang memang terus mengalami kenaikan karena pembelian ke pedagang pengumpul atau petani juga naik dampak sedikitnya produksi.
Kalau sebelumnya, agen bisa membeli Rp20.000 per kg, namun sekarang sudah Rp25.000 per kg sehingga tentunya penjualan ke pedagang juga dinaikkan dan bertambah mahal kalau ke konsumen, Padahal, kata dia, harga cabai merah sebelumnya sempat turun karena produksi cukup banyak bersamaan dengan bawang merah.(ant)
0 Comments