Transaksi jual ikan "Haporas Danau Toba" di Tongging, Kabupaten Karo. Foto Asenk Lee Saragih. |
BERITASIMALUNGUN.COM, Medan- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menegaskan terus meningkatkan
perhatian ke nelayan dimana tahun ini jumlah penerima asuransi hari tua
ditargetkan mencapai 4.210 orang.
"Kalau sejak 2011-2013, Pemprov Sumut telah memberikan 2.222 polis asuransi ke nelayan, maka tahun ini ditargetkan bisa menjadi 4.210 orang," kata Wakil Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi di Medan, Senin.
Dia mengatakan itu pada acara pelantikan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut periode 2014-2018, Syah Afandin yang juga Ketua HNSI Sumut periode sebelumnya.
Wagub berharap, HNSI juga bisa lebih berperan banyak dengan percepatan peningkatan pembangunan perikanan dan kelautan di Sumut.
Hal itu, katanya penting, karena sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu roda penggerak pembangunan ekonomi di Sumut bahkan Indonesia.
"Peningkatan kesejahteraan nelayan harus ditingkatkan agar nelayan bergairah bekerja di sektor yang memberikan kontribusi besar dalam perekonomian termasuk penerimaan devisa,"katanya.
Dia mengakui masih banyak tantangan yang masih perlu diatasi untuk percepatan pembangunan di bidang perikanan dan kelautan Wagub memberi contoh, dimana usaha penangkapan ikan di laut pada umunya masih didominasi oleh usaha perikanan pantai.
Padahal daerah penangkapan ikan masih cukup luas.
Masalah lainnya adalah akses permodalan nelayan yang masih kurang lancar dan masih seringnya terjadi konflik antar nelayan, "Diharapkan perhatian dan kerja sama yang kuat antara HNSI, Pemerintah, pengusaha dan yang terkait lainnya,"katanya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HNSI Yussuf Solichien Martadiningrat mengharapkan HNSI Sumut bisa lebih kerja keras untuk memajukan kehidupan nelayan.
"Stigma bahwa nelayan Indonesia itu kurus, hitam, tidak sehat dan tidak berpendidikan harus dihilangkan dan berganti sebagai orang yang berpendidikan, sehat dan sejahtera," ujar Yussuf.
Terkait untuk semakin mensejahterakan nelayan, HNSI Pusat, kata dia, antara lain sedang terus memperjuangkan penguatan permodalan nelayan dan adanya subsidi BBM.(ant)
"Kalau sejak 2011-2013, Pemprov Sumut telah memberikan 2.222 polis asuransi ke nelayan, maka tahun ini ditargetkan bisa menjadi 4.210 orang," kata Wakil Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi di Medan, Senin.
Dia mengatakan itu pada acara pelantikan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut periode 2014-2018, Syah Afandin yang juga Ketua HNSI Sumut periode sebelumnya.
Wagub berharap, HNSI juga bisa lebih berperan banyak dengan percepatan peningkatan pembangunan perikanan dan kelautan di Sumut.
Hal itu, katanya penting, karena sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu roda penggerak pembangunan ekonomi di Sumut bahkan Indonesia.
"Peningkatan kesejahteraan nelayan harus ditingkatkan agar nelayan bergairah bekerja di sektor yang memberikan kontribusi besar dalam perekonomian termasuk penerimaan devisa,"katanya.
Dia mengakui masih banyak tantangan yang masih perlu diatasi untuk percepatan pembangunan di bidang perikanan dan kelautan Wagub memberi contoh, dimana usaha penangkapan ikan di laut pada umunya masih didominasi oleh usaha perikanan pantai.
Padahal daerah penangkapan ikan masih cukup luas.
Masalah lainnya adalah akses permodalan nelayan yang masih kurang lancar dan masih seringnya terjadi konflik antar nelayan, "Diharapkan perhatian dan kerja sama yang kuat antara HNSI, Pemerintah, pengusaha dan yang terkait lainnya,"katanya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HNSI Yussuf Solichien Martadiningrat mengharapkan HNSI Sumut bisa lebih kerja keras untuk memajukan kehidupan nelayan.
"Stigma bahwa nelayan Indonesia itu kurus, hitam, tidak sehat dan tidak berpendidikan harus dihilangkan dan berganti sebagai orang yang berpendidikan, sehat dan sejahtera," ujar Yussuf.
Terkait untuk semakin mensejahterakan nelayan, HNSI Pusat, kata dia, antara lain sedang terus memperjuangkan penguatan permodalan nelayan dan adanya subsidi BBM.(ant)
0 Comments