Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Anggota DPRD Siantar Yesika Pratiwi Sidabalok Hampir Diperkosa di Kamar Hotel Oleh Anggota DPRD Siantar Denny Siahaan

BREAKING NEWS: Yesika Trauma, Tidak Berani Datang ke Kantor
Yesika Pratiwi Sidabalok saat diwawancari oleh awak media di Polres Kota Pematang Siantar
Anggota DPRD Siantar Yesika Pratiwi Sidabalok bersama Anggota DPRD Siantar Denny Siahaan Dalam satu Moment.
 BERITASIMALUNGUN.COM, SIANTAR - Usai nyaris "dibobol" dalam upaya pemerkosaan yang dilakukan rekan sesama anggota DPRD Pematangsiantar, Yesika Pratiwi dari Partai Hanura, mengaku trauma untuk ke kantor. (Baca: Anggota Dewan Siantar Jessica Mengaku Diperkosa)
 
"Saya pun trauma. Ke kantor pun saya gak berani sekarang. Setelah kejadian tanggal 30 (September) itu, tanggal 1 (Oktober) pun dia masih mengganggu saya. Dia bilang, 'Tanpa kehadiranmu kantor sepi, Dik'. Berarti kan dia masih merasa gak bersalah," ujarnya, Senin (20/10/2014).

Tiwi mengatakan, dia sempat diseret masuk ke kamar hotel di Hotel Siantar oleh Denny pada tanggal 30 September lalu. (Baca: Denny Siahaan Lakukan Kekerasan Seksual pada Yesika)

"Kan udah nyampe di dalam. Terus transaksinya di dalam. Terus saya diseret ke kamar. Saya minta tolong sama orang situ tapi gak ada yang dengar. Dia campakkan saya. Saya udah menjerit-jerit. Dia sudah menampar dia. Kebetulan saya pake korset. Korset saya kan atas bawah. Karena saya sudah trauma pkarena kebejatan si Denny Siahaan, saya dibalikinnya ke Kantor DPRD."

"Lalu saya ngadu sama adik saya. Hannah Sidabalok. Lalu adik saya ngadu ke suaminya. Samuel Siahaan. Lalu adik ipar saya (Samuel Siahaan) ke kantor DPRD untuk mencari si Denny." (Baca: Yesika: Saya Ditariknya, Ditolaknya ke Tempat Tidur)
Tiwi membantah sebelumnya sempat ada upaya perdamaian dengan Denny.
 
"Intinya, saya gak mau berdamai sama dia. Saya hanya mau dia membuat surat pernyataan di depan Golkar bahwa dia bersalah. Tanggal 3 kemarin."

Seandainya Denny minta berdamai?
"Enggak. Saya gak mau berdamai. Makanya saya melapor sama polisi. Karena saya kemana-mana jadi takut. Trauma. Mau ke Medan aja saya takut."
Kenapa begitu lama melaporkannya? Kejadiannya, kan, tanggal 30 September?

"Tadinya sempat tidak akan mengadu. Karena saya kan menjaga marwah DPRD juga kan. Awalnya saya shock. Setelah saya pikir-pikir saya ini gak bisa dibiarkan. Makanya saya datang ke sini untuk melapor," ujarnya.

"Sampai saat ini dia gak ada lagi mengganggu. Saya minta dia dihukum sesuai UU yang berlaku. Kalau soal sanksi dia di DPRD, hanya pihak Golkar ke dialah."
Tiwi pun mengaku tidak takut atas konsekuensi pelaporan yang dilakukannya.

"Saya tidak takut. Saya hanya untuk melindungi diri saya. Karena saya kan wanita. Biar dia juga jangan semena-mena sama wanita. Cukuplah saya yang terakhir menjadi korban," ujarnya.

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments