Info Terkini

10/recent/ticker-posts

SUKSESI DAN KEBERSAMAAN

Wisuda si bontot, Devee Girsang. dari President University, Cikarang, Jakarta, 6 Juni 2015. "Doa dan air mata senantiasa kami panjatkan, saat menjelang pembayaran uang kuliah jatuh tempo. Tuhan Maha Baik. PertolonganNya tidak pernah terlambat". Komplit putri Patricia Marcelina Girsang, Clara Mariana Girsang, putri almarhum adikku Parker Trisha Melanie Girsangdan putra tunggal Bernard Patralison Girsang, serta kedua menantu: Anja Novalianto, Frederick Simanjuntak. Kedua cucu Andra dan Javier. Kebahagiaan terbesar bagi orang tua adalah melihat anak-anaknya bersatu dan saling mengasihi.
Oleh: Jannerson Girsang

Pemimpin adalah orang yang terbiasa melayani, bukan dilayani. Meski mereka bukan lagi menjabat sebuah jabatan, tetap harus melakukan pelayanan supaya tetap eksis, dan sumberdaya yang dimilikinya bermanfaat bagi bangsa ini.

Mungkin pelayanannya dalam bentuk yang berbeda dengan sebelumnya, supaya tidak bentrok dengan pemimpin penggantinya, karena tidak boleh ada dua "matahari".

Seorang mantan Presiden, misalnya, kita ambil contoh di Amerika Serikat, tetap difungsikan oleh Presiden yang berkuasa.

Jimmy Carter, Clinton, acapkali kita dengar menjadi utusan negeri Paman Sam itu ke suatu acara resmi kenegaraan di luar negeri. Para mantan Presiden tetap eksis dan aktif di berbagai organisasi sosial dan menjadi partner pemerintah yang sedang berkuasa.

Memberdayakan para pemimpin yang digantikannya adalah salah satu kehebatan seorang pemimpin, dan merupakan tugas penting pejabat yang berkuasa. Sebaliknya, menyembunyikan, melenyapkan pemimpin yang digantikannya, cenderung menimbulkan masalah di kemudian hari.

Sayangnya, kebiasaan seperti ini masih jarang terjadi di Indonesia. Pejabat yang digantikan biasanya diabaikan saja, bahkan cenderung dilenyapkan. Inilah contoh yang kita lihat terjadi pada Bung Karno, ketika Soeharto berkuasa. Sehingga kurang jaminan kebersamaan, kesinambungan ide dan implementasinya.

Ide-ide yang baik dari Bung Karno, seperti nation character building terlupakan, ide-ide pembangunan yang dirintis Presiden Soeharto: swa sembada pangan, keluarga berencana, berbagai pembangunan industri, tidak berkesinambungan. Korupsi yang menjadi kesalahan besar Soeharto, justru makin menggila di era reformasi ini.

Pemimpin baru cenderung melemahkan, melupakan, bahkan menghapus prestasi pemimpin sebelumnya. Sejarah tidak tercatat dengan runut, akhirnya puluhan tahun kemudian tetap memunculkan konflik.

Parahnya lagi, bangsa ini sulit menetapkan apakah Soekarno pahlawan nasional atau bukan, karena prestasinya sengaja dikaburkan penggantinya, mengundang pro-kontra di masyarakat.

Puluhan tahun bangsa ini baru mampu mengatakan Soekarno adalah Pahlawan Nasional. Bahkan hingga saat ini Soeharto belum ditetapkan statusnya: Pahlawan atau bukan!.
 
Belakangan, ada fenomena yang menggembirakan. Serah terima jabatan Presiden sudah berlangsung dengan baik. Semoga diikuti pejabat-pejabat di bawahnya, seperti Gubernur, Bupati, Walikota, Rektor Perguruan Tinggi, organisasi keagamaan, ormas-ormas lainnya dan semua lembaga.

Perpaduan pengalaman para pemimpin yang lama dengan yang baru sungguh sebuah kekayaan negara, lembaga, organisasi, karena menambah kemampuan memberdayakan banyak "mata" dalam memandang sebuah masalah.

Selain itu dengan berpadunya para pemimpin lama dan baru, mengurangi beban pemimpin baru atas ekses-ekses yang mungkin timbul dari rasa ketidakpuasan pengikut pemimpin lama.
Semoga didengar orang yang bertelinga dan dilihat orang yang melek matanya.(St Jannerson Girsang)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments