![]() |
St Jannerson Girsang |
Oleh: Jannerson Girsang
Manusia tidak hanya hidup dari roti saja, tetapi mereka membutuhkan
"makanan spiritual". Selain lapar fisik, manusia juga "lapar spiritual"
yang harus diisi setiap saat.
Manusia tidak hanya butuh kenyang
fisik, tetapi mereka membutuhkan makanan spiritual yang memberi
kemampuan memaknai sesuatu dengan rasa bahagia, terhindar dari rasa
khawatir, cemas, gelisah, galau, dan lain-lain.
Coba setiap hari
kita kerjanya hanya makan makanan bergizi, minuman bergizi, serta
memenuhi kebutuhan fisik lainnya, seperti olah raga.
Melakukan hal di atas, kita hanya memenuhi kebutuhan dasar, mempertahankan tubuh kita menjadi sehat jasmani.
Kita sama seperti binatang yang diternakkan di kandang. Perkembangannya
hanya sehat, bertambah berat badan, dan kalau tidak hati-hati bisa over
weight, seperti pemain gulat Jepang.
Jhon F Kennedy mengatakan,
kebugaran fisik bukan hal terpenting dari tubuh yang sehat, tetapi
hanya dasar dari aktivitas intelektual yang kreatif dan dinamis.
"Physical fitness is not only one of the most important keys to a
healthy body, it is the basis of dynamic and creative intellectual
activity," kata John F Kennedy.
Kebutuhan fisik bisa dipenuhi
dengan uang yang mampu membeli mobil mewah, rumah mewah, pesawat jet
pribadi, serta hal-hal mewah yang terlihat lainnya.
Tetapi,
manusia harus ingat!. Selain kebutuhan fisik (hal-hal yang terlihat),
manusia membutuhkan makanan rohani atau spiritual. Howard Cinebel,
menyebutnya "Spiritual Hunger" (kelaparan spiritual).
Memenuhi
kebutuhan fisik dengan jalan "halal" saja tidak cukup, apalagi memenuhi
kebutuhan fisik dengan jalan pintas, melalui "korupsi". Korupsi mungkin
membuat manusia kenyang fisik, tetapi makin mengalami "kelaparan
spiritual".
Korupsi tidak mungkin membuat orang bahagia, malah
sebaliknya merusak dirinya sendiri, keluarga dan lingkungannya. Walaupun
bisa tertawa di depan pengadilan, tetapi hatinya sakit dan ingin
menutupi aibnya dengan menyalahkan dan menyakiti sebanyak mungkin orang,
supaya dia tidak bersalah. Mereka "lapar spiritual".
Kita
memerlukan "makanan" yang bukan hanya menyenangkan tubuh, tetapi
makanan yang mampu membuat hati riang, bahagia, bersemangat melakukan
pekerjaan, mampu memaknai proses dan hasil pekerjaan dengan baik. Mampu
memberi pengaruh positif ke lingkungannya.
Manusia dituntut
bersuka cita setiap saat, setiap keadaan, bersyukur. Hal ini hanya mampu
dilakukan oleh orang yang memenuhi "kelaparan spiritual"nya.
Kebutuhan rohani adalah tuntutan psikologis yang mendorong kegiatan
fisik melalui doa dan meditasi. Kebutuhan rohani berhubungan dengan
kegiatan yang memberikan kesehatan mental dan rasa sensasi positif.
Membuat hati selalu suka cita. "Hati yang riang adalah obat," seperti
tertulis dalam kitab Mazmur!.
Kebutuhan ini terkait dengan agama, iman dan kepemimpinan pastoral, sesuai dengan keyakinan dan preferensi seseorang.
Berdasarkan pengalaman konseling dan pastoral lebih dari 30 tahun,
Howard Clinebell percaya bahwa manusia memiliki tujuh kebutuhan
spiritual yang sama. Berikut nasehatnya!
"Silakan mempertimbangkan apakah Anda mengenali salah satu dari kebutuhan rohani dalam diri Anda sendiri.
Apakah ada hal tertentu dari "kelaparan rohani" dalam hidup Anda yang perlu perhatian lebih dari orang lain?
Pertama, mengalami penyembuhan dan pemberdayaan cinta-dari orang lain, dari diri sendiri, dan sang Pencipta. Kedua, mengalami pembaharuan saat berkelebihan.
Ketiga, memiliki keyakinan penting yang memberi makna dan harapan di tengah-tengah kerugian, tragedi, dan kegagalan.
Keempat, memiliki nilai, prioritas, dan komitmen kehidupan berpusat
pada isu-isu keadilan, integritas, dan cinta sebagai pedoman bagi
kehidupan pribadi dan sosial yang bertanggung jawab.
Kelima, menemukan dan mengembangkan kebijaksanaan batin, kreativitas, dan cinta diri. Keenam, mengembangkan kesadaran pendalaman kesatuan dengan orang lain, alam, dan semua makhluk hidup.
Ketujuh, memiliki sumber daya spiritual untuk membantu menyembuhkan
kesedihan, rasa bersalah, dendam, mengampuni, penolakan diri, dan rasa
malu dan memperdalam pengalaman kepercayaan, harga diri, harapan,
sukacita dan cinta kehidupan".
Kita tidak hanya hidup untuk
makan dan minum saja. Kita membutuhkan pertumbuhan rohani atau spiritual
sehingga kita mampu mengasihi sesama, membuat diri tetap bersemangat
melakukan pekerjaan.
Melatih diri memenuhi kelaparan spiritual
akan mengarahkan seseorang menuju hidup yang bijaksana, berguna bagi
orang lain, bukan hanya sehat jasmani, ganteng atau cantik, memiliki
harta tujuh keturunan, bahkan memiliki seluruh dunia ini.
Ketika mampu memenuhinya, kita tidak hanya kenyang sendiri, tetapi
tanpa disadari, apapun keadaan kita, apapun situasi kita, bisa memberi
"terang" kepada yang lain, menginspirasi orang lain berbuat lebih baik.
"Our Generation has had no Great war, no Great Depression. Our
war is spiritual. Our depression is our lives". (Chuck Palakniuk)
Semoga bermanfaat! Selamat Pagi dan Selamat Beraktivitas. (Medan, 12 Agustus 2015)
0 Comments