![]()  | 
| Anggita Sari | 
![]()  | 
| Anggita Sari | 
BERITASIMALUNGUN.COM-SURABAYA, Artis dan model berinisial AS (23) asal Jakarta datang ke Surabaya untuk melakukan shooting sebuah sinetron. Di tengah kesibukan shooting, ada tawaran ekstra untuk melayani pria 
hidung belang berkantong tebal. Ibarat durian runtuh, rejeki itu tidak 
ditampik. Apalagi tawaran sekali kencan Rp 10 juta.
Sayang,  cerita kencan semalam berakhir tragis. Artis AS ditangkap 
aparat kepolisian setempat. Tiga pria hidung belang yang telah mencicipi
 keindahan tubuh AS lenyap tak ada kabar. Polisi pun kesulitan mencari 
tiga pria tersebut.
Kini Artis AS menjalani pemeriksaan di Polrestabes Surabaya. Ia 
mengaku bergabung dalam grup pekerja seks komersial (PSK) Online bernama
 Franchise. Grup ini dipimpin tersangka berinisial BS, setelah diajak 
salah seorang temannya yang bukan berprofesi sebagai artis model.
Grup yang menyediakan jasa teman kencan tersebut melayani lelaki hidung belang lintas kota di seluruh kota besar di Indonesia.
“Karena secara kebetulan AS sedang shooting sinetron di Surabaya, AS 
menerima tawaran BS untuk melayani tiga orang lelaki hidung belang di 
sebuah hotel di Jalan Embong Malang, Kota Surabaya,” ujar Kasatreskrim 
Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Mattanete menjawab pertanyaan 
wartawan, Jumat (4/9) tadi malam.
Artis AS itu sendiri datang dari Jakarta ke Surabaya sejak, Sabtu 
(29/8) sore. Namun ia baru menerima ajakan BS untuk melayani lelaki 
hidung belang, mulai Senin (31/8) hingga Rabu (2/9) malam.
“Dia sudah melayani tiga pria hidung belang sejak berada di 
Surabaya,” ujar AKBP Takdir yang mengaku belum dapat memastikan dalam 
grup tersebut ada artis lain yang ikut bergabung, karena BS hingga kini 
masih dinyatakan buron.
Menurut Takdir, status artis AS sementara ini sebagai saksi karena menjadi korban perdagangan manusia mucikari BS.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, artis AS ditangkap saat baru 
melayani pria hidung belang di sebuah hotel di Jalan Embong Malang.
Diduga artis AS melayani pria hidung belang itu dalam kondisi on 
alias mabuk. Hanya saja, petugas tidak menemukan pria hidung belang yang
 baru dilayani artis AS di hotel itu.
Wakasat Reskoba Polrestabes Surabaya, Kompol Wayan Winaya menyatakan,
 belum banyak informasi yang diperoleh terkait narkoba dari artis AS.
Menurutnya, artis AS mengaku menikmati sabu bersama orang yang baru dikenalnya di sebuah diskotik di Jalan Basuki Rahmad.
Karena tidak mengenal orang itu, pihaknya kesulitan menelusuri 
asal-usul narkobanya. Hasil tes urine artis AS mengandung metamfetamin. 
Kandungan ini adalah bahan dasar narkoba jenis sabu.
“Kita tidak bisa memproses soal narkoba artis AS itu, karena tanpa 
ada barang bukti narkobanya sedikitpun. Ini yang menyulitkan kami 
menjerat artis AS terkait kasus narkobanya,” ujar Kompol Wayan yang 
mantan Kapolsek Asemrowo itu.
Untuk itu, tim masih bekerja keras mengungkap identitas seseorang 
yang memberi AS narkoba dan kemudian AS dalam kondisi sakauw melayani 
beberapa lelaki hidung belang.
AS tidak menampik jika dalam memberikan layanan seks itu bertarif Rp 10 juta per orang sekali kencan dalam waktu singkat.
“AS yang juga model majalah dewasa itu hanya mengaku sempat menikmati
 sabu bersama teman-temannya. Tapi artis AS tidak tahu dari mana narkoba
 itu dibeli. Karena tidak ada bukti kuat, penyidik Satreskoba 
mengembalikan artis AS ke penyidik Satreskrim,” ujar Kompol Wayan sambil
 menambahkan, untuk penanganan kasus narkobanya, kini masih dalam 
penyelidikan.
Artis model AS ditangkap setelah petugas menangkap empat perempuan 
muda berprofesi sebagai sales promotion girls (SPG) yang tertangkap usai
 melayani empat lelaki hidung belang dalam satu hotel terpisah di 
Surabaya.
Dari keterangan mereka, polisi kemudian menangkap artis AS yang baru 
saja melayani tiga orang lelaki hidung belang di sebuah hotel terpisah 
di Surabaya. (SP) 




0 Komentar