Stadion Mandala Remaja Karang Panjang Ambon dibenahi untuk persiapan Pembukaan Pesta Paduan Suara (Pesparawi) Nasional XI. (Suara Pembaruan/Vonny Litamahuputty) |
“Kedatangan kontingen Papua Barat ke Ambon tidak serentak namun dalam
beberapa kelompok terbang (kloter). Kloter pertama telah tiba Rabu
(23/9) berkekuatan 15 orang, disusul kloter kedua Jumat (25/9) 58 orang
dan nantinya kloter berikutnya akan berdatangan setiap hari hingga Rabu
(30/9) besok dijadwalkan akan terus berdatangan,” jelas Ketua Harian
Panitia Pelaksana Pesparawi Nasional XI, Paulus Kastanya kepada SP, di
Sekretariat Pesparawi Nasional XI, Selasa (29/9).
Menurut Paulus Kastanya, untuk sementara mereka menempati asrama LPMP
di Desa Rumah Tiga Kecamatan Teluk Ambon, kota Ambon, sambil menunggu
penampungan secara resmi oleh panitia pada Jumat (2/10) yang akan
datang.
Nantinya Papua Barat selama Pesparawi akan menempati Wisma Gonzalo
Veloso di daerah Ahuru Karpan Kecamatan Sirimau kota Ambon. Kontingen
Papua Barat terdiri dari 206 peserta, 108 peserta diluar kategori lomba
dan 38 pejabat daerah.
Papua Barat akan mengikuti 12 mata lomba yaitu Paduan Suara Dewasa
Campuran, Paduan Suara Pria, Paduan Suara Wanita, Paduan Suara Remaja
Pemuda Campuran, Paduan Suara Anak, Vocal Grup, Musik Pop Gerejawi, Solo
Remaja Putra, Solo Remaja Putri, Solo Anak 7-9 Tahun, Solo Anak 10-13
Tahun dan Musik Etnik.
Selain Papua Barat, sejumlah kontingen lainnya juga sudah melaporkan
rencana kedatangan ke Ambon. Seperti, kontingen Bengkulu juga sudah
melaporkan akan tiba di Ambon dalam dua kloter, pertama tiba Selasa
(29/9) hari ini, sebanyak 60 orang dan 74 sisanya tiba keesokan harinya.
“Di hari yang ini juga, kontingen Sulawesi Barat (Sulbar) yang
berjumlah 230 orang akan tiba namun menggunakan tiga penerbangan yang
berbeda. Sulbar akan tiba dengan tiga penerbangan yang berbeda mulai
dari pagi hingga sore hari. Sedangkan kontingen Sumatera Selatan
(Sumsel) dan Bali juga sudah memastikan jadwal kedatangan di Ambon,
secara bergelombang mulai dari 30 September – 4 Oktober sementara Bali
juga bergelombang 1-3 Oktober,” katanya.
Nantinya Panitia Bidang Penyambutan akan menyambut kedatangan para
kontingen di Bandara Pattimura. Hingga saat ini Pesparawi Nasional XI
akan diikuti 7.020 peserta, penggembira maupun pejabat daerah.
Dua provinsi tercatat mengirimkan kontingen terbanyak yaitu
Kalimantan Barat dan Sulawesi Tengah. Kedua provinsi itu mengirimkan
masing-masing 384 peserta, penggembira maupun pejabat daerah.
Ada empat kategori dilombakan sehari sebelum pembukaan. Lomba Paduan
Suara Wanita akan berlangsung di Taman Budaya Provinsi Maluku, Paduan
Suara Anak di Baileo Siwalima, Vocal Group di Baileo Oikumene dan Solo
Anak usia 7-9 Tahun di Gedung Serbaguna Xaverius.
Seluruh kontingen akan memperoleh jatah wisata ibadah ke gereja-gereja yang ada di Kota Ambon.
“Masing-masing kontingen akan memperoleh jatah wisata ibadah di hari
minggu pagi. Jadi nantinya ada 34 gereja di Kota Ambon yang menjadi
lokasi wisata ibadah. Pada malam harinya akan dilakukan technical meeting
khusus membahas teknis pelaksanaan lomba karena pengundian nomor urut
peserta telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu,” katanya. Selanjutnya Rabu (7/10), akan dilombakan Paduan Suara Pria, Paduan
Suara Remaja/Pemuda, Musik Pop Gerejawi dan Solo Anak Usia 10-13 Tahun.
Paduan Suara Pria berlangsung di Taman Budaya Provinsi Maluku, Paduan
Suara Remaja/Pemuda di Baileo Siwalima, Musik Pop Gerejawi di Baileo
Oikumene dan Solo Anak Usia 10-13 Tahun di Gedung Serbaguna Xaverius.
Keesokan harinya, kata Kastanya, akan dilombakan Paduan Suara Dewasa
Campuran di Taman Budaya Provinsi Maluku, Solo Remaja/Pemuda Putra di
Baileo Siwalima dan Solo Remaja/Pemuda Putri di Gedung Serbaguna
Xaverius.
“Khusus untuk kategori musik etnik akan dilombakan di Lapangan
Merdeka, Jumat (9/10). Seluruh rangkaian penyelenggaraan Pesparawi
Nasional XI akan berakhir Sabtu (10/10). Upacara penutupan akan
berlangsung di Stadion Mandala Remaja, Karang Panjang, Sabtu (10/10)
malam. Sebelumnya juga akan digelar Munas Pesparawi guna menentukan tuan
rumah Pesparawi Nasional XII/2018,” tuturnya.
Sementara itu pembukaan Pesparawi Nasional XI yang akan berlangsung
di Stadion Mandala Remaja, Karang Panjang, Ambon, Selasa (6/10) bakal
diwarnai pementasan tarian kolosal bertajuk ‘Siwalima Basudara’.
Tarian ini akan dipentaskan oleh 500 siswa gabungan SMAN 2 Ambon, SMA
Xaverius, dan SMA Kristen YPKPM serta SMKN 1 Ambon di depan Presiden
Joko Widodo saat pembukaan event tiga tahunan tersebut.
“Mereka akan menarikan tarian kolosal bertajuk ‘Siwalima Basudara’
sesuai dengan tema Pesparawi Nasional XI. Tarian ini menceritakan ciri
dari hidup basudara orang Maluku, dan akan lebih fokus pada kehidupan
pela Batu Merah dan Passo. Kami tampilkan kehidupan basudara orang
Maluku dan intinya kehidupan pela antara Negeri Batu Merah dan Passo.
Itu yang akan menjadi tarian pembuka pada tanggal 6 Oktober,” kata
Ketua Bidang Kesenian Panitia Pesparawi Nasional XI, Semmy Toisuta.
Menurut Semmy, 500 penari ini telah siap dengan tarian walaupun
lokasi Stadion Mandala Remaja sedikit sulit untuk menempatkan posisi
masuk para penari, namun semuanya bisa diatasi.
Selain itu, saat upacara pembukaan juga akan dimeriahkan penampilan
Maluku Bamboowind Orchestra, Paduan Suara Universitas Pattimura
(Unpatti), Paduan Suara Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM),
Paduan Suara STKPN, Paduan Suara Rehoboth, Paduan Suara Silo, Amadeus
Choir dan Harmony Choir, juga akan ada 1.000 peniup terompet dari
seluruh jemaat di Klasis Kota Ambon dan Klasis Pulau Ambon. Pada Acara pembukaan tersebut juga akan ada penampilan tenoris ternama dunia dari Italia Fabio Andreo.
Ditemui terpisah Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Maluku Meykal Pontok
mengatakan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku, telah menyiapkan
tiga posko kesehatan. Dinkes siapkan pos kesehatan dan utamakan di tiga
titik di Kota Ambon.
“Ketiga titik tersebut yaitu Dinkes Provinsi Maluku di Karang
Panjang, Rumah Sakit Tentara (RST) Ambon dan RS Alfatah. Nantinya
disiagakan satu orang dokter dengan 3 paramedis,” ujar Meykal.
Menurut Meykal, dinkes juga akan menyiapkan pelayanan kesehatan di
tujuh lokasi pelaksanaan event nasional tersebut dan juga di
gereja-gereja. Selain pos mobile, dengan perbandingan yang sama, tenaga
kesehatan Dinkes akan di tempatkan di tujuh titik pelaksanaan pesparawi
nasional, sehingga memudahkan dan membantu para kontingen yang datang,
apabila ada yang sakit. Nantinya 200 tenaga kesehatan setiap harinya yang akan bertugas selama pelaksanaan Pesparawi Nasional.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku
telah menyediakan stand gratis bagi 34 provinsi peserta Pesparawi
Nasional XI di arena pameran Maluku Expo. Namun, sampai sekarang belum
semua provinsi yang mendaftarkan stand mereka.
“Kami sudah siapkan semua ada 34 Provinsi, namun belum semua yang
daftarkan stand mereka. Pelaksanaan Maluku Expo untuk yang ketiga
kalinya ini bertujuan untuk dapat mendukung penuh pelaksanaan Pesparawi
Nasional XI dan akan berlangsung 3-7 Oktober,” kata Kepala Disperindag
Maluku FJ Papilaya.
(Sumber: Beritasatu.com/
Vonny Litamahuputty/FQ
Suara Pembaruan
0 Comments