Info Terkini

10/recent/ticker-posts

CATATAN TENTANG ADAPTASI TRADISI (Sanggar Budaya Rayantara)

(Sanggar Budaya Rayantara)
(Sanggar Budaya Rayantara)
BERITASIMALUNGUN.COM-Aku sangat antusias melihat hasil metode baru untuk pembuatan ornamen simalungun ini, yaitu menggunakan tehnik cutting sticker. Orang pertama kali akan melihat kesan mewah, bersih dan elegan padahal biaya nya tidak jauh dengan ukir tangan (manual).

Beberapa kali mendapat revisi dari dr. Sarmedi Purba selaku owner RS Vita Insani bersama tim design, kadang membuat kesal harus bolak balik ganti dan perlihatkan, tapi ternyata hasil nya mencengangkan. Seru, karena ini pengalaman pertama kali kami mencoba teknik cutting sticker.

Setiap zaman membutuhkan bahasa, kemasan dan gaya ekspresi baru, begitu pula dengan seni tradisi yang dahulu pernah diwariskan nenek moyang. 

Ketika rumah bolon berganti dengan hotel bertingkat lima, begitu juga ornamen yang dulu digoreskan di atas kayu berganti dengan ornamen serba digital, ditorehkan di atas bahan yang lebih luxury seperti acrylic atau keramik. Ketika corak hiou menjadi pakaian dan penghormatan adat, kini singgah menjadi hiasan laptop, tas, bantal dan taplak meja. 

Dongeng diganti dengan komik, inggou simalungun diperkaya dengan improvisasi jazz, ritual diperlihatkan dalam pertunjukan teater. 

Semua dilakukan dalam upaya adapasi zaman, tentu nya tanpa menghilangkan arti, dasar dan tujuan serta filosofi yang terkandung di dalam nya.

Generasi mendatang diharapkan lebih cerdas dalam mengembangkan dan melestarikan seni tradisi. Mereka sudah berkenalan dengan teknologi dan arus modernisasi yang berjalan cepat dan terus berubah. Tapi hendaknya kearifan nenek moyang dapat terus dijaga, karena hanya akar budaya ini yang menjadi jiwa pemersatu dan perekat sebagai sebuah bangsa.

Jika kaum muda menyediakan waktu nya untuk menggali, meneliti dan menelusuri masuk dalam semangat jiwa leluhur, tentu nya tidak akan bingung dengan identitas diri nya. Kecerdasan masa depan berpadu dengan kecerdasan, peradaban dan spirit masa lalu.

Apa yang kami kerjakan adalah sebuah upaya agar dapat selalu beradaptasi dan bersanding dengan modernisasi. Mudah mudahan dapat dibaca, pahami dan di telaah oleh kita bersama. Seni tradisi tidak harus selalu kuno, tapi bisa canggih, seru dan mencengangkan.

Mari kita terus ber inovasi, agar ornamen simalungun dapat lestari, sekaligus semakin digemari.

Salam berbasis budaya ! Houras ! (Sanggar Budaya Rayantara)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments