BERITASIMALUNGUN.com, Jakarta-Upaya pengembangan Danau Toba sebagai
destinasi wisata berkelas internasional dibarengi dengan pembangunan
infrastruktur merata di hampir seluruh wilayah Sumut.
Sejumlah ruas jalan, tidak hanya di sekitar Danau Toba, akan
ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional. Memang, untuk tahap awal,
jalan di sekitar danau itu yang akan digarap.
Tahun ini, jalan lingkar Samosir naik status menjadi jalan nasional,
yang pengembangannya didanai APBN. “Mulai tahun ini jalan lingkar
Samosir dari jalan provinsi menjadi jalan nasional, dana dari APBN.
Lebar jalan menjadi tujuh meter,” ujar anggota Komisi V DPR Anton
Sihombing di Jakarta (15/2/2016).
Wakil rakyat asal Sumut yang duduk di komisi yang membidangi
infrastruktur dan perhubungan itu juga menjelaskan, tahun ini juga akan
ditingkatkan jalan lingkar Danau Toba sepanjang 365 Km, menjadi jalan
nasional.
Lebarnya akan menjadi tujuh meter, dengan ketinggian sisi kanan-kiri
1,5 meter. Dana juga sudah pasti dari APBN. “Itu dari Dairi, Simpang
Tele, Siborong-borong, Balige, Porsea, Tanjung Dolok, Saribu Dolok, dan
seterusnya, nyambung, menjadi jalan nasional,” beber politikus Partai
Golkar itu.
Dia juga menjelaskan, tahun ini juga akan dituntaskan pembangunan
jalan tol Kualanamu-Tebingtinggi, yang saat ini sudah mencapai 83
persen. Medan-Kualanamu juga tuntas tahun ini. Sedangkan untuk pelebaran
jalan Tebing-Siantar dan Siantar-Parapat, lanjut Anton, mulai digarap
2017.
“Kita juga sudah minta Dirut Kereta Api mempelajari kemungkinan
dibangun jalur kereta api Siantar-Kualanamu. Karena berdasarkan data ada
sekitar 2.500 orang Siantar, Simalungun, Kisaran, naik pesawat, ke
Kualanamu. Ini merupakan bagian dari Kereta Api Trans Sumatera yang
ditargetkan selesai 2018-2019,” terangnya.
Masih dalam rangka mendongkrak kunjungan wisatawan ke Danau Toba,
tahun ini juga landasan Bandara Silangit akan diperpanjang menjadi 2.400
meter, dengan lebar dari 30 meter menjadi 45 meter.
Sedangkan untuk peron dari 130 meter menjadi 800 meter. “Jadi,
membangun Danau Toba ini berarti juga membangun hampir seluruh Sumut.
Semuanya dibagusi,” paparnya.
Anton berharap, dalam kuartal pertama 2016 ini, Kepres mengenai
pembentukan Badan Otoritas Danau Toba sudah bisa diterbitkan.
Dijelaskan, upaya pengembangan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata
unggulan ini dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Sumut, dan juga untuk meraup devisa.
Kata Anton, selama ini devisa dari sektor pariwisata berada di urutan
keempat, setelah migas, biji besi, dan kelapa sawit/CPO. “Tapi
ketiganya sudah mentok, jadi devisa harus digenjot dari sektor
pariwisata dan Danau Toba menjadi salah satu yang diandalkan,”
pungkasnya. (PJC)
0 Comments