Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Pangdam : Salut Melihat Kerukunan di Pematangsiantar dan Simalungun

Monumen Djarot Supatmo (foto Manson)
Monumen Djarot Supatmo (foto Manson)

BERITASIMLAUNGUN.COM, Pematangsiantar-Kerukunan dan kebersamaan masyarakat di Pematangsiantar dan Kabupaten Simlaungun mendapat apresiasi dari Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyk Pusung.

"Saya salut dan mengapresiasi luar biasa kerukunan dan kebersamaan masyarakat di Siantar dan Simalungun ini, "ujar Pangdam I/BB pada acara ramah tamah dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) serta komponen masyarakat di dua daerah itu, Selasa (2/2) malam, di Hotel Horison Pematangsiantar.

Pangdam melihat kekompakan pengurus IPK dan PP di Pematangsiantar dan Simalungun yang tidak terpengaruh dengan konflik dua OKP di Kota Medan.

Pangdam bahkan menerima informasi, dari 300-an eks anggota Gafatar asal Sumatera Utara yang dalam perjalanan pulang, tidak ada warga asal Pematangsiantar atau Simalungun.

"Kerukunan di Pematangsiantar dan Simalungun perlu dicontoh, dan pada kunjungan saya ke daerah lain, akan kami sampaikan," kata Pangdam.

Ketua FKUB Simalungun, H Zulkarnaen Nasution menyarankan supaya pertemuan seperti ini dilaksanakan secara rutin untuk lebih memunculkan rasa kasih sayang.

"FKUB secara rutin berkunjung ke kecamatan-kecamatan untuk menabur benih kerukunan, karena kami menyadari damai itu indah," kata Zulkarnaen.

Penjabat Wali Kota, Jumsadi Damanik mengatakan, kerukunan dan kebersamaan di dua daerah ini diikat oleh tali kekerabatan sehingga sulit diprovokasi.

"Hampir tidak pernah terjadi gejolak dan konflik di Pematangsiantar dan Simalungun," kata Pj Wali Kota.

Sementara Pangdam I Bukit Barisan Mayor Jenderal Lodewyk Pusung juga mendapat simpatik masyarakat karena Pangdam megenang jasa-jasa seniornya terdahulu yang wafat dalam mengemban tugas.

Jenderal Lodewyk menggagas memperbaiki monumen mantan Pangdam Maijen Jarot Supatmo yang terletak di Jalan Pematangsiantar-Seribudolok tepatnya di desa Janggir Leto, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun.

Letkol Inf. Edison Lumban Raja, peresmian langsung dihadiri Pangdam I Bukit Barisan, Danrem, Danrindam, Dandim, Uspida Siantar-Simalungun sekaligus pelatakan karangan bunga, Rabu (3/2/2016)

Alm Maijen Djarot Supatmo wafat saat menjalankan tugas. Nahas, pesawat helikopter yang ditumpanginya jatuh di desa Janggir Letto pada tanggal 20 Maret tahun 1986 silam.

Pembangunan monumen tersebut lanjut Letkol Lumban Raja, toko-tokoh masyarakat setempat ikut berperan mensukseskan. (Anlee)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments