BERITASIMALUNGUN.COM-Sungguh tidak adil bagi Simalungun! Seorang pendukung BKRS (Barisan
Rakyat Koreksi Simalungun) meng SMS keprihatinannya atas dilantiknya
bupati Simalungun hasil Pilkada yg diikuti terpidana.
Ia seorang penegak
hukum dan master hukum. “Sewaktu pasangan calon walikota Tebing Tinggi
Syafri Cap Terdakwa dilakukan pilkada ulang mengapa di Simalungun tetap
dilantik, paima hita adong do sipittor bilang” katanya.
Di Bengkulu Selatan Pilkada yg diikuti matan terpidana juga dibatalkan
dan diulang. Pokoknya selama ini (pemerintahan SBY) Pilkada yg diikuti
terpidana semuanya dibatalkan, sekarang pemerintahan Jokowi justeru
disahkan. Ini tidak adil, sesuatu yg buruk diegalkan di Simalungun.
Masalah ini memang belum sampai kepada Presiden Jokowi. Apalagi
pelantikan ini tiba-tiba saat Jokowi di luar negeri. Kalau Jokowi ada
dlm negeri saat pelantikan itu sdh pasti demo kami akan diarahkan
kesana. Kita mau tahu konsistensi Jokowi dalam Revolusi Mental yg
dicanangkannya.
Mental Menteri Dalam Negeri yg perbuatannya tdk
konsisten dengan ucapannya tidak sesuai dengan revolusi mental. Awalnya
berubah-ubang mengatak tdk akan lantik bupati Simalungun. Bahkan pakai
kiasan “tdk ada pelaminan Cuma satu orang”. Ini harus dievaluasi Jokowi.
Sy percaya pd Jokowi, yakin kalau Beliau akan perbaiki kekeliruan ini,
sama dengan memerintahkan Menteri Perhubungan untuk mencabut larangan
bagi taxi online baru-baru ini! (Dikutip dari Medsos FB Kurpan Sinaga)
0 Comments