Istimewa Facebook |
BERITASIMALUNGUN.COM, Simalungun-Kabupaten Simalungun sekitar awal Mei 2016 lalu menjadi sorotan media Nasional. Sorotan itu justru akibat ulah sekelompok ABG yang nekat berfoto dengan menduduki patung Pancasila. Foto yang sempat merebak di Media Sosial itu menjadi perhatian nitizen.
Namun Polres Simalungun bertindak cepat setelah mengetahui beredarnya foto sekelompok ABG
menginjak patung pahlawan di Kabupaten Simalungun, Sumut. Selebaran informasi pun
disebar dan akhirnya 4 remaja tanggung di foto itu datang ke kantor
polisi dan meminta maaf.
"Kita mengimbau para remaja pada umumnya agar menghargai jasa pahlawan ketika berfoto di patung pahlawan," kata Kapolsek Perdagangan AKP Asmara Selasa (10/5/2016).
Asmara menyatakan, bagi siapa saja khususnya remaja yang berfoto di patung pahlawan agar juga bertindak sopan dan tidak menyinggung orang lain.
"Boleh berfoto, silahkan. Tapi harus sopan dan menghargai jasa pahlawan," sambungnya.
Terkait kejadian yang membuat publik heboh ini, pihak kepolisian setempat telah bekerjasama dengan pemerintah daerah, para kepala desa dan juga Bhabinkamtipmas.
Mereka sepakat mengimbau masyarakat untuk menjaga pelestarian monumen yang ada dan kejadian foto menginjak patung pahlawan diharap tidak terulang lagi.
Seperti diberitakan, empat dari lima ABG yang menginjak foto pahlawan di Simalungun sudah datang ke kantor polisi. Mereka diantar oleh orangtua dan juga gurunya.
Mereka yang datang langsung dimintai keterangannya oleh pihak kepolisian. Dalam pemeriksaan, mereka berfoto untuk kenang-kenangan saja.
"Mereka sudah minta maaf dan tidak mengulangi perbuatan yang serupa," ujar Asmara.
"Kita mengimbau para remaja pada umumnya agar menghargai jasa pahlawan ketika berfoto di patung pahlawan," kata Kapolsek Perdagangan AKP Asmara Selasa (10/5/2016).
Asmara menyatakan, bagi siapa saja khususnya remaja yang berfoto di patung pahlawan agar juga bertindak sopan dan tidak menyinggung orang lain.
"Boleh berfoto, silahkan. Tapi harus sopan dan menghargai jasa pahlawan," sambungnya.
Terkait kejadian yang membuat publik heboh ini, pihak kepolisian setempat telah bekerjasama dengan pemerintah daerah, para kepala desa dan juga Bhabinkamtipmas.
Mereka sepakat mengimbau masyarakat untuk menjaga pelestarian monumen yang ada dan kejadian foto menginjak patung pahlawan diharap tidak terulang lagi.
Seperti diberitakan, empat dari lima ABG yang menginjak foto pahlawan di Simalungun sudah datang ke kantor polisi. Mereka diantar oleh orangtua dan juga gurunya.
Mereka yang datang langsung dimintai keterangannya oleh pihak kepolisian. Dalam pemeriksaan, mereka berfoto untuk kenang-kenangan saja.
"Mereka sudah minta maaf dan tidak mengulangi perbuatan yang serupa," ujar Asmara.
Untuk Kenang-kenangan
Sejumlah remaja tanggung di Simalungun, Sumut berfoto dengan penuh gaya.
Mereka menginjak patung pahlawan. Foto mereka yang berlokasi di monumen
di Simalungun membuat publik geger.
Pihak kepolisian di Sumatera
Utara bergerak melakukan pencarian, siapa saja remaja ini. Dan
akhirnya, empat remaja yang ada di foto, dengan diantar orangtua dan
guru datang ke kantor Polres Simalungun. Remaja ini meminta maaf dan
menyesal.
Terungkap juga alasan mereka berfoto gaya-gayaan sambil menginjak patung pahlawan.
"Jadi, mereka berfoto untuk kenang-kenangan saja," jelas Kapolsek Perdagangan AKP Asmara.
"Mereka juga sudah minta maaf dan tidak mengulangi perbuatan yang serupa," sambungnya.
Setelah
dimintai keterangan, keempat ABG itu diperbolehkan pulang. Sementara, 5
ABG yang merupakan teman dari keempat orang itu belum melapor ke pihak
kepolisian.
Datang ke Kantor Polisi
Anak baru gede (ABG) yang menginjak patung pahlawan di Simalungun,
Sumatera Utara (Sumut) mendatangi kantor polisi. Mereka diantar ke
kantor polisi oleh orangtua dan juga gurunya.
"Ada empat orang
remaja pria yang datang ke kantor (polisi) tadi. Mereka warga Indrapura
(Batu Bara)," kata Kapolsek Perdagangan AKP Asmara.
Asmara menyatakan, pihaknya langsung memintai
keterangan keempat ABG itu terkait fotonya yang menginjak patung
pahlawan. Sementara, 5 orang lainnya yang ikut berfoto di patung
pahlawan itu belum melapor ke pihak kepolisian.
Setelah dimintai
keterangan, keempat ABG itu diperbolehkan pulang. Sementara, 5 ABG yang
merupakan teman dari keempat orang itu belum melapor ke pihak
kepolisian.
Polisi sendiri masih mendalami terkait kejadian ini.
Sementara itu, kelima ABG lainnya diimbau untuk melapor ke kantor
polisi agar memberikan keterangan.
"Yang lima orang lagi itu kita imbau agar datang ke kantor (polisi)," ujar Asmara.
Polisi Minta Pendapat Pakar
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Helfi
Assegaf saat
ditanya wartawan pasal apa yang bisa dikenakan terhadap para ABG itu, Helfi
mengatakan pihaknya belum dapat menetapkan pasal apa yang dilanggar.
Karena itu, polisi akan meminta pendapat pakar hukum.
"Kalau di
undang-undang kan (menghina) lambang negara, (tapi) itu kan patungnya.
Patung pahlawan, bukan lambang negara," ujarnya.
KPAI: Perlu Ada Pelajaran Etika
Foto yang menyebar di facebook dan membuat geram itu juga
dianalisa apakah asli atau tidak. Tapi pastinya polisi sudah menyebar
foto remaja itu mencari tahu siapa mereka.
Lepas dari soal itu,
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberi masukan. Bila benar
terjadi seperti yang di foto itu amat disayangkan.
"Perlu ada
pelajaran etika kebangsaan serta penghormatan terhadap simbol negara,"
kata Ketua KPAI Asrorun Niam.
|
Niam juga menyampaikan tak kalah pentingnya pendidikan bela negara kepada anak-anak sejak dini. "Penting untuk terus dilakukan pendidikan bela negara sedari dini," tegas dia. (*)
Sumber: Detik.com
0 Comments