BERITASIMALUNGUN.COM, Haranggaol-“Good mourning (Selamat
Pagi) Haranggaol...Ratusan tenaga kerja baik petugas packing..pengisi
oksigen..petugas timbang...penjaga kolam...juru mudi boat/tongkang..supir
pengangkut ikan tanpak terlibat dalam proses budidaya ikan Keramba Jaring Apung
(KJA) Haranggaol yang berbasiskan "Ekonomi Kerakyatan" ini adalah
cermin betapa pentingnya kita harus mempertimbangkan penghapusan KJA rakyat
Haranggaol,” kata Darma Purba, pendamping petani KJA Haranggaol, Kabupaten
Simalungun.
“Ingatlah keluarga yang menggantungkan harapan di belakang
mereka. Juga para pemilik keramba yang menciptakan peluang kerja buat mereka. Usaha
Kerakyatan ini menyangkut ribuan perut saudara-saudara kita broo. Dan semua
usaha ini dilakukan oleh entrepreneur lokal tanpa keterlibatan investor ataupun
perusahaan baik kecil maupun besar seperti yang diisukan oleh sekelompok pihak,”
kata Darma Purba.
Mereka para petani KJA berusaha dengan mempertaruhkan harta
mereka yang hanya sepenggal sebagai agunan di bank dengan segala resikonya. Bukan
Perusahaan besar yang mungkin saja hasil hengki pengki..monkey
busines...merampok APBD/N.
“Mari objective saudara-saudaraku para Haters KJA. Kalau
polusi atau pemandangan yang menjadi masalah, mari kita bina dan tata. Bukan
diberangus hanya agar kalian bisa memanjakan mata dan mandi-mandi di Danau Toba
yang belum tentu kalian blusukan setahun sekali sambil ber euphoria masa lalu,”
katanya.
“Ingat kawan..populasi penduduk terus bertambah sementara
lahan darat tetap tidak bertambah. Kalian di kota memiliki akses pada modal. Pada
pendidikan. Pada kekuasaan. Sementara mereka hanyalah orang desa yang harus
berjuang dengan semua keterbatasan yang seperti kalian miliki. Mencintai Danau
Toba juga harus mencintai masyarakat di sekeliling Danau Toba. Keramba
Rakyat....Yesss, Keramba Korporat...Nooooo,” pungkas Darma Purba. (Asenk Lee)
0 Comments