BERITASIMALUNGUN.COM, Haranggaol-Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengadakan rapat koordinasi
untuk menangani kasus kematian sekitar 1.800 ton ikan keramba jaring
apung (KJA) petani di Haranggaol, Simalungun, Sumatera Utara.
"Rencana
rapat koordinasi yang akan dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan
itu langsung disampaikan Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan
dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto setelah kasus itu dilaporkan DPD
RI," kata Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba yang dihubungi dari
Medan, Senin (9/5/2016). (Baca Juga: Geli Melihat Komentar Nitizen Soal Ikan Mati di KJA)
Parlindungan berada di Jakarta usai turun ke
Haranggaol menyaksikan ikan KJA yang bermatian akibat kekurangan
oksigen. Menurut jadwal, rapat koordinasi itu dilakukan di Medan pada
tanggal 11 Mei. (Foto Pembersihan Ikan Mati di KJA)
Mengutip pernyataan Slamet Soevjakto,
Parlindungan mengatakan bahwa penanganan KJA itu harus juga berdasarkan
zonasi perwilayahan cara berbudi daya ikan yang baik.
KJA di
Haranggaol diharapkan dapat dipertahankan dan dijadikan sebagai zona
perikanan untuk memenuhi kebutuhan ikan tawar di Sumut sekaligus menjadi
destinasi wisata yang potensial.
Menurut Parlindungan, pemerintah pusat diharapkan serius menangani masalah perikanan di Haranggaol Sumut.
Penanganan
petani KJA, diakui harus dilaksanakan secara terpadu, apalagi di
kawasan itu ada 400 kepala keluarga yang menggantungkan hidup dan ada
Danau Toba yang sudah dijadikan pemerintah sebagai salah satu destinasi
wisata utama di Indonesia.
"Petani KJA Haranggaol sendiri sudah
menegaskan akan mengikuti aturan pemerintah agar pengelolaan dan
penanganan teknik budi daya KJA ramah lingkungan," katanya.
Pelaksanaan
budi daya KJA yang sesuai dengan Kepmen Nomor 2 Tahun 2007 tentang Cara
Budi Daya Ikan yang baik dan ramah lingkungan diharapkan Parlindungan
bisa diterapkan pada petani di Haranggaol.
Sebelum dengan
Kementerian Kelautan dan Perikanan, dia sudah berkomunikasi dengan
Menteri Pertanian agar kementerian itu juga bisa membantu masyarakat
dalam penyediaan bibit bawang merah.
Tujuan pemberian bibit
bawang merah itu agar petani KJA tersebut punya alternatif lain dalam
menyambung kehidupan. "Peristiwa matinya 1.800 ton ikan petani KJA di
Haranggaol, Danau Toba yang terjadi sejak 20 April dengan menimbulkan
kerugian sekitar Rp43 miliar harus ditangani dengan kebijakan yang
tepat," katanya.(ANT)
0 Comments