BERITASIMALUNGUN.COM-IKAN MATI DI HARANG GAOL. Agak geli juga aku baca
komen-komen orang soal ikan mati di Danau Toba ini. Ada pulak yang
menghubung-hubungkan dengan abu gunung Sinabung. Geok kali kurasa.
Aku nggak pande kalilah soal perikanan. Tapi yang kek gini kan sering
kali terjadi di Cirata dan Jatiluhur atau perairan air tawar yang ada
kerambanya, kek Danau Singkarak dan Maninjau di Sumatera Barat sana.
Taunya aku kek gini. Itu keramba kan tiap hari ditaburi berton-ton
pelet. Tak semua pelet itu dialtup ikan-ikan itu. Berton-ton sisa jatuh
dan mengendap di dasar danau. Jadi racun dia disitu. Nah, kali-kali
tempo ada arus besar dibawah sana, terbongkar dan naiklah lumpur limbah
itu ke atas. Mabuklah ikan-ikan di keramba itu. Matek dia.
Cemmana tak mati pulak? Itu kek kita disuruh hirup lobang buangan taik,
apalah namanya itu... septic tank. Banyak kali gas beracunnya itu. Tak
percaya, cok lah kau coba. Kalau kelen tak pingsan, kukasih hadiah
bombon.
Nah, kalok itu limbah sudah ngendap lagi, ikan di keramba
bisa hidup lagi. Nanti kali-kali tempo, naik lagi. Lebih beracun,
karena limbah makin banyak... ya kan? Matek lagi lah ikan-ikan itu.
Jadi, kukasih tahu kelen, sampek nanti Danau Toba itu penuh limbah, itu
ikan-ikan tak bisa hidup lagi. Itu perusahaan Aquafarm dan lain-lain
pindah ke danau lain. Tutup pun tak apa. Sudah untung banyak dia.
Namanya pun kapitalis... ya kan? Dia hanya cari untung.
Tinggallah orang-orang di Danau Toba yang sibuk garuk-garuk panu dan
kurap kena racun air danau. Sampe bekerak tak bersih lagi danau itu.
Kalau mau, kelen tunggulah 50 tahun.
Jadi, ditokohin nya kita
ini. Jangan kelen bilang pejabat pemerintah yang kasih ijin bodok. Tau
nya dia itu. Tapi dia dikasih uang besar untuk kasih ijin itu. Kena
sogok nya semua hantu belau itu.
Yah... tapi kalau awak ngomong,
dibilang banyak kecek, sok pande pulak nanti. Takutnya dibacok pulak
sama kawan-kawan yang punya keramba itu. Matik pulak awak. Nggak syor
kali pun. (Penulis Nestor Rico Tambun)
0 Comments