BeritaSimalungun.com, Pematangraya-Prof Dr Bungaran Saragih
mantan Menteri Pertanian RI disaksikan JR Saragih, Johalim Purba, Januarison
Saragih dan unsur Forkominda memukul gong tanda pembukaan Harungguan Bolon (HB)
Partuha Maujana Simalungun (PMS) ke-VIII, di Aula Tuan Johan Garingging,
komplek Simalungun City Hotel, Pematang Raya, Kamis (21/07/2016).
Agenda akbar ini, diikuti seluruh DPC PMS se Indonesia, berikut organisasi yang bernaung di bawah payung Partuha Maujana Simalungun. Acara ini dibuka lewat sebuah acara seremonial, berupa tari penyambutan, dan pemukulan gong yang disaksikan sejumlah petinggi DPP PMS.
Bungaran, yang didaulat menyampaikan sambutan pada kesempatan itu mengapresiasi terselenggaranya Harungguan Bolon PMS ke-VIII. Menurut dia, adalah sesuatu yang luar biasa, ketika akhirnya Harungguan Bolon, sebagai salah satu agenda ter akbar dalam organisasi PMS dapat terselenggara, di tengah banyaknya gonjang-ganjing dari berbagai elemen yang ada.
“Ini harus dijadikan titik balik untuk semakin memperbaiki perjuangan demi Simalungun yang lebih baik ke depan,” ujar Bungaran. Ia juga berpesan, dalam agenda pemilihan presidium DPP PMS, yang akan menjadi salahsatu agenda jutama dalam Harungguan Bolon kali ini, agar setiap peserta memilih sosok yang benar-benar mumpuni untuk membawa PMS menjadi organisasi yang besar, dan dicintai warga Simalungun. “Nasuan ma timbahou, dua gattang sadari. Naubahma parlahou, ulang songon sapari. Horas!!,” ujar Bungaran.
Sementara itu, Ketua Umum Presidum PMS periode 2011-2016, DR JR Saragih, lewat sambungannya mengapresiasi terselenggaranya Harungguan Bolon tersebut. JR juga menegaskan kepada seluruh peserta, bahwa dalam agenda pemilihan pengurus presidium nantinya, seluruh peserta agar memilih sesuai hati nurani masing-masing. “Siapapun yang terpilih nanti, kita pastikan dialah yang terbaik. Dan, tidak akan ada intervensi apapun dalam agenda pemilihan,” tegasnya.
Sebagai pemimpin PMS periode sebelumnya, JR Saragih juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh peserta, atas segala kekurangan selama memimpin PMS. Ia juga berpesan, agar ke depan, agenda-agenda kerja yang belum tercapai selama periode kepengurusan yang lalu, agar dapat dituntaskan di periode kepengurusan mendatang.
“Mengenai adanya dualisme, yakni kelompok yang menggelar Harungguan Bolon di Medan. Mari, kita rangkul bersama-sama, ini untuk Simalungun yang lebih baik,” tukasnya.
“Opini pribadi dari salah satu Generasi Muda Simalungun. Apapun
kejadian yang kita alami pasti selalu memiliki hal indahnya. Walau duka
sekalipun hanya saja tidak semua mau dan mampu untuk mengambil hal yang indah
tersebut. Harapan kita bersama MHN mampu, Amin,” ujar Tony Purba.
Sementara Jaya Damanik mengatakan, perpecahan di tubuh PMS
ini diakibatkan organisasi ini melupakan Sejarah dan hakikat lembaga. Namun
orang-orang politik mempolitisir sehingga tujuan Organisasi Adat Budaya dan
Cendekia ini melenceng menjadi Kepentingan Pribadi dan Kelompok.
Kedua kubu MS dan JRS mengaku kubu mereka yang legal formal.
Sepintas pergulatan antara politikus Merah dan Politikus Biru. Akhirnya Suku
Bangsa Simalungun tidak menaruh simpatik.
Harungguan Bolon (HB) Partuha Maujana Simalungun (PMS) ke-VIII, di Aula Tuan Johan Garingging, komplek Simalungun City Hotel, Pematang Raya, Kamis (21/07/2016).IST |
Harungguan Bolon (HB) Partuha Maujana Simalungun (PMS) ke-VIII, di Aula Tuan Johan Garingging, komplek Simalungun City Hotel, Pematang Raya, Kamis (21/07/2016).IST |
Harungguan Bolon (HB) Partuha Maujana Simalungun (PMS) ke-VIII, di Aula Tuan Johan Garingging, komplek Simalungun City Hotel, Pematang Raya, Kamis (21/07/2016).IST |
0 Comments