Negeri Gajah Putih Berkabung 1 Tahun
* Pangeran Vajiralongkorn Naik Takhta di Usia 63 Tahun * Presiden Obama dan Jokowi Sampaikan Duka Cita
BeritaSimalungun.com, Bangkok--Raja Thailand Bhumibol Adulyadej meninggal dunia di rumah sakit
dalam usia 88 tahun. Raja Bhumibol tercatat sebagai raja yang paling
lama berkuasa di dunia. Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters,
Kamis (13/10), pihak Istana Kerajaan Thailand yang dijuluki Negeri Gajah
Putih itu, tidak menjelaskan lebih lanjut penyebab kematian Raja
Bhumibol. Disebutkan bahwa Raja Bhumibol meninggal dunia pada pukul
15.52 waktu setempat. "Yang Mulia telah meninggal dunia dalam damai di
Rumah Sakit Siriraj," terang Istana Kerajaan Thailand dalam
pernyataannya.
Dengan meninggalnya Raja Bhumibol, maka putra dan
ahli warisnya, Pangeran Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn yang kini
berusia 63 tahun, akan menjadi Raja Thailand yang baru. "Pemerintah akan
memulai proses suksesi," terang Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha dalam
pernyataannya yang disiarkan seluruh televisi nasional Thailand,
seperti dilansir AFP, Kamis (13/10).
Vajiralongkorn merupakan
anak kedua dan satu-satunya anak laki-laki Raja Bhumibol, yang memiliki
empat anak bersama Ratu Sirikit Kitiyakara. Raja Bhumibol sendiri
memimpin Kerajaan Thailand sejak tahun 1946, atau selama 70 tahun
terakhir.
Atas berpulangnya tokoh dunia yang dikenal sebagai
pilar dan pemersatu Thailand itu, pemerintah menetapkan masa berkabung
selama satu tahun. Pengumuman ini disampaikan Kantor Perdana Menteri
Thailand, seperti diwartakan kantor berita Reuters. Masa berkabung itu
akan dimulai pada Jumat, 14 Oktober 2016.
Warga Menyerbu Rumah Sakit
Sejak
Minggu, 9 Oktober waktu setempat, pihak istana menyatakan sang Raja
berada dalam kondisi tidak stabil usai menerima pengobatan hemodialisis.
Dalam pernyataan pada Rabu (12/10) malam, disebutkan bahwa kesehatan
raja belum seluruhnya stabil dan Bhumibol harus menggunakan ventilator
serta sedang melawan infeksi baru. Sekitar 300 warga Thailand berkumpul
di luar rumah sakit tempat Raja Bhumibol dirawat. Mereka datang karena
khawatir akan kondisi kesehatan sang Raja dan berusaha mendoakannya.
Sebagian
warga mengenakan pakaian berwarna kuning yang merupakan warna khas sang
raja. Sebagian lainnya memakai pakaian berwarna merah muda, warna yang
mereka yakini akan membawa pemulihan dalam kesehatan raja. Namun harapan
mereka tak terwujud.
Raja Bhumibol telah sejak lama dipandang
sebagai figur pemersatu di Thailand, yang telah dilanda ketidakpastian
politik dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi kesehatan raja tersebut
merupakan masalah sensitif di negara tersebut. Sesuai hukum di negeri
itu, pembicaraan publik mengenai kesehatannya dan rencana suksesi bisa
dikenai hukuman penjara.
Lahir di AS
Bhumibol adalah raja
terlama memerintah di dunia. Raja kesembilan dari Dinasti Chakri itu
menduduki jabatannya sejak berusia 18 tahun, pada tahun 1946.
Selama
70 tahun menduduki tahtanya, Bhumibol dianggap telah memulihkan
pengaruh Kerajaan Thailand dan menunjukkan pengabdian kepada rakyatnya.
Lahir
di tahun 1927 di Cambridge, Massachusetts, di mana ayahnya, Pangeran
Mahidol, belajar kedokteran, Raja Bhumibol banyak menghabiskan masa
kecilnya di luar negeri. Pertama dia hidup di Amerika Serikat dan
kemudian di Swiss.
Ia menjadi raja setelah abangnya Raja Ananda Mahidol,
yang dikenal dengan nama Rama VIII ditembak mati secara misterius di
usia 20 tahun, pada 1946. Raja Bhumibol pun kembali ke Thailand dan
kemudian dinobatkan sebagai Raja Rama IX.
Bhumibol berhasil
mempersatukan rakyat di tengah kudeta militer yang telah berlangsung
selama 10 kali. Raja Bhumibol menjadi pilar stabilitas negara.
Raja
Bhumibol Adulyadej naik tahta pada tanggal 9 Juni 1946 dan penobatannya
dilakukan pada tanggal 5 Mei 1950. Raja bergelar Rama IX ini
menggantikan raja sebelumnya bernama Ananda Mahidol atau Rama VIII.
Raja
Bhumibol mempunyai istri bernama Sirikit. Ia menikah dengan Sirikit
pada tanggal 28 April 1950. Dari hasil pernikahan dengan Ratu Sirikit,
Raja Bhumibol dikaruniai 4 orang anak yaitu Putri Ubolratana Rajakanya,
Pangeran Vajiralongkorn, Putri Sirindhorn, dan Putri Chulabhorn
Walailak.
Raja Bhumibol sudah 6 tahun terakhir ini berada di
Rumah Sakit Siriraj. Raja panutan rakyat Thailand tersebut juga sangat
menyukai musik jazz. Tidak sekedar menyukai musik jazz, Raja Bhumibol
juga piawai memainkan alat musik saksofon. Tak cuma itu, Raja Bhumibol
telah menulis sekitar 40 judul lagu bernuansa jazz.
Selain itu juga,
Raja Bhumibol menciptakan lagu mars bagi Angkatan Bersenjata Kerajaan
Thailand dan juga almamater universitasnya. Candle Light Blues menjadi
lagu pertama yang diciptakan oleh Raja Bhumibol. Raja Bhumibol pun
beberapa kali pernah bermain dengan musisi jazz kenamaan seperti, Benny
Goodman, Jack Teagarden dan Stan Getz.
Berduka
Presiden
Amerika Serikat Barack Obama di Washington, Kamis (13/10), menyampaikan
ungkapan duka cita mendalam atas wafatnya Raja Thailand, Bhumibol
Adulyadej.
"Yang Mulia Raja Bhumibol adalah kawan dekat bagi AS dan rekan yang sangat bernilai," ungkap Obama.
Presiden Obama pun mengungkapkan pujiannya kepada Bhumibol dengan menyebut dia sebagai sosok Raja yang tak mengenal lelah.
"Pengabdiannya
tak kunjung padam demi meningkatkan taraf kehidupan rakyatnya.
Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk menyapa beliau dengan sebutan
Raja," ujar Obama.
Menurut Obama, hal itu terjadi dalam
pertemuan dengan Bhumibol, ketika dia berkunjung ke Thailand di tahun
2012 lalu. Tak lupa, Obama pun menyebutkan betapa dia mendapat sambutan
yang hangat kala itu.
"Saya dapat merasakan kasih sayang yang mendalam, kasih sayang untuk rakyat Thailand," kata Obama.
Selama
berkuasa, Bhumibol menyaksikan 17 kali kudeta militer, termasuk dua
kudeta dalam 10 tahun terakhir yaitu terhadap PM Thaksin Shinawatra
(2006) dan PM Yingluck Shinawatra.
Presiden Jokowi
Presiden
Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas
meninggalnya Raja Thailand Bhumibol Adulyadej pada Kamis (13/10) dalam
usia 88 tahun.
"Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia saya
menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Raja Bhumibol
Adulyadej," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers yang dilakukan
secara mendadak di Istana Merdeka Jakarta.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa meninggalnya Bhumibol menandakan dunia kehilangan seorang pemimpin yang dekat dengan rakyatnya.
Selain
itu, ia menilai Bhumibol selama ini merupakan tokoh yang mampu membawa
kedamaian, persatuan, dan kesejahteraan khususnya bagi rakyat Thailand.
"Dunia
kehilangan seorang pemimpin yang dekat dengan rakyatnya, pembawa
kedamaian persatuan, dan kesejahteraan bagi rakyat Thailand," kata
Mantan Gubernur DKI tersebut.
Menurut Presiden Jokowi, sosok Raja
Thailand layak menjadi teladan lantaran kesederhanaan dan perhatiannya
kepada rakyat yang luar biasa besarnya.
"Kesederhanaan Raja
Bhumibol dan perhatiannya terhadap rakyat patut kita teladani," katanya.
Semua pihak di kawasan ASEAN berharap meninggalnya Raja Bhumibol tidak
kemudian mempengaruhi stabilitas kawasan.
Presiden Jokowi
menegaskan pentingnya untuk menjaga kawasan ASEAN untuk selalu stabil
dan damai sehingga pertumbuhan ekonomi kawasan bisa terjaga.
"Saya
kira kita membutuhkan kawasan kita di ASEAN ini stabil damai sehingga
pertumbuhan ekonomi bisa kita jalankan karena apapun, kawasan ekonomi
yang tumbuh adalah kawasan ASEAN dan sekitarnya," katanya. (Berbagai Sumber/Lee)
0 Comments