Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Raja Thailand Bhumibol Adulyadej Meninggal Dunia

Raja Bhumibol Adulyadej, Ratu Sirikit, dan Putra Mahkota Vajiralongkorn. Kekayaan Raja Bhumibol ditaksir 35 miliar dollar US. Dia tercatat sebagai raja yang paling lama memerintah dalam sejarah Thailand. Raja ini memegang rekor karena memiliki gelar kehormatan dari universitas terbanyak di dunia (136 gelar). Istananya di Bangkok dibangun tahun 1782. Bangunan-bangunan istana ini terletak di tepian sungai Chao Phraya River dengan luas total 218.400 meter persegi. Istana ini juga memiliki candi Budha di dalamnya. Untuk memasukinya, harus mengikuti berbagai aturan termasuk memakai pakaian khusus kerajaan. Foto Kaskus.Id

Negeri Gajah Putih Berkabung 1 Tahun
* Pangeran Vajiralongkorn Naik Takhta di Usia 63 Tahun * Presiden Obama dan Jokowi Sampaikan Duka Cita

BeritaSimalungun.com, Bangkok--Raja Thailand Bhumibol Adulyadej meninggal dunia di rumah sakit dalam usia 88 tahun. Raja Bhumibol tercatat sebagai raja yang paling lama berkuasa di dunia. Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Kamis (13/10), pihak Istana Kerajaan Thailand yang dijuluki Negeri Gajah Putih itu, tidak menjelaskan lebih lanjut penyebab kematian Raja Bhumibol. Disebutkan bahwa Raja Bhumibol meninggal dunia pada pukul 15.52 waktu setempat. "Yang Mulia telah meninggal dunia dalam damai di Rumah Sakit Siriraj," terang Istana Kerajaan Thailand dalam pernyataannya.

Dengan meninggalnya Raja Bhumibol, maka putra dan ahli warisnya, Pangeran Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn yang kini berusia 63 tahun, akan menjadi Raja Thailand yang baru. "Pemerintah akan memulai proses suksesi," terang Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha dalam pernyataannya yang disiarkan seluruh televisi nasional Thailand, seperti dilansir AFP, Kamis (13/10).

Vajiralongkorn merupakan anak kedua dan satu-satunya anak laki-laki Raja Bhumibol, yang memiliki empat anak bersama Ratu Sirikit Kitiyakara. Raja Bhumibol sendiri memimpin Kerajaan Thailand sejak tahun 1946, atau selama 70 tahun terakhir.

Atas berpulangnya tokoh dunia yang dikenal sebagai pilar dan pemersatu Thailand itu, pemerintah menetapkan masa berkabung selama satu tahun. Pengumuman ini disampaikan Kantor Perdana Menteri Thailand, seperti diwartakan kantor berita Reuters. Masa berkabung itu akan dimulai pada Jumat, 14 Oktober 2016.

Warga Menyerbu Rumah Sakit

Sejak Minggu, 9 Oktober waktu setempat, pihak istana menyatakan sang Raja berada dalam kondisi tidak stabil usai menerima pengobatan hemodialisis. Dalam pernyataan pada Rabu (12/10) malam, disebutkan bahwa kesehatan raja belum seluruhnya stabil dan Bhumibol harus menggunakan ventilator serta sedang melawan infeksi baru. Sekitar 300 warga Thailand berkumpul di luar rumah sakit tempat Raja Bhumibol dirawat. Mereka datang karena khawatir akan kondisi kesehatan sang Raja dan berusaha mendoakannya.

Sebagian warga mengenakan pakaian berwarna kuning yang merupakan warna khas sang raja. Sebagian lainnya memakai pakaian berwarna merah muda, warna yang mereka yakini akan membawa pemulihan dalam kesehatan raja. Namun harapan mereka tak terwujud.

Raja Bhumibol telah sejak lama dipandang sebagai figur pemersatu di Thailand, yang telah dilanda ketidakpastian politik dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi kesehatan raja tersebut merupakan masalah sensitif di negara tersebut. Sesuai hukum di negeri itu, pembicaraan publik mengenai kesehatannya dan rencana suksesi bisa dikenai hukuman penjara.

Lahir di AS

Bhumibol adalah raja terlama memerintah di dunia. Raja kesembilan dari Dinasti Chakri itu menduduki jabatannya sejak berusia 18 tahun, pada tahun 1946. 

Selama 70 tahun menduduki tahtanya, Bhumibol dianggap telah memulihkan pengaruh Kerajaan Thailand dan menunjukkan pengabdian kepada rakyatnya.

Lahir di tahun 1927 di Cambridge, Massachusetts, di mana ayahnya, Pangeran Mahidol, belajar kedokteran, Raja Bhumibol banyak menghabiskan masa kecilnya di luar negeri. Pertama dia hidup di Amerika Serikat dan kemudian di Swiss. 

Ia menjadi raja setelah abangnya Raja Ananda Mahidol, yang dikenal dengan nama Rama VIII ditembak mati secara misterius di usia 20 tahun, pada 1946. Raja Bhumibol pun kembali ke Thailand dan kemudian dinobatkan sebagai Raja Rama IX.

Bhumibol berhasil mempersatukan rakyat di tengah kudeta militer yang telah berlangsung selama 10 kali. Raja Bhumibol menjadi pilar stabilitas negara.

Raja Bhumibol Adulyadej naik tahta pada tanggal 9 Juni 1946 dan penobatannya dilakukan pada tanggal 5 Mei 1950. Raja bergelar Rama IX ini menggantikan raja sebelumnya bernama Ananda Mahidol atau Rama VIII. 

Raja Bhumibol mempunyai istri bernama Sirikit. Ia menikah dengan Sirikit pada tanggal 28 April 1950. Dari hasil pernikahan dengan Ratu Sirikit, Raja Bhumibol dikaruniai 4 orang anak yaitu Putri Ubolratana Rajakanya, Pangeran Vajiralongkorn, Putri Sirindhorn, dan Putri Chulabhorn Walailak.

Raja Bhumibol sudah 6 tahun terakhir ini berada di Rumah Sakit Siriraj. Raja panutan rakyat Thailand tersebut juga sangat menyukai musik jazz. Tidak sekedar menyukai musik jazz, Raja Bhumibol juga piawai memainkan alat musik saksofon. Tak cuma itu, Raja Bhumibol telah menulis sekitar 40 judul lagu bernuansa jazz.

Selain itu juga, Raja Bhumibol menciptakan lagu mars bagi Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand dan juga almamater universitasnya. Candle Light Blues menjadi lagu pertama yang diciptakan oleh Raja Bhumibol. Raja Bhumibol pun beberapa kali pernah bermain dengan musisi jazz kenamaan seperti, Benny Goodman, Jack Teagarden dan Stan Getz.

Berduka

Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Washington, Kamis (13/10), menyampaikan ungkapan duka cita mendalam atas wafatnya Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej.

"Yang Mulia Raja Bhumibol adalah kawan dekat bagi AS dan rekan yang sangat bernilai," ungkap Obama.

Presiden Obama pun mengungkapkan pujiannya kepada Bhumibol dengan menyebut dia sebagai sosok Raja yang tak mengenal lelah.

"Pengabdiannya tak kunjung padam demi meningkatkan taraf kehidupan rakyatnya. Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk menyapa beliau dengan sebutan Raja," ujar Obama.

Menurut Obama, hal itu terjadi dalam pertemuan dengan Bhumibol, ketika dia berkunjung ke Thailand di tahun 2012 lalu. Tak lupa, Obama pun menyebutkan betapa dia mendapat sambutan yang hangat kala itu.

"Saya dapat merasakan kasih sayang yang mendalam, kasih sayang untuk rakyat Thailand," kata Obama.

Selama berkuasa, Bhumibol menyaksikan 17 kali kudeta militer, termasuk dua kudeta dalam 10 tahun terakhir yaitu terhadap PM Thaksin Shinawatra (2006) dan PM Yingluck Shinawatra.

Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Raja Thailand Bhumibol Adulyadej pada Kamis (13/10) dalam usia 88 tahun.

"Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Raja Bhumibol Adulyadej," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers yang dilakukan secara mendadak di Istana Merdeka Jakarta.

Presiden Jokowi menyatakan bahwa meninggalnya Bhumibol menandakan dunia kehilangan seorang pemimpin yang dekat dengan rakyatnya.

Selain itu, ia menilai Bhumibol selama ini merupakan tokoh yang mampu membawa kedamaian, persatuan, dan kesejahteraan khususnya bagi rakyat Thailand.

"Dunia kehilangan seorang pemimpin yang dekat dengan rakyatnya, pembawa kedamaian persatuan, dan kesejahteraan bagi rakyat Thailand," kata Mantan Gubernur DKI tersebut.

Menurut Presiden Jokowi, sosok Raja Thailand layak menjadi teladan lantaran kesederhanaan dan perhatiannya kepada rakyat yang luar biasa besarnya.

"Kesederhanaan Raja Bhumibol dan perhatiannya terhadap rakyat patut kita teladani," katanya. Semua pihak di kawasan ASEAN berharap meninggalnya Raja Bhumibol tidak kemudian mempengaruhi stabilitas kawasan.

Presiden Jokowi menegaskan pentingnya untuk menjaga kawasan ASEAN untuk selalu stabil dan damai sehingga pertumbuhan ekonomi kawasan bisa terjaga.

"Saya kira kita membutuhkan kawasan kita di ASEAN ini stabil damai sehingga pertumbuhan ekonomi bisa kita jalankan karena apapun, kawasan ekonomi yang tumbuh adalah kawasan ASEAN dan sekitarnya," katanya. (Berbagai Sumber/Lee)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments