Proyek Jalan Seribudolok-Saran Padang "Dikorupsi" |
BeritaSimalungun.com, Saribudolok- Proyek peningkatan
struktur jalan provinsi yang menguhungkan jalan Seribudolok-Saran Padang di
Kabupaten Simalungun yang anggarannya ditampung di APBD Provinsi Sumatera Utara
pada Dinas Bina Marga sebesar Rp 7 Miliar ditemukan bermasalah. Pasalnya yang
baru dibangun kondisinya sudah ada yang rusak. Diduga kuat proyek jalan itu tak
sesuai spek.
Sementara Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
(BPK-RI) perwakilan Sumatera Utara diminta serius memeriksa laporan keuangan
atas pelaksanaan proyek peningkatan struktur jalan provinsi yang menguhungkan
jalan Seribu Dolok-Saran Padang di Kabupaten Simalungun yang anggarannya
ditampung di APBD Provinsi Sumatera Utara pada Dinas Bina Marga.
Pasalnya proyek yang menelan biaya Rp 7 miliar lebih itu
kondisinya sudah rusak dan rawan korupsi, kolusi dan nepotisme. Demikian
diungkapkan Jayaman Sinaga, Devisi Investigasi Simalungun Development Watch
(SDW) kepada wartawan Jumat pekan lalu.
Menurut Jayaman, penyedia jasa proyek tersebut adalah PT
Tulung Agung yang bermarkas di Kota Medan. Meskipun lewat tender, penetapan PT
Tulung Agung sebagai penyedia jasa kata dia hanya untuk memenuhi proses
administrasi saja, karena panitia tender telah diarahkan Kepala Dinas Bina
Marga Sumut untuk memenangkan PT Tulung Agung. “Ada persekongkolan (kolusi)
panitia dengan penyedia jasa dan itu ada deal-dealnya,”ucapnya.
Sebagian kondisi pengerjaan proyek itu kini telah rusak dan
mengakibatkan saluran pipa air mengalami kerusakan. “Asal jadi proyek itu,
warga di Saran Padang pun sudah mengeluh karena air minum tersendat-sendat,”
katanya.
Dia pun berharap, BPK-RI perwakilan Sumatera Utara
menjadikan proyek yang dikerjakan PT Tulung Agung sebagi sampel dalam pemeriksaan laporan keuangan
APBD Provinsi Sumut TA 2016.
Terkait hal itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK),
Rekson Sianipar saat dikonfirmasi wartawan, tak bersedia memberikan penjelasan.
Padahal isi pesan singkat yang dikirimkan atas permasalahan proyek yang
diawasinya. Begitu juga dengan direktur PT Tulung Agung belum berhasil dimintai
keterangan.
Di tempat lain sumber dana yang sama, proyek pengaspalan
juga terjadi. Bedanya, PPTK di proyek ini mau bicara, namanya Marganda Tobing.
Dia mengatakan, proyek peningkatan struktur jalan provinsi jurusan Pematang
Raya-Tiga Runggu, disebabkan tidak menyatunya AC Base dengan Hotmix pada
kegiatan yang mengakibatkan maraknya pipa air bersih yang pecah dibawah jalan.
Sedangkan ketebalan hotmix peningkatan struktur jalan senilai Rp 13.119.835.074
itu katanya 10 centimeter.
“AC Base tidak menyatu dengan hotmix akibat maraknya pipa
air bersih dibawah jalan yang pecah. Tidak ada anggaran untuk kegiatan pengalihan
pipa air tersebut,” ujarnya kepada wartawan. (BS-1)
0 Comments