Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Warga Dolok Pardamean Benci Kepada JR Saragih

Dua murid SD warga Dusun Raja Nihuta, Nagori Buttu Bayu Pane Raja, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun saat pulang sekolah. IST

BeritaSimalungun.com, Dolok Pardamean-Warga Dusun Raja Nihuta, Nagori Buttu Bayu Pane Raja, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun wajar membenci Bupati Simalungun JR Saragih. Pasalnya janji politiknya mau membangun jalan di desa itu, hingga kini justru tinggal janji bulus. Wajar sajalah warga des itu benci terhadap JR Saragih.

Warga Dusun Raja Nihuta, Nagori Buttu Bayu Pane Raja, Kecamatan Dolok Pardamean, sudah 7 tahun mendambakan perbaikan jalan rusak di daerah mereka. Akibat kerusakan tersebut, warga kesulitan menjual hasil bumi dari daerah tersebut.

Jalan sepanjang 3 km tampak dipenuhi lubang dan batu kerikil yang tak diaspal. Salah seorang warga bermarga Sinurat (32) warga Merek Raja Nihuta mengatakan, kerusakan jalan sudah lebih lima tahun tidak diperbaiki oleh pemerintah.

“Kampung ini adalah penghasil kopi dan tanaman muda seperti tomat, cabai dan lainnya. Akibat jalan yang rusak parah maka warga sangat kesulitan mengangkut hasil pertanian. Selain rusaknya jalan, kondisi tanjakan dan turunan yang sangat curam membuat warga kesulitan jika melintas,” ujarnya.

Masih kata Sinurat, kerusakan jalan itu sudah sering diungkapkan kepada pemerintah melalui pangulu atau camat namun tak juga diperbaiki. 

“Faktanya, hingga kini jalan tersebut masih rusak dan belum tersentuh perbaikan sama sekali. Bupati Simalungun JR Saragih bersama Kapolres Simalungun AKBP Andi Taufik dan jajarannya baru saja melewati jalan rusak ini saat melihat langsung kejadian meninggalnya Kapolsek Dolok Pardamean.

Mudah-mudahan saja dengan dilintasinya jalan desa yang rusak ini maka akan dapat segera diperbaiki,” harapnya. M br Saragih (35), warga Raja Nihuta juga mengaku sangat mendambakan perbaikan jalan. 

Menurutnya, akibat rusaknya jalan, bus juga tidak ada yang melintas ke daerah mereka. Sehingga jika berangkat ke sekolah, anak-anak mereka harus berjalan kaki.

“Anak sekolah harus berjalan kaki hingga 3 kilometer menuju sekolah atau menuju simpang Raja Nihuta. Jalan berlubang dan batu kerikil lepas dapat membuat pengendara terjatuh jika tidak berhati-hati,” ujarnya.


Terpisah, Camat Dolok Pardamean Rediana Naibaho ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa juga sudah pernah mengusulkan perbaikan jalan tersebut. “Sudah diusulkan perbaikannya. Mungkin belum ada dana untuk memperbaikinya dan harus menunggu giliran,” ujarnya. (BS)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments