BeritaSimalungun.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada penyambutan Raja
Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saudi di Bandar Udara Internasional Halim
Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/3/2017).
Basuki yang akrab disapa Ahok berjalan berdampingan dengan
Presiden Jokowi dari Ruang VVIP Bandara Halim Perdanakusuma menuju Pesawat
Kerajaan Arab Saudi, Boeing 777 yang membawa Raja Salman.
Selanjutnya, Presiden Jokowi didampingi Gubernur DKI
Jakarta dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyambut Raja Salman di
tangga pesawat.
Rombongan Raja Salman menggunakan 4 unit pesawat, yang
terdiri atas 2 unit pesawat Boeing 747-400, 1 unit Boeing 777, dan 1 unit
Boeing 757. Pesawat Boeing 757 adalah pesawat evakuasi medis.
Setelah menyambut Raja Salman di Bandara Halim
Perdanakusuma, Presiden Jokowi langsung bertolak menuju Istana Kepresidenan
Bogor, Jawa Barat.
Presiden Jokowi akan menyambut secara kenegaraan kunjungan
Raja Salman di Istana Bogor.
Rencananya, sebelum pertemuan bilateral, Presiden Jokowi
akan mendampingi Raja Salman bersama 16 pangeran menanam pohon di halaman
belakang Istana Kepresidenan.
Raja Salman Tidak Akan Temui Ketua FPI
Kementerian Luar Negeri membantah adanya rencana pertemuan
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz, dengan Ketua Front Pembela Islam (FPI)
Rizieq Shihab. Meski dijadwalkan bertemu tokoh dan organisasi Islam, Raja
Salman dipastikan tidak akan bertemu Rizieq.
Juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir, mengatakan pertemuan
raja hanya dilakukan dengan pemimpin organisasi seperti Majelis Ulama Indonesia
(MUI), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah. Raja Salman juga dijadwalkan
bertemu dengan para tokoh agama, tidak hanya dari agama Islam, tetapi juga
perwakilan agama lain termasuk Katolik dan Kristen.
“Kunjungan utama (Raja Salman) adalah pertemuan bilateral.
Mengenai pertemuan dengan Habib Rizieq, tidak ada rencana itu,” kata
Arrmanatha.
Arrmanatha mengatakan kunjungan Raja Salman ke Indonesia
akan dimanfaatkan untuk memperkenalkan Islam Indonesia yang moderat. Dia
mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara dengan penduduk Islam terbesar
di dunia, tapi di saat bersamaan memegang teguh demokrasi, pluralisme, dan
hidup berdampingan dalam damai.
Merujuk hal itu, RI dan Saudi merencanakan kerja sama
konkret berupa pertukaran dakwah atau ulama.
“Ini (Islam moderat) sangat dilihat oleh banyak negara dan
ingin dicontoh, termasuk dari Arab Saudi,” kata Arrmanatha.
Terkait rumor pertemuan dengan Rizieq, pihak Kedutaan Besar
Saudi mengaku menyerahkan agenda sepenuhnya kepada Kemlu.
“Yang memutuskan nama-nama yang diterima adalah Kemlu, kami
akan mengikuti yang diberikan Kemlu,” kata Dubes Saudi, Osama bin Mohammed
AlShuibi. (*)
Sumber: BeritaSatu.com
0 Comments