![]() |
ILUSTRASI |
Pertikaian warga dua desa yang menggunakan berbagai jenis
senjata tajam, tombak, senapan angin dan batu tersebut mengakibatkan beberapa
orang warga mengalami luka-luka.
"Motif dari pertikaian warga dari dua desa ini
sebenarnya gara-gara maraknya balapan liar pengendara sepeda motor," ujar
Kepala Desa Nagori Cingkes, H Tarigan, (24/4/2017).
Dia mengatakan, kejadian bentrokan itu juga mengakibatkan
sebuah warung dan tiga sepeda motor milik masyarakat sekitar, dibakar.
"Tidak ada korban tewas dalam bentrokan tersebut.
Lebih dari 20 orang warga yang diduga terlibat bentrokan diamankan
polisi," katanya.
Informasi yang diperoleh SP, gesekan antara Desa Nagori
Bawang dengan Nagori Cingkes bermula dari seorang wanita diserempet dua
pengendara sepedamotor yang dicurigai warga Nagori Cingkes.
Korban kemudian melaporkan kejadian itu kepada keluarganya
yang tinggal di Desa Nagori Bawang. Kedua pemuda yang menyerempet itu kemudian
dipukuli sampai babak belur.
Merasa tidak terima, kedua orang itu melaporkan kejadian
kekerasan yang dialaminya kepada masyarakat tempat tinggalnya. Setelah itu,
masyarakat berkumpul kemudian berencana mencari pelaku penganiayaan.
Kemudian, kedua belah pihak bertemu dan saling menyerang.
Situasi semakin memanas ketika sebuah warung dan tiga kendaraan juga ikut
dibakar.
Bupati Simalungun, JR Saragih yang mendapatkan laporan
kejadian bentrokan langsung turun ke lokasi kejadian.
"Kita sangat menyesalkan kejadian ini, sebab warga
desa begitu mudah tersulut. Seharusnya, kejadian ini dapat diselesaikan dengan
cara musyawarah," ujarnya.
Dia mengharapkan, bentrokan antardua desa itu maupun
masyarakat desa lainnya, tidak terjadi lagi untuk ke depannya. Sebab,
pertikaian itu justru merugikan masyarakat itu sendiri.
"Korban yang terluka sebaiknya dibawa ke rumah sakit.
Saya juga meminta aparat kepolisian untuk menindak pelaku yang meresahkan,
termasuk pengendara sepeda motor yang balap-balapan," katanya.
Kasat Intel Polres Simalungun, AKP Romanus Sihotang
menyampaikan, polisi sudah mengantisipasi pertikaian antardesa. Sehingga,
bentrokan itu tidak merenggut korban jiwa.
"Sebelum kejadian itu, kami sudah meminta kepada
masyarakat untuk tidak tersulut emosi. Kami menduga, ada pihak yang
memprovokasi masyarakat," sebutnya. (SP)
0 Comments