BeritaSimalungun.com, Raya-Penyebab Kejadian Luar Biasa (KLB) diare yang dialami oleh 135
orang warga Kecamatan Pematang Sidamanik, tepatnya di Nagori Manik
Maraja, Kabupaten Simalungun, mulai menemukan titik terang. Hal ini
dikarenakan telah turunnya hasil pemeriksaan laboratorium dari sample
sumber air yang diperuntukkan bagi warga disana.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Masalah
Kesehatan (PMK), Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, Serubabel Saragih, kepada wartawan,
Kamis (04/5/2017) lalu mengatakan bahwa dari hasil sample diketahui
terdapat kandungan ecoli yang berlebih pada sumber air.
"Ekoli yang berada di sumber air penyebab dari pengumpulan dari
berbagai tinja hewan. Ini yang dikonsumsi oleh warga sehingga
menyebabkan terjadinya diare pada ratusan orang disana, ” sebutnya.
Untuk penyebaran, dapat saja terjadi dengan kemungkinan sewaktu
mandi terminum oleh korban. Ekolinya cukup tinggi. Pencemaran
terdeteksi karena curah hujan yang cukup tinggi.
Namun untuk saat ini
untuk hasil perhitungan kelayakan ambang batas melalui PH air belum
turun, sambung dirinya.
Terkait mengenai adanya pencemaran baku mutu air yang disebabkan oleh
bahan kimia, masih kata dirinya, sampai saat ini hasil Lab tersebut
belum di peroleh oleh pihaknya.
Dan terkait kemungkinan pencemaran
sumber air tersebut berasal dari hasil pemupukan pada tanaman ekaliptus
milik PT TPL yang berada di sekitaran sumber air, hingga tingginya
kadar tinja hewan yang masuk ke dalam sumber air dirinya mengatakan
terkait hal itu dirinya belum bisa menduga duga penyebab sehingga kadar
ekoli dari tinja hewan dapat menumpuk di sumber air.
"Kita belum bisa menduga duga, walau umbul ada di lokasi ekaliptus
atau dikelilingi oleh ekaliptus terkait merebaknya kadar ecoli pada
sumber air. Tapi, kata mereka ( saat peninjauan awal) ada bukti hasil
penyemprotan terhadap rumput, cuma kita tidak bisa pastikan itu
penyebab. Ini dikarenakan belum ada hasil Lab untuk bahan kimia, ”
sebutnya.
Untuk mengetahui secara keseluruhan penyebab, kita harus dapat data
Lap keseluruhan. "Kita mau ke umbul memang melewati hutan ekaliptus. Cuma kita tidak dapat menduga duga,” ungkapnya.
Ditanya apakah ini bisa disebabkan dari pupuk kandang, dirinya
mengatakan ini ada kemungkinan. Karena Ekoli adalah kumpulan dari tinja
hewan. (BS)
Sumber: Simantab.com
0 Comments