BeritaSimalungun.com, Jakarta-Indonesia terus dipersiapkan menjadi poros maritim dunia oleh
Presiden Jokowi. Melalui rakornas Kemenko Kemaritiman siap menjadikan
Indonesia berbasis maritim dunia.
Visi presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia
segera diterjemahkan oleh Kementerian melalui beragam program
kemaritiman, hal ini dituangkan di pidatonya pada Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) ke-9 East Asia Summit (EAS) tanggal 13 November 2014 di Nay
Pyi Taw, Myanmar.
Untuk memberikan acuan penyusunan program dan kebijakan di bidang
kemaritiman, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomer
16/2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia. mengimplementasikan
Perpres Nomer 16/2017 ini, Kemenko Bidang Kemaritiman akan menggelar
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kemaritiman di TMII, Jakarta
Timur pada 4 Mei 2017 lalu. Acara ini dibuka Presiden Joko Widodo sekaligus
memberikan arahan tentang kebijakan kemaritiman tahun 2018.
Plt. Sesmenko Maritim Ridwan Djamaluddin mengatakan bahwa program tol
laut telah berhasil mengurangi disparitas harga di Indonesia timur.
“Ada penurunan antara 20-25% di beberapa kecamatan yang dilalui oleh
trayek tol laut,” ujarnya, Kamis (4/5/2017).
Selain itu, capaian program pemerintah di bidang Kemaritiman, lanjut
Ridwan, tujuan diadakannya Rakornas adalah untuk menyamakan visi antara
pemerintah pusat dan daerah dalam merumuskan program kerja dan kebijakan
di bidang kemaritiman.
Dalam Rakornas dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Susi
Pudjiastuti, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri ESDM Ignasius
Jonan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PPN/Kepala
Bappenas Bambang Brodjonegoro, anggota DPR/DPD, gubernur, walikota dan
bupati seluruh Indonesia termasuk Bupati Simalungun JR Saragih.
Kehadiran Bupati Simalungun JR Saragih di rakornas tersebut sebagai
bentuk bagian dalam mendukung kinerja Presiden Jokowi dalam memajukan
basis maritim di Indonesia.
“Rakornas Kemaritiman dapat menjadi katalisator koordinasi yang baik
antar Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dengan pemerintah
daerah dalam pembangunan kemaritiman nasional,” bebernya.
Seperti diketahui, pembangunan Poros Maritim meliputi lima pilar,
yakni membangun budaya maritim Indonesia, menjaga laut dan sumber daya
laut, dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan
industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.
Pilar ketiga adalah memberi prioritas pada pengembangan infrastruktur
dan konektivitas maritim, dengan membangun tol laut, deep seaport,
logistik dan industri perkapalan, dan pariwisata maritim.
Pilar keempat
adalah memperkuat diplomasi maritim, kerja sama di bidang kelautan,
menghilangkan sumber konflik di laut seperti pencurian ikan, pelanggaran
kedaulatan, sengketa wilayah, perompakan, dan pencemaran laut.
Terakhir, membangun kekuatan pertahanan maritim untuk menjaga
kedaulatan dan kekayaan maritim serta bentuk tanggung jawab dalam
menjaga keselamatan pelayaran dan keamanan maritim. (BS-Rel)
Sumber: Simantab.com
0 Comments